umumnya dekat dengan masyarakat yang membutuhkan. Adapun jenis layanan yang diberikan oleh BPR adalah menghimpun dana masyarakat dalam bentuk diposito
berjangka,memberikan kredit dalam bentuk kredit modal kerja, menyediakan pembiayaan bagi nasabah, dan menempatkan dana dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia .
2.1.2 Pengertian Prosedur
Prosedur merupakan suatu patokan dalam kegiatan yang terlaksana. Tanpa adanya prosedur yang pasti maka segala kegiatan pada akhirnya tidak akan berjalan semaksimal
mungkin sesuai dengan perencanaan. Seperti yang diungkapkan oleh Ardiyos dalam Putri 2010 arti dari “Prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan
yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha untuk transaksi dapat terjadi berulangkali dan
dilaksanakan secara seragam.” Sedangkan menurut Nafarin dalam Putri 2010 definisi dari “Prosedur merupakan suatu urutan-urutan seri tugas yang saling berhubungan yang
diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam.” Dari pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan
serangkaian tindakan atas transaksi dilakukan beberapa orang yang secara berulang-ulang yang dilakukan secara seragam dengan tahapan-tahapan yang saling berhubungan.
2.1.3 Pengertian Kredit
Dana yang digunakan oleh bank dalam memberikan kredit kepada debitur berasal dari simpanan masyarakat pada bank tersebut baik yang berupa tabungan maupun deposito.
Penentuan besarnya bunga kredit selain berdasarkan BI rate yang berlaku juga berdasarkan
besarnya rata-rata bunga simpanan masyarakat pada bank tersebut. Keuntungan bank berasal dari spread yang didapat antara bunga kredit dan bunga simpanan, oleh karena itu
kredit dapat dikatakan sebagai kegiatan usaha perbankan yang paling utama karena bank memperoleh pendapatannya sebagian besar berasal dari bunga kredit. Menurut Veithzal
Rivai dan Andria Permata Veithzal 2006: 4, menyebutkan kredit adalah penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu pihak kreditoratau pemberi pinjaman atas dasar
kepercayaan kepada pihak lain nasabah atau pengutangborrower dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah
pihak. Selain pengertian kredit di atas, menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun1998 dalam Kasmir 2014: 85, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan peminjam melunasi hutangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dari beberapa pemaparan di atas terlihat bahwa yang wajib dilakukan oleh debitur
atas kredit yang diperolehnya adalah selain harus melunasi utangnya juga harus membayar bunga serta biaya-biaya lain yang timbul sehubungan dengan perjanjian kredit yang telah
disepakati di awal. Maka dari itu tidak benar pandangan orang awam yang mengatakan bahwa kredit memiliki pengertian yang sama dengan utang karena diantara keduanya
terdapat perbedaan, seperti yang disebutkan oleh Sukatendel 2007: 132 sebagai berikut : 1. Pembayaran kredit dilakukan dengan cara mengangsur, sedangkan utang
pembayarannya dapat dilakukan dengan cara mengangsur ataupun secara tunai; 2. Kredit ditentukan tujuan penggunaan uang yang akan dipinjam yang dimasukkan ke
dalam perjanjian kredit, sedangkan utang tidak ditentukan tujuan penggunaan uang
dan tidak perlu dibuat perjanjianyang mengatur tentang penentuan tujuan penggunaan uang;
3. Pada kredit ditentukan bunga, imbalan atau bagi hasil atas pinjaman yang ditentukan, sedangkan pada utang bunga tidak ditentukan bila tidak; diperjanjikan,
bahkan kadang kala utang piutang dapat terjadi tanpa bunga; 4. Di dalam kredit adanya jaminan yang menjadi ukuran seseorang dapat membayar
utangnya di bank, jaminan ini dapat berbentuk materiil maupun immateriil, sedangkan dalam utang jaminan biasanya digunakan hanya untuk sebatas pengaman
saja bila diperlukan, tetapi biasanya tidak diperlukan;
5. Pemberian kredit hanya dapat dilakukan oleh lembaga perbankan, koperasi, lembaga pembiayaan, dengan peraturan khusus yang mengatur tentangnya,
sedangkan kredit yang dilaksanakan oleh rentenir tidak memiliki dasar hukum, bahkan kegiatan tersebut dilarang oleh hukum karena menghilangkan nilai-nilai
kemanusiaan. Pemberian utang, setiap individu dapat melakukannya;
6. Di dalam kredit terdapat perjanjian campuran seperti perjanjian pemberian kuasa, sedangkan di dalam utang adalah murni perjanjian pinjam-meminjam.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipaparkan kembali bahwa kredit merupakan proses peminjaman uang dari satu pihak kreditur pemberi pinjaman atas dasar
kepercayaan terhadap pihak lain nasabah dengan mengadalkan kesepakatan pinjam meminjam sertan melunasi hutangnya sesuai jangka waktu yang telah ditentukan dengan
pemberian bunga.
2.1.4 Unsur-Unsur Kredit