Tabel  II.  Nilai    recovery  sebagai  fungsi  dari  nilai  konsentrasi  analit  dalam matriks sampel Wood, 1998
Analit pada matrix sampel Recovery yang diterima
100 98
– 102 10
98 – 102
1 97
– 103 0,1
95 – 105
0,01 90
– 107 0,001
90 – 107
0,0001 1 ppm 80
– 110 100 ppb
80 – 110
10 ppb 60
– 115 1 ppb
40 – 120
3.
Selektivitas
Secara  umum,  selektivitas  sistem  multikomponen  dapat  ditetapkan  secara kualitatif  dan  kuantitatif.  Dalam  kalibrasi  multivariat,  selektivitas  biasanya
dihitung  dengan  condition  number.  Namun  condition  number  tidak memperhitungkan  kadar  masing-masing  komponen  dan  hanya  memberikan
batasan besarnya kesalahan yang diperbolehkan Danzer et al., 2004.
G. Landasan Teori
Kombinasi senyawa obat parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat sering  digunakan  sebagai  zat  aktif  untuk  meringankan  gejala  batuk  dan  pilek,
penyakit  yang  hampir  seluruh  orang  pernah  mengalaminya.  Indikasi  obat  tersebut adalah  sebagai  analgesik,  antipiretik,  ekspektoran  dan  antihistamin  Hardman  et  al.,
1996. Ketiga zat aktif tersebut mempunyai sifat kelarutan yang mirip. Parasetamol
larut  dalam  air  dan  mudah  larut  didalam  etanol.  Guaifenesin  larut  dalam  air  dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam  natrium  hidroksida  1  N,  mudah  larut  dalam  etanol.  Klorfeniramin  maleat sangat  mudah  larut  dalam  air,  mudah  larut  dalam  etanol,  agak  sukar  larut  dalam
kloroform.  Parasetamol,  guaifenesin  dan  klorfeniramin  maleat  masing-masing  dapat ditetapkan  kadarnya  menggunakan  spektrofotometri  UV-Vis.  Spektrum  UV
parasetamol dalam larutan asam memiliki serapan maksimum di sekitar 245 nm dan serapan  maksimum  dalam  larutan  basa  pada  257  nm.  Spektrum  UV  guaifenesin
dalam  larutan  asam  memiliki  serapan  maksimum  di  sekitar  273  nm.  Spektrum  UV klorfeniramin maleat dalam larutan asam memiliki serapan maksimum pada 265 nm,
dan serapan maksimum dalam larutan basa pada 262 nm. Serapan maksimum ketiga zat  aktif  tersebut  berada  dalam  range  panjang  gelombang  yang  berdekatan,  yang
menyebabkan  spektrum  serapan  ketiga  senyawa  tersebut  tumpang  tindih.  Untuk  itu, metode analisis spektrofotometri UV-Vis yang dikombinasikan dengan kemometrika
kalibrasi  multivariat  dapat  digunakan  sebagai  metode  analisis  untuk  ketiga  senyawa yang tumpang tindih tersebut.
Proses  penetapan  kadar  secara  simultan  dari  dua  atau  lebih  kombinasi senyawa
obat multikomponen
yang mengkombinasikan
metode analisis
spektrofotometri  UV  dengan  kemometrika  kalibrasi  multivariat  dikategorikan berhasil  apabila  nilai  koefisien  determinasi  R
2
hubungan  antara  kadar  sebenarnya dengan  kadar  terprediksi  0,99,  dan  RMSECV  root  mean  square  error  of  cross
validation yang dihasilkan kecil.
H. Hipotesis