8. Dan sector-sektor lainnya.
2.1.7 Prinsip Dalam Pemberian Kredit
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa jaminan utama dalam pemberian kredit adalah keyakinan. Menurut Hermansyah 2008: 65, pada dasarnya pemberian kredit oleh
bank kepada nasabah berpedoman kepada dua prinsip, yaitu : a. Prinsip Kepercayaan
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pemberian kredit oleh bank kepada nasabah debitur selalu didasarkan kepada kepercayaan. Bank mempunyai kepercayaan
bahwa kredit yang diberikannya bermanfaat bagi nasabah debitur sesuai dengan peruntukkannya, dan terutama sekali bank percaya nasabah debitur yang
bersangkutan mampu melunasi utang kredit beserta bunga dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
b. Prinsip Kehati-hatian Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya, termasuk pemberian kredit kepada
nasabah debitur harus selalu berpedoman dan menerapkan prinsip kehati-hatian. Prinsip ini antara lain diwujudkan dalam bentuk penerapan secara konsisten
berdasarkan itikad baik terhadap semua persyaratan dan peraturan perundang- undangan yang terkait dengan pemberian kredit oleh bank yang bersangkutan.
2.1.8 Definisi Kredit Bermasalah
Kredit bermasalah merupakan salah satu upaya pemberian suatu fasilitas kredit yang terdapat sebuah tantatangan yaitu terjadinya suatu kemacetan. Hal ini menyebabkan kredit
tidak lancar dan tidak dapat ditagih sehingga menyebabkan kerugian yang dialami. Sepintar apapun dalam hal analisis kredit yang dilangsungkan dalam mengevaluasi permohonan
kredit, kemungkinan akan terjadi sebuah kredit bermasalah dan tidak lepas dari permasalahan-permasalahan lainnya. Sejalan dengan pemaparan Mahmoeddin 2002:2,
kredit bermasalah adalah kredit dimana debiturnya tidak memenuhi persyaratan yang telah dijanjikan sebelumnya, misalnya persyaratan mengenai pembayaran bunga, pengambilan
pokok pinjaman, meningkatkan margin deposit, dan peningkatan agunan. Suatu kredit dikatakan bermasalah atau macet karena pihak debitur ingkar janji atau
tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian baik jumlah maupun waktu, Marntayborbir, 2002:23. Selain itu kredit yang bermasalah terlihat ketika tidak
ditepatinya atau tidak memenuhi ketentuan yang tercantum dalam perjanjian kredit, yaitu apabila dibitur selama tiga berurutan tidak membayar angsuran beserta bunganya.
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat dipaparkan kembali bahwa suatu kredit bermasalah yaitu terjadinya ingkar janji atau tidak terpenuhinya perjanjian yang telah
disepakati sebelumnya antar pemohon maupun pemberi kredit kreditur.
2.1.9 Penyebab Timbulnya Kredit Bermasalah