Latar Belakang Makna cerita dalam pendidikan Agama Katolik di sekolah.

3 mampu diterapkan dalam hidup sehari-hari, akan tetapi yang diupayakan bagi para siswa akan sia-sia jika kenyataannya para siswa kurang menangkap materi pada Pendidikan Agama Katolik. Pengajar memberikan ilmu Pendidikan Agama Katolik dengan mewartakan kabar gembira. Pada Pendidikan Agama Katolik guru seharusnya memberikan pengajaran dengan santai, gembira dan menyenangkan karena itu hal yang efektif dilaksanakan dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah. Melalui pengalaman mengajar baik di Sekolah Dasar maupun di Sekolah Menengah Kejuruan, penulis mendapatkan situasi yang terjadi dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah ketika guru menyampaikan materi dengan rangkuman dan uraian mengenai pokok-pokok pembelajaran Pendidikan Agama Katolik mengakibatkan siswa kurang memperhatikan pelajaran. Dalam Pendidikan Agama Katolik guru tidak hanya memberikan penjelasan mengenai ajaran-ajaran dan aturan-aturan namun perlu memperhatikan perkembangan kondisi siswa yang senang dengan hiburan, kebebasan bukan aturan dan ajaran ajaran. Dalam situasi yang penulis temukan dan hadapi pada saat praktek mengajar PAK di sekolah penulis mengubah cara belajar yang berbeda yaitu dengan memberikan unsur cerita dalam pelajaran bukan saja mendikte. Karena pada umumnya anak senang dengan unsur hiburan dan hal yang menyenangkan. Cara yang dilakukan dengan menyampaikan materi dengan bercerita, bercerita kejadian yang benar terjadi sehingga dengan cerita dapat menghantar siswa pada imaginasi pemahaman masing-masing. Seperti salah satu contoh tema mengenai percaya pada Allah dengan kesimpulan yaitu bila sungguh percaya pada Allah 4 maka segala hal yang sulit terjadi dan sulit dilakukan akan menjadi mudah dan ringan untuk dihadapi. Dengan memberikan unsur cerita pengalaman kejadian nyata mengenai kekuatan percaya pada Allah siswa mendengarkan dan mudah memahami apa yang disampaikan sehingga proses pembelajaran menjadi lebih aktif dengan sharing dari masing-masing siswa yang pada akhirnya menemukan masalah pada masing-masing siswa, berbagai masalah ditemukan seperti masalah keluarga, persahabatan, ekonomi, maupun pelajaran. Cerita mampu menghantar pada pemahaman yang lebih mendalalm khususnya pada pendidikan agama Katolik di sekolah siswa dihantar menjadi lebih beriman dan merasakan kasih karunia Allah yang menyelamatkan Dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah penggunaan berbagai sarana, metode, dan model pembelajaran sangat dianjurkan untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, relevan, dan bermakna. Guru Pendidikan Agama Katolik cenderung mengajar dengan menjelaskan atau memberikan rangkuman yang membuat siswa kurang menarik pada pelajaran padahal anak pada umumnya senang dengan sesuatu yang menghibur dan menyenangkan. Untuk itu guru Pendidikan Agama Katolik harus pandai dalam mengolah dan mempersiapkan media atau sarana dalam Pendidikan Agama Katolik sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan efektif. Pendidikan menurut Johannes Muller dalam buku Pendidikan Kegelisahan Sepanjang Zaman Sindhunata, 115:2001 adalah segala upaya masyarakat serta hasil-hasilnya yang bertujuan meneruskan dan menyediakan pengetahuan dan keterampilan, sikap dan pola tingkah laku yang perlu demi kelangsungan ataupun 5 kelangsungan masyarakat itu dengan menawarkan kesempatan yang sebaik mungkin kepada semua orang demi perkembangan manusia seutuhnya maka diperlukan berbagai sarana, model, dan metode yang dapat mendukung untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Pendidikan dalam arti umum memiliki tujuan. Begitu pula PAK memiliki tujuan yaitu PAK di Sekolah pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman. Membangun hidup beriman berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian lingkungan hidup yang dirindukan oleh setiap orang dari berbagai agama dan kepercayaan Komkat KWI,2007: 7. Untuk mencapai tujuan pembelajaran PAK bisa didukung dengan sarana, metode, atau model pembelajaran yang sesuai. Salah satu proses pembelajaran PAK yang menyenangkan dapat dibangun dengan memasukan cerita-cerita di dalamnya. Cerita dalam pendidikan agama Katolik sangat dekat dan tak dapat dilepaskan karena dalam PAK berisi cerita- cerita terlebih dalam Kitab Suci berisi sejarah dan kenangan mengenai Allah, alam semesta, para nabi, kisah-kisah mengenai Yesus yang disampaikan dalam pelajaran pendidikan agama Katolik segala yang terangkum dalam PAK tidak lepas dari unsur cerita. Akan tetapi cerita dalam PAK