Pendidikan Kewarganegaraan SMA MA Kelas XI
144
Menurut Prof. Mochtar Kusumaatmadja, definisi hukum internasional publik tersebut memiliki dua kelemahan, yakni adalah sebagai berikut.
a. Definisi tersebut tidak tegas karena didasarkan pada suatu ukuran yang
dirumuskan secara negatif, yakni hubungan atau persoalan internasional yang tidak bersifat perdata.
b. Umumnya pembahasan mengenai hukum internasional selalu menunjuk pada hukum internasional publik, sehingga tidak perlu dibahas hukum perdata
internasional. Atas dasar alasan tersebut, Prof. Mochtar Kusumaatmadja mengartikan hukum
internasional sebagai keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara, antara negara dengan negara, dan negara
dengan subjek hukum lain bukan negara, atau subjek hukum bukan negara satu sama lain.
Tujuan dari hukum internasional adalah untuk menciptakan sistem hukum yang teratur dalam hubungan-hubungan internasional dengan memperhatikan
asas keadilan.
2. Macam- Macam Hukum I nternasional
Hukum Internasional dapat dibedakan atas tiga, yakni sebagai berikut. a.
Hukum internasional umum, adalah peraturan-peraturan yang dilaksanakan secara universal dan berlaku umum pada negara-negara yang mengikatkan
diri pada hukum tersebut. b. Hukum internasional regional, adalah peraturan-peraturan yang tumbuh
dengan adanya hubungan antarnegara dan terbatas pada lingkungan berlakunya. Peraturan-peraturan regional tidak berarti derajatnya lebih rendah
daripada peraturan universal. Peraturan regional hanya bersifat menambah complementary atau berhubungan. Jika terjadi perselisihan, pengadilan
internasional harus menggunakan peraturan-peraturan regional yang diakui sah oleh negara-negara yang mengadakan perjanjian.
c. Hukum internasional khusus, hanya berlaku pada negara-negara tertentu yang
tidak terbatas pada wilayah tertentu. Perbedaannya dengan hukum internasional regional adalah bahwa hukum internasional regional tumbuh
melalui hukum kebiasaan, sedangkan hukum internasional khusus tumbuh melalui perjanjian internasional multilateral.
Selain macam-macam hukum internasional di atas hukum internasional dapat
dibedakan atas hukum perdata internasional dan hukum internasional publik.
3. Asas- asas Hukum I nternasional
Pembahasan mengenai asas hukum internasional berkaitan dengan istilah prinsip hukum umum the general principle of law. Prinsip hukum sebagai suatu
pikiran dasar yang umum sifatnya atau latar belakang dari peraturan hukum yang muncul. Asas hukum menjadi norma dasar dan menjadi petunjuk arah dari
pembentukan hukum.
Di unduh dari : Bukupaket.com
145
Bab 5 Sistem Hukum dan Peradilan I nternasional
Ada pendapat yang menjelaskan bahwa macam dan tingkatan dari prinsip- prinsip hukum umum itu antara lain adalah sebagai berikut.
a. Prinsip-prinsip hukum
Terdapat kesamaan prinsip antara hukum dari berbagai bangsa dan negara. Kesamaannya dalam hal asas atau prinsip yang mendasarinya. Misalnya
prinsip keadilan, kelayakan, kepatutan, dan prinsip itikad baik.
b. Prinsip-prinsip hukum dari berbagai sistem hukum Ada berbagai sistem hukum yang dikenal di seluruh dunia. Secara klasik
dikenal sistem hukum Anglo-Saxon dan sistem hukum Eropa Kontinental. Selain itu, dikenal juga sistem hukum sosialis, sistem hukum magribi, dan
sistem hukum Islam.
c Prinsip-prinsip Hukum Internasional
Prinsip-prinsip hukum internasional pada umumnya adalah prinsip kesamaan derajat negara-negara, prinsip penentuan nasib sendiri, dan prinsip non-
intervensi. 1 Prinsip kesamaan derajat negara-negara, adalah prinsip yang mengakui
sepenuhnya bahwa negara-negara di dunia ini baik besar kecil maupun kaya-miskin, mempunyai derajat yang sama sebagai negara. Semua negara
harus diperlakukan sama dalam menjalin hubungan internasional. 2 Prinsip penentuan nasib sendiri merupakan prinsip yang menyatakan
bahwa setiap bangsa itu berhak untuk menentukan nasibnya. Dengan demikian, setiap negara hendaknya menghormati hak setiap bangsa untuk
menentukan nasibnya. 3 Prinsip nonintervensi adalah prinsip tidak turut campur dalam urusan
dalam negeri orang lain. Berdasarkan konsideransi Resolusi Majelis Umum PBB No. 2625 tahun 1970,
ada tujuh asas utama yang harus ditegakkan dalam praktik hukum internasional. Asas-asas itu, adalah sebagai berikut.
a. Setiap negara tidak melakukan tindakan ancaman agresi terhadap keutuhan
wilayah dan kemerdekaan negara lain. Asas ini memberi penekanan bahwa dalam hubungan internasional, setiap
negara memiliki kewajiban untuk 1 Tidak membicarakan ancaman dengan kekuatan militer terhadap
integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu bangsa. 2 Tidak melakukan hal-hal lain yang tidak sesuai dengan tujuan PBB.
Setiap negara bertanggung jawab untuk tidak melakukan propaganda perang dan agresi terhadap negara lain. Perang dan agresi merupakan sebuah
kejahatan melawan perdamaian. Maka tindakan tersebut dapat membawa konsekuensi yang berupa pertanggungjawaban sesuai dengan hukum
internasional.
b. Setiap negara harus menyelesaikan masalah-masalah internasional dengan cara damai.
Setiap negara diharapkan mampu menyelesaikan masalah internasionalnya melalui cara-cara damai. Cara-cara tersebut dapat berupa negoisasi mediasi,
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pendidikan Kewarganegaraan SMA MA Kelas XI
146
konsiliasi, arbitrasi, dan penyelesaian yudisial. Setiap negara yang memiliki masalah internasional wajib untuk mencari solusi damai dalam menyelesaikan
perselisihan antarnegara. Oleh karena itu, negara harus mengendalikan diri dari tindakan-tindakan yang dapat membahayakan perdamaian dan
keamanan internasional.
c. Setiap negara tidak melakukan intervensi terhadap urusan dalam negeri
negara lain. Tidak ada negara yang berhak untuk mengintervensi negara lain mengenai
urusan dalam dan luar negeri negara lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Apabila suatu negara merupakan intervensi atau melakukan
ancaman terhadap suatu negara, hal itu merupakan kejahatan dalam hukum internasional.
d. Negara-negara berkewajiban untuk menjalin kerja sama dengan negara lain berdasarkan pada piagam PBB.
Negara-negara memiliki kewajiban untuk bekerja sama satu sama lain dalam berbagai bidang. Kerja sama internasional itu harus bebas dari diskriminasi
sehingga dapat mewujudkan perdamaian dan keamanan internasional. Untuk mewujudkan stabilitas ekonomi dan kemakmuran internasional itu, kerja sama
itu harus bebas dari diskriminasi sehingga dapat mewujudkan perdamaian dan keamanan internasional dan untuk mewujudkan stabilitas ekonomi dan
kemakmuran seluruh bangsa. Oleh karena itu, bangsa-bangsa di seluruh negara harus
1 bekerja sama dalam mewujudkan hak-hak asasi dan kebebasan
internasional; 2 bekerja sama dalam mewujudkan hak-hak asasi dan kebebasan manusia
dan melepaskan diri dari diskriminasi ras serta saling toleransi antarumat beragama;
3 bekerja sama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, kultural dan perdagangan;
Sebagai catatan anggota PBB memiliki kewajiban untuk mengambil bagian dari tindakan untuk bekerjasama dalam organisasi PBB berdasarkan piagam
PBB.
e. Terdapat asas persamaan hak dan penentuan nasib sendiri
Tiap-tiap bangsa memiliki hak untuk secara bebas menentukan nasibnya, tanpa campur tangan pihak lain. Penerapan asas ini memiliki tujuan untuk
1 mempromosikan hubungan persahabatan dan kerja sama antarnegara; 2 mengakhiri kolonialisme dengan cepat.
Perwujudan kedaulatan dan kemerdekaan sebuah negara ditentukan oleh rakyat dan pihak yang berwajib.
f. Terdapat asas persamaan kedaulatan dari negara
Secara umum, persamaan kedaulatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1 Setiap negara mempunyai persamaan yudisial.
2 Setiap negara memiliki hak penuh terhadap kedaulatan. 3 Setiap negara wajib menghormati kepribadian negara lain.
Di unduh dari : Bukupaket.com
147
Bab 5 Sistem Hukum dan Peradilan I nternasional
4 Integritas teritorial dan kemerdekaan politik sebuah negara merupakan hal yang tidak dapat diganggu gugat.
5 Setiap negara memiliki kebebasan dalam memilih dan membangun sistem politik, sosial, ekonomi, dan sejarah bangsanya.
6 Setiap negara berkewajiban untuk mematuhi kewajiban internasional dan hidup damai dengan negara lain.
g. Setiap negara harus dapat dipercaya dalam memenuhi kewajiban. Setiap negara harus dapat dipercaya dalam memenuhi kewajiban negara itu
sesuai dengan piagam PBB.
4. Subjek Hukum I nternasional