Gambaran Kondisi Fisik Gambaran kondisi Psikologis lansia yang mengkonsumsi obat-obatan medis.

43 dan pikiran menjadi tenang. Namun, jika M tidak mengkonsumsi obat, pikiran menjadi tidak tenang. “Lalu saya minum, turun ya biasa lagi.” Baris 86 “Enggak, malah jadi bingung gitu. Tapi kalau minum obat lama-lama turun dan biasa lagi gitu.” Baris 88-90 “Terus kayak linglung gitu lho. Mau bilang pusing endak, tapi kayaknya ndak tenang gitu lho.” Baris 123-125

3. Gambaran Kondisi Fisik

Saat ini, M mengidap penyakit Hipertensi. Saat diperiksa tekanan darah M 130 mmHg. Saat ini, tekanan darah M bisa mencapai 200 mmHg. Mengenai sakit yang diderita dan obat yang dikonsumsi oleh M telah dikonfirmasi dengan pihak perawat dan buku kesehatan panti. M sudah menderita sakit Hipertensi sejak usia 20 tahun. M menyatakan bahwa ia sakit Hipertensi karena pikiran- pikiran mengenai masa kecilnya yang ditinggal oleh orang tua. Sampai pada akhirnya M merasa pusing dan pergi ke Puskesmas. Saat diperiksa oleh dokter, M didiagnosa mengidap penyakit Hipertensi dan dianjurkan untuk mengkonsumsi obat terus menerus. “tapi dulu masih 130 mmHg gitu, tidak seperti sekarang. Kalau sekarang sampai 200 mmHg atau lebih tensinya.” Baris 60-62 “Kalau saya hipertensi saya.” Baris 6. “Iya karena sudah lama, naik-naik terus jadi susah turun. Turun sedikit naik lagi” Baris 30- 31. 44 “Iya umur 20 tahun.” Baris 47. M menjelaskan mengapa ia bisa didiagnosa sakit Hipertensi pada usia 20 tahun, karena menurut M pada usia 20 tahun ia sudah menghadapi beberapa permasalahan seperti ketidakcocokan tinggal dengan orang tua angkat yang membuat M merasa sendiri. M menyatakan bahwa ia sakit Hipertensi karena pikiran-pikiran mengenai masa kecilnya yang ditinggal oleh orang tua. Sampai pada akhirnya M merasa pusing dan pergi ke Puskesmas. Saat diperiksa oleh dokter, M didiagnosa mengidap penyakit Hipertensi dan dianjurkan untuk mengkonsumsi obat terus menerus. Selain mengidap penyakit Hipertensi, M juga mengidap penyakit alergi dan rematik. “Iya umur 20 tahun, ya karena pikirannya sudah umur 20 tahun keluar dari rumah, mamah angkat saya, ya gitu ya. Gimana ya, mamah saya gak seneng gitu, jadi saya ikut orang. Itukan pikiran, gimana kok saya hidup sendiri. Sampai sekarang anak-anaknya sama saya masih gimana gitu, ya jadi saya masuk di panti.” Baris 47-54 “Dulu ya pusing gitu, ke Puskesmas, tapi dulu masih 130 mmHg gitu.” Baris 58 dan 60 “Saya kalau makan apa saja gatel, alergi makanan. Sampe sekarang Saya ndak makan telur, ndak makan daging ayam. Kemarin saya dah Makan telur saja dah gatel. Saya juga rematik.” Baris 242-246. Obat yang dikonsumsi untuk mengatasi hipertensi adalah Kaptopril. M mengkonsumsi Kaptopril 2 kali sehari. Selain itu, 45 M juga mengkonsumsi obat Paracetamol dan obat gatal yang dikonsumsi saat sakit saja. “Saya minum Kaptopril” Baris 8 “Iya, obat Hipertensi, Kaptopril. Itu diminum sehari dua kali.” Baris 11-12 “Paracetamol kalau pusing, ndak setiap hari tapi” Baris 92-93 “Ada, apa ya? Lupa saya.” “Iya, tapi kalau udah nggak gatel nggak minum saya.” Baris 250 dan 252-253 Saat ini ketika tekanan darah M tinggi, M sudah tidak pusing dan tidak merasakan nyeri-nyeri di beberapa bagian tubuh. “Ndak pusing mbak, mungkin karena sudah biasa tinggi ya jadi ndak pusing” Baris 103-104 “iya mbak jadi linglung saya, banyak pikiran malah jadi linglung pas tinggi.” Baris 107 dan 111 “Ndak nyeri-nyeri juga mbak.” Baris 127

4. Gambaran Aktivitas dan Relasi Sosial