3. Klorfeniramin Maleat
Klorfeniramin maleat CTM Gambar 3 dengan rumus kimia C
16
H
19
CIN
2
, C
4
H
4
O
4
BM 390,9 berbentuk serbuk kristal putih, larut 1 mgmL dalam 300 mL ethanol, 1 mgmL dalam 240 mL Kloroform, 1 mgmL dalam 160 mL air, 1 mgmL
dalam 130 mL metanol, sukar larut dalam benzen dan eter. Klorfeniramin maleat memiliki absorbansi pada panjang gelombang 265 nm dalam pelarut asam dengan
nilai �
1 1
= 302, dan pada panjang gelombang 262 nm pada pelarut basa dengan nilai �
1 1
= 205 Moffat et al., 2004.
Gambar 3. Struktur Klorfeniramin Maleat C.
Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri ultraviolet-visibel UV-Vis adalah salah satu teknik analisis fisika-kimia yang mengamati tentang interaksi atom atau molekul dengan
radiasi elektromagnetik pada daerah panjang gelombang 190-380 nm UV atau 380- 780 nm Vis Mulja dan Suharman, 1995.
Spektrofotometri UV adalah pengukuran suatu interaksi antara radiasi elektromagnetik dan molekul atau atom dari suatu zat kimia pada panjang
gelombang λ 190-380 nm Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI,
1995. Prinsip kerja spektrofotometri UV-Vis berdasarkan interaksi antara radiasi
elektromagnetik dengan atom, ion, atau molekul. Serapan atom menyebabkan peralihan atau transisi elektronik, yaitu peningkatan energi elektron dari keadaan
dasar ground state ke satu atau lebih tingkat energi yang lebih tinggi atau tereksitasi excited state. Transisi terjadi jika energi yang dihasilkan oleh radiasi sama dengan
energi yang diperlukan untuk melakukan transisi Watson, 2003. Pada umumnya prinsip kerja spektrofotometri adalah berdasarkan atas
interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan materi. Materi dapat berupa atom, ion atau molekul, sedangkan radiasi elektromagnetik merupakan salah satu jenis energi
yang ditransmisikan dalam ruang kecepatan tinggi Khopkar, 1990. Interaksi radiasi elektromagnetik dengan bahan yaitu bila cahaya jatuh pada senyawa maka sebagian
dari cahaya diserap oleh molekul-molekul sesuai struktur dari molekul. Setiap senyawa mempunyai tingkatan tenaga yang spesifik.
Semua molekul dapat menyerap radiasi elektromagnetik di daerah UV-Vis karena memiliki elektron sekutu maupun menyendiri, yang dapat dieksitasikan ke
tingkat energi yang lebih tinggi. Sementara panjang gelombang yang menunjukkan terjadinya serapan tergantung pada kuat lemahnya ikatan elektron dalam molekul
Day and Underwood, 1986. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Spektrofotometer double beam Gambar 4 merupakan pengembangan dari spektrofotometer
single beam
karena keterbatasan
yang dimiliki
oleh spektrofotometer single beam.
Gambar 4. Instrumentasi spektrofotometri UV double beam
Spektrofotometer double beam memiliki dua sinar yang dibentuk oleh potongan cermin yang digunakan untuk memecah sinar. Sinar pertama melewati
larutan blanko dan sinar kedua melewati sampel. Dengan dilakukannya sistem ini maka spektrofotometer double beam dapat mengkoreksi perubahan respon absorbansi
akibat perbedaan intensitas cahaya, fluktuasi pada kelistrikan instrumen dan absorbansi blanko Haven et al., 1994.
Penyerapan absorpsi sinar UV dan sinar tampak umumnya dihasilkan oleh eksitasi elektron-elektron ikatan, sehingga panjang gelombang pita yang menyerap
dapat dihubungkan dengan ikatan yang ada dalam suatu molekul. Dalam spektrofotometer UV-Vis, suatu radiasi dikenakan pada larutan sampel dan
intensitas sinar radiasi yang diteruskan diukur besarnya. Radiasi yang diserap oleh sampel ditentukan dengan membandingkan intensitas sinar yang diteruskan dengan
yang diserap. Serapan terjadi jika radiasifoton yang mengenai sampel memiliki energi yang sama dengan energi yang diperlukan untuk perubahan tenaga. Kekuatan
radiasi dapat mengalami penurunan dengan adanya penghamburan dan pemantulan cahaya Rohman, 2012.
Kesalahan dalam pengukuran menggunakan spektrofotometer dapat ditimbulkan oleh beberapa hal, antara lain: adanya bekas jari yang menempel pada
dinding kuvet, adanya gelembung gas atau partikel yang tidak larut yang berada dalam jalan optis, stabilitas sampel serta konsentrasi analit. Untuk meminimalkan
kesalahan tersebut salah satunya dengan cara mengendalikan konsentrasi analit sehingga didapatkan nilai serapan antara 0,2-0,8. Persentase kesalahan analisis yang
dihasilkan pada pembacaan serapan 0,2-0,8 yang masih dapat diterima yaitu sebesar 0,5-1 Mulja dan Suharman, 1995.
D. Analisis Multikomponen Secara Spektrofotometri UV