Pendidikan Kewarganegaraan SMA MA Kelas XI
176
E. Menghargai Putusan Mahkamah Internasional
Seluruh anggota PBB secara otomatis menjadi anggota Mahkamah Inter- nasional. Oleh karena itu, jika terjadi sengketa maka sudah menjadi ketentuan
bagi negara-negara anggota untuk menggunakan haknya bila merasa dirugikan oleh negara lain. Sebaliknya, jika suatu keputusan Mahkamah Internasional telah
diputuskan segala konsekuensinya yanga da harus diterima. Hal itu mengingat bahwa apa yang menjadi putusan Mahkamah Internasional merupakan putusan
terakhir walaupun dapat dimintakan banding.
Putusan Mahkamah Internasional umumnya bersifat final dan mengikat para pihak yang bersengketa. Namun, dalam hal-hal khusus upaya banding terhadap
putusan arbitrase kepada Mahkamah Internasional dimungkinkan. Contohnya adalah dalam kasus Guined Bissau 1991, mahkamah memberikan beberapa
alasan yang memungkinkan adanya upaya banding terhadap putusan, yaitu Excess de Pouvoir.
Di mana badan arbitrase memutuskan suatu sengketa melebihi wewenang yang diberikan pada pihak atau yang tidak diminta para pihak. Para
arbiter tidak mencapai suatu putusan secara mayoritas dan tidak cukupnya alasan- alasan bagi putusan yang dikeluarkan.
Pada dasarnya putusan Mahkamah Internasional adalah pernyataan majelis hakim Mahkamah Internasional dalam sidang pengadilan terbuka, berupa
ketetapan majelis terhadap masalah yang disengketakan, berkekuatan hukum tetap dan final, serta harus diterima oleh para pihak yang bersengketa. Putusan
tersebut haruslah dihargai sebagai upaya mewujudkan keadilan global. Meskipun ada pihak yang merasa dirugikan, menang atau kalah bukanlah hal yang utama.
Hal yang terpenting adalah semua pihak belajar untuk lebih tertib dalam menjaga integritas bangsa dan wilayahnya sekaligus berperan dalam mewujudkan
perdamaian dunia. Contoh penyelesaian sengketa Internasional melalui Mahkamah Internasional adalah sengketa antara Indonesia dan Malaysia
mengenai kepemilikan pulau Sipadan dan Ligitan. Kedua negara sama-sama beranggapan bahwa Pulau Sipadan dan Ligitan adalah wilayahnya. Indonesia
menyatakan kedua Pulau tersebut sebagai wilayahnya berdasarkan bukti-bukti histories, sedangkan Malaysia juga memiliki bukti-bukti lain yang menyatakan
kedua pulau tersebut sebagai wilayahnya.
Setelah melalui berbagai perundingan bilateral dan tidak menemukan kesepakatan, akhirnya kedua negara sepakat membawa masalah ini ke Mahkamah
Internasional. Pada tanggal 17 Desember 2002 Mahkamah Internasional memutuskan bahwa Pulau Sipadan dan Ligitan merupakan wilayah Malaysia
berdasarkan kenyataan bahwa Malaysia dianggap telah melakukan kedaulatan yang lebih efektif atas Pulau Sipadan Ligitan.
Terhadap putusan tersebut Indonesia merasa dirugikan. Akan tetapi, pemerintah Indonesia harus menerima hasil tersebut, sebagai konsekuensi
penyelesaian perkara tersebut melalui mahkamah internasional. Penyelesaian secara damai dianggap lebih baik dan bermartabat daripada cara-cara kekerasan.
Di samping itu, hal ini merupakan bentuk penghormatan negara Indonesia terhadap hukum termasuk hukum internasional.
Di unduh dari : Bukupaket.com
177
Bab 5 Sistem Hukum dan Peradilan I nternasional
Hukum di samping mempunyai kepentingan sendiri untuk mewujudkan nilai-nilai tertentu di dalam masyarakat terikat pada bahan-bahan yang disediakan oleh
masyarakatnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hukum sangat dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di sekelilingnya. Pemahaman tentang proses hukum yang
adil dan layak mengandung pula sikap batin penghormatan terhadap hak-hak yang dipunyai warga masyarakat meskipun ia menjadi pelaku kejahatan. Namun,
kedudukannya sebagai manusia memungkinkan dia untuk mendapatkan hak-haknya tanpa diskriminasi.
Pembiasaan
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890
MARI BERDI SKUSI
Setelah kamu mempelajari dan memahami materi menghargai putusan Mahkamah I nternasional, coba berikan gambaran tentang bentuk menghargai putusan Mahkamah
I nternasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Diskusikan permasalahan tersebut dengan teman sebangku.
Kegiatan 6
Sudahkah kamu memahami konsep tentang sistem hukum dan peradilan internasional? Pelajarilah materi dalam bab ini dengan saksama. Jangan ragu
untuk bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang belum kamu kuasai.
REFLEKSI
Uji Pemahaman Kew arganegaraan Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar.
1. Deskripsikan pendapatmu mengapa para pihak yang bersengketa wajib menghormati putusan mahkamah internasional.
2. Deskripsikan pendapatmu apakah penyelesaian sengketa melalui
mahkamah internasional merupakan jalan terakhir bagi para pihak yang bersengketa.
3. Deskripsikan pendapatmu mengapa penyelesaian sengketa secara damai
dianggap lebih bermartabat jika dibandingkan dengan penyelesaian dengan cara kekerasan.
4. Deskripsikan sikap pemerintah Indonesia terhadap putusan mahkamah
internasional atas Pulau Sipadan dan Ligitan yang dianggap merugikan. 5.
Deskripsikan apakah putusan mahkamah internasional dapat dimintakan banding.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pendidikan Kewarganegaraan SMA MA Kelas XI
178
A. Pilihlah salah satu jaw aban yang tepat.