Jenis Kredit Landasan Teori 2. Pengertian BPR

2.1.6 Jenis Kredit

Karena terdapat begitu banyaknya kredit yang beredar di masyarakat maka apabila kita ingin membicarakan mengenai jenis-jenis kredit harus digunakan tolak ukur atau acuan atas kredit tersebut, yang kesemuanya itu tergantung dari sudut pandang mana kita melihat kredit itu. Secara umum jenis-jenis kredit menurut Kasmir 2014: 90-93, dapat dilihat dari berbagai segi antara lain: 1. Dilihat dari segi kegunaan 1. Kredit Investasi Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek atau pabrik baru untuk keperluan rehabilitasi. Contoh kredit investasi misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin. 2. Kredit Modal Kerja Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam oprasionalnya. Sebagai contoh kredit modal kerja seperti diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau karyawan, atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan. 2. Dilihat dari segi tujuan kredit 1. Kredit Produktif Kredit yang digunakan untuk meningkatkan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan agar dapat menghasilkan suatu barang dan jasa. Contohnya kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang dan kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian, kredit pertambangan akan menghasilkan barang tambang, atau kredit industry akan menghasilkan barang industry. 2. Kredit Konsumtif Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang dipakai oleh seseorang atau badan usaha. Contohnya kredit untuk membangun rumah, kredit kendaraan pribadi, kredit prabotan rumah tangga dan kredit konsumtif lainnya. 3. Kredit Perdagangan kredit yang digunakan untuk perdagangan, seperti untuk membeli barang dagangannya yang membayarnya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada suplayer atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar.contohnya kredit ekspor dan inpor. 3. Dilihat dari segi jangka waktu 1. Kredit Jangka Pendek Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kuran dari satu tahun atau paling lambat satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Contohnya untuk perternakan misalnya kredit perternakan ayam atau jika untuk pertania misalnya tanaman padi atau palawija. 2. Kredit Jangka Menengah Jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga tahun dan biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredit untuk pertanian seperti jeruk, atau perternakan kambing. 3. Kredit Jangka Panjang Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya diatas tiga tahun sampai dengan lima tahun. Biasanya kredit ini digunakan untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit, atau manufaktur dan untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan. 4. Dilihat dari segi jaminan 1. Kredit dengan jaminan Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya seperti kredit yang dikeluarkan atau dilindungi senilai jaminan yang diberikan oleh calon debitur. 2. Kredit tanpa jaminan Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini. 5. Dilihat dari sector usaha 1. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau perkebunan rakyat. Sektor uasaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang . 2. Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka panjang kambing atau sapi. 3. Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industri kecil, menengah atau besar. 4. Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang mas minyak atau timah. 5. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan perasana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa. 6. Kredit profesi, diberikan kepada para professional seperti, dosen, dokter atau pengacara. 7. Kredit perumahan yaitu kredit untuk membiayai pembanguanan atau pembelian perumahan. 8. Dan sector-sektor lainnya.

2.1.7 Prinsip Dalam Pemberian Kredit