dan tidak perlu dibuat perjanjianyang mengatur tentang penentuan tujuan penggunaan uang;
3. Pada kredit ditentukan bunga, imbalan atau bagi hasil atas pinjaman yang ditentukan, sedangkan pada utang bunga tidak ditentukan bila tidak; diperjanjikan,
bahkan kadang kala utang piutang dapat terjadi tanpa bunga; 4. Di dalam kredit adanya jaminan yang menjadi ukuran seseorang dapat membayar
utangnya di bank, jaminan ini dapat berbentuk materiil maupun immateriil, sedangkan dalam utang jaminan biasanya digunakan hanya untuk sebatas pengaman
saja bila diperlukan, tetapi biasanya tidak diperlukan;
5. Pemberian kredit hanya dapat dilakukan oleh lembaga perbankan, koperasi, lembaga pembiayaan, dengan peraturan khusus yang mengatur tentangnya,
sedangkan kredit yang dilaksanakan oleh rentenir tidak memiliki dasar hukum, bahkan kegiatan tersebut dilarang oleh hukum karena menghilangkan nilai-nilai
kemanusiaan. Pemberian utang, setiap individu dapat melakukannya;
6. Di dalam kredit terdapat perjanjian campuran seperti perjanjian pemberian kuasa, sedangkan di dalam utang adalah murni perjanjian pinjam-meminjam.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipaparkan kembali bahwa kredit merupakan proses peminjaman uang dari satu pihak kreditur pemberi pinjaman atas dasar
kepercayaan terhadap pihak lain nasabah dengan mengadalkan kesepakatan pinjam meminjam sertan melunasi hutangnya sesuai jangka waktu yang telah ditentukan dengan
pemberian bunga.
2.1.4 Unsur-Unsur Kredit
Seperti telah dipaparkan diatas bahwa kredit berarti sebuah kepercayaan, dimana kepercayaan tersebut dari bank selaku kreditur untuk memberikan pinjaman kepada debitur
dimana debitur akan mengembalikan seluruh pinjaman serta bunga yang harus dibayar kepada kreditur sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati sebelumnya.
kepercayaan tersebut timbul karena terpenuhinya seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh bank dengan tujuan agar memperoleh kredit bank oleh debitur antara lain jelasnya tujuan
peruntukan kredit, adanya benda jaminan atau agunan dan lain-lain. Adapun suatu unsur- unsur yang terkandung dalam pemberian fasilitas kredit menurut Kasmir 2014: 87-88 ,
adalah sebagai berikut: 1. Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan pemberian kredit bahwa kredit yang diberikan berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimas datang.
Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian, penyelidikan tentang nasabah baik secara interen maupun eksteren.
Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit.
2. Kesepakatan Disamping
unsur kepercayaan, didalam kredit juga mengandung unsure
kesepakatan antara si pembemberi kredit si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani
hak dan kewajibannya masing-masing. 3. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut
bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. 4. Risiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar risikonya
demikin pula sebaliknya. 5. Balas Jasa
Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atas jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dengan bentuk bunga dan biaya administrasi
kredit ini merupakan keuntungan bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditententukan dengan bagi hasil.
2.1.5 Fungsi Kredit