kurang diperhatikan maknanya, kurang diperhatikan karena pendidikan agama Katolik hanya dianggap sebagai kewajiban 6 saja sehingga cerita hanya dianggap sebagai selingan atau hiburan dalam proses pembelajaran. Melihat kenyataan yang terjadi, pengajar bertanggung jawab memberikan pembelajaran yang menarik dan kreatif seperti yang dilakukan oleh Yesus mengajar dengan bercerita. Cerita memiliki peranan penting dan dapat digunakan dengan kreatif agar lebih menarik yaitu dengan memanfaatkan teknologi saat ini seperti film, tayangan video maupun drama. Cerita mampu menghantar dan membawa pemahaman yang lebih mendalaman dan berkesan sehingga dapat lebih mudah diterima dan dipahami untuk diterapkan dalam kehidupan. Cerita adalah hasil pengalaman yang dikreasikan dengan imajinasi dan disampaikan dengan media bahasa yang sesuai dengan dunia anak-anak. Cerita anak bukan cerita yang ditulis anak-anak tetapi dengan menggunakan sudut pandang anak-anak karena pada hakikatnya cerita anak adalah cerita yang ditulis untuk anak-anak sehingga anak bisa memahami cerita Heru Kurniawan, 2013: 17-18. Pendidikan Agama Katolik di sekolah adalah proses pendidikan iman yang diselenggarakan oleh gereja, sekolah ataupun dalam keluarga untuk membantu peserta didik agar semakin beriman pada Tuhan Yesus sehingga nilai-nilai dapat terwujud Heryatno Wono Wulung, 2008:22. Dalam pendidikan Agama Katolik perkembangan, peneguhan, pendewasaan iman sangat ditekankan. Cerita memiliki pengaruh terhadap suatu hal yang dilakukan dalam segala kegiatan. Seperti kegiatan belajar mengajar yang berbeda akan menumbuhkan ketertarikan siswa dalam belajar sehingga mudah memahami pelajaran serta dapat mempengaruhi sikap dan perilaku siswa. Cerita akan mudah dipelajari karena ada unsur ketertarikan pada suatu hal yang menghibur. 7 Cerita memiliki peranan penting dalam Pendidikan Agama Katolik sehingga guru Pendidikan Agama Katolik perlu memperhatikan metode atau sarana yang mendukung untuk pembelajaran yang efektif dan mudah ditangkap siswa yaitu dengan menggunakan cerita dalam proses Pendidikan Agama Katolik. Dengan memanfaatkan cerita proses belajar Pendidikan Agama Katolik di sekolah menjadi lebih bermakna dan menarik. Dengan cerita mendukung proses belajar mengajar untuk mudah dimengerti dan disatukan dengan pengalaman nyata yang memudahkan memori untuk mengingat berbagai suasana dalam cerita yang diwarnai kejadian nyata, kesan dan keindahan karena cerita melibatkan seluruh panca indera, perasaan, kesan dan akhirnya seluruh kehidupan. Mengingat siswa lebih senang dengan hal yang gembira, hiburan, bebas dibandingkan dengan teori dan suatu ajaran saja. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk memaparkan peranan dan makna cerita dalam pendidikan agama katolik di sekolah. Oleh karena itu tulisan ini diberi judul “MAKNA CERITA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan dalam skripsi ini yaitu: 1. Banyak siswa tidak tertarik pada pelajaran PAK. 2. Model atau metode belajar yang digunakan oleh guru kurang menarik perhatian siswa. 8 3. Guru kurang memanfaatkan sarana dan media yang tersedia pada zaman ini. 4. Cerita-cerita mengenai Kitab Suci dan cerita-cerita yang relevan untuk pengajaran iman kurang diperhatikan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pemaparan materi di atas, penulis akan membatasi dan memfokuskan masalah pada pemanfaatan cerita dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolah.

D. Perumusan Masalah

1. Apa peranan cerita dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah? 2. Apa saja cerita yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolah? 3. Bagaimana memaknai cerita dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah?

E. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan peranan cerita dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah. 2. Memaparkan cerita-cerita apa saja yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolah. 3. Menjelaskan tentang cara memaknai cerita dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah. 9

F. Manfaat Penulisan

Manfaat yang diperoleh dari penulisan ini adalah: Dengan adanya penulisan karya tulis ini akan ditemukan metode atau sarana yang menarik dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah. Dengan pembelajaran yang menarik siswa akan terbantu dalam perkembangan iman dan membantu menemukan nilai-nilai iman Kristiani akan karya keselamatan Allah. Dengan skripsi ini para guru Pendidikan Agama Katolik menemukan metode atau sarana untuk menggunakan cerita dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah.