13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kondisi Psikologis
Dalam penelitian ini, akan menggunakan 3 aspek psikologis, yaitu kognisi, afek, dan Perilaku.
2.1.1 Kognisi Menurut Chaplin kognisi adalah suatu konsep umum yang
mencakup semua bentuk pengenalan. Termasuk didalamnya adalah mengamati, melihat, memperhatikan, memberikan, menyangka,
membayangkan, memperkirakan,
berpikir, mempertimbangkan,
menunda, dan menilai Chaplin, 2011. Menurut Suharnan kognisi merupakan proses-proses mental atau aktivitas pikiran manusia yang
menekankan pada peran-peran persepsi, pengetahuan, ingatan dan proses-proses berfikir bagi perilaku manusia. Proses-proses mental
tersebut meliputi bagaimana seorang individu mendapatkan informasi, bagaimana
informasi tersebut
dapat dipresentasikan
dan ditransformasikan sebagai pengetahuan, bagaimana penegetahuan itu
disimpan dan dimunculkan kembali, serta bagaimana pengetahuan tersebut digunakan untuk mengarahkan sikap-sikap dan perilaku-
perilaku seorang individu Dalam Rosita, Widodo, dan Purwanti, 2012.
14 2.1.2 Afek
Menurut Chaplin afek adalah sebuah kesenangan atau ketidaksenangan. Chaplin juga menjelaskan bahwa afek merupakan satu
tingkatan yang luas dari proses-proses mental, termasuk perasaan, emosi, suasana hati, dan tempramen Chaplin, 2011. Menurut Urbayatun
2016 afek adalah perasaan dan emosi yang berupa tingkat kesenangan atau kesedihan, senang dan tidak senang, nyaman dan tidak nyaman yang
mewarnai perasaan. Lanjut usia atau lansia merupakan tahap perkembangan manusia paling akhir, sehingga dapat dikatakan bahwa
lansia telah melalui berbagai kejadian hidup dan pengalaman- pengalaman yang baik atau buruk sepanjang hidupnya. Menurut Charles
afek negatif dan afek positif pada lansia cenderung mengalami intesitasnya jika dibandingkan dengan usia muda atau tengah baya. Hal
itu karena emosi pada lansia cenderung lebih banyak terkontrol dari pada usia sebelumnya, sehingga cenderung tidak meledak-ledak Dalam
Urbayatun, 2016. Menurut Wade dan Travis, emosi terbagi menjadi dua elemen
yaitu emosi primer dan emosi sekunder. Elemen dari emosi primer meliputi rasa takut fear, marah anger, sedih sadness, senang joy,
terkejut surprise, jijik disgust, dan sebal contemp. Sebaliknya, emosi sekunder meliputi dua variasi atau campuran berbagai emosi yang
bervariasi antara kebudayaan satu dengan kebudayaan lainnya serta
15 berkembang secara bertahap sesuai kedewasaan kognitif Wade
Travris, 2007.
2.1.3 Perilaku Menurut Sarwono, perilaku manusia adalah suatu hal yang
dilakukan individu sebagai hasil dari segala macam pengalaman, serta interaksi manusia dengan lingkungannya. Selain itu Morgan membedakan
perilaku menjadi dua yaitu perilaku yang tampak overt behavior dan perilaku yang tidak tampak innert behaviour dalam Nasution, 2007.
Skinner mengemukakan bahwa terdapat dua jenis perilaku, salah satunya adalah perilaku responden yang dihasilkan oleh stimuli spesifik
Hill, 2009. Ketika ada stimulus yang muncul, respon akan terjadi secara otomatis. Perilaku responden ini mengikuti pola perilaku yang disebut
dengan pengkondisian klasik. Skinner berfokus pada penguatan positif Positive reinforcement dan penguatan negatif negative reinforcement.
Penguatan positif dan penguatan negatif keduanya dapat dikondisikan jika suatu stimulus terjadi berkali-kali dengan disertai penguat positif, stimulus
yang cenderung menguatkan perilaku. Stimulus tersebut disebut dengan penguat positif terkondisi Hill, 2009. Contoh umum dari penguatan positif
yaitu makanan, air, seks uang, persetujuan sosial, dan kenyamanan fisik Feist Feist, 2010.
16
2.2 Lansia