Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Budaya Perusahaan PT PLN Persero UIP II

2. Cardosa dalam Mangkunegara 2006 : 9 ungkapan seperti output, efisiensi serta efektifitas sering dibutuhkan dengan produktifitas. 3. Prabu dalam Mangkunegara 2006 : 9 kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh sesorang karywan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik dari kualitas dan kuantitas yang dicapai karyawan persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjany asesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

H. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

1. Factor Kemampuan Secara psikologi, kemampuan karyawan terdiri dari kemampuan dalam hal kepintaran dan juga kemampuan dalam hal keahlian. Artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata dengan pendidikan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh sebab itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. 2. Factor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi penggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi Mangkunegara, 2000 : 67. Universitas Sumatera Utara

I. Unsur-Unsur Penilaian Kinerja Karyawan

Menurut Hasibaun 2002 : 56, kinerja karyawan dapat dikatakan baik atau dapat dinilai dari beberapa hal, yaitu : 1. Kesetiaan Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan tanggaung jawabnya dalam organisasi 2. Prestasi Kerja Hasil prestasi kerja karyawan, baik kualitas maupun kuantitas dapat menjadi tolak ukur kinerja. 3. Kedisiplinan Kedisiplinan karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya dapat menjadi tolak ukur kinerja. 4. Kreativitas Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitasdan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannyasehingga bekerja lebih berdayaguna dan berhasilguna. 5. Kerja Sama Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpatisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lain sehingga hasil pekerjaannya akan semakin baik. 6. Kecakapan Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya juga menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kinerja. Universitas Sumatera Utara 7. Tanggung Jawab Kinerja karyawan juga dapat diukur dari kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil kerjanya.

J. Budaya Perusahaan PT PLN Persero UIP II

Dalam dokumen PT PLN Persero UIP II budaya organisasi atau perusahaan merupakan nilai, anggapan, asumsi, sikap, dan tindakan, sehingga menjadi identitas dari suatu perusahaan. Secara singkatnya dapat dikatakan bahwa budaya perusahaan adalah “the way we do things around here”. Pengukuran budaya perusahaan melibatkan dua hal yang saling berhubungan yaitu Climate Iklim dan CuktureBudaya itu sendiri. Budaya merupakan sekumpulan kepercayaan, nilai, dan asumsi yang mendorong individu untuk berperilaku. Sementara ClimateIklim diartikan sebagai kebijakan, peraturan, sistem reward punishment perusahaan dan lain-lain yang mempengaruhi motivasi dan perilaku pegawai. Dapat disimpulkan bahwa iklim merupakan manifestasi dari budaya itu sendiri yang dapat dilihat kasat mata. ClimateIklim perusahaan diukur dengan menggunakan Employee Engagement Survey EES sementara budaya perusahaan diukur dengan Intergrity Culture. Employee Engagement adalah bentuk keterlibatan individual dan kepuasannya serta sebagai bentuk antusiasme dalam melakukan pekerjaana Harter, Schmidt, dan Hates, 2002. Karyawan yang engage adalah seorang yang terlibat penuh dalam pekerjaannya dan sangat antusias terhadap pekerjaannnya. Universitas Sumatera Utara Budaya perusahaan PLN didiorong oleh empat tata nilai yaitu saling percaya, intergritas, peduli, dan pembelajar. Tata nilai tersebut melebur dalam budaya kinerja unggul PT PLN Persero yang terdiri atas tiga pilar utama yaitu : 1. High Performance Culture HPC yang terdiri dari : a. Customer focus b. Performance minded c. Managing quality 2. Synergizing in Business and Values SBV yang terdiri dari : a. Intergrity and business ethic b. Human capital management c. Knowledge capturing d. Change management, strategy alignment 3. Business Acumen BAC yang terdiri dari : a. Cost and benefit minded b. Intrapreneurship dan enterpreunership Program kerja budaya kinerja unggul sampai dengan tahun 2007 mengusung tema PLN Bersih yang merupakan program kerja SBV dengan mengedepankan budaya integritas integrity culture. Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menunjang tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan definisi lain dari integritas adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Universitas Sumatera Utara Dalam etika integritas diartika sebagai kejujuran dan kebebasan dari tindakan seseorang. Landasan berpijak untuk menegakkan PLN Bersih adalah Workforce yang berintegritas.

K. Populasi dan Sampel