Pengujian hipotesis 3 Pengujian hipotesis 4

tabel. Hipotesis diterima bila t hitung t tabel. Hipotesis ditolak bila t hitung t tabel. Hipotesis diterima bila tingkat signifikan α.

5. Pengujian hipotesis 5

Untuk menguji hipotesis lima digunakan uji t, yang bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen return on assets secara parsial terhadap variabel dependen perubahan harga saham. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Menentukan formulasi Ho dan Ha sebagai berikut: Ho: β4 = 0 return on assets tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham perusahaan manufaktur yang go publik di Bursa Efek Jakarta. Ha: β4 0 return on assets berpengaruh positif secara signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang go publik di Bursa Efek Jakarta. b. Menentukan level of signifant α = 5, dengan level of confidence sebesar 95 dan degree of freedom df= n-k. c. Menetukan daerah penerimaan dan penolakan hipotesis sebagai berikut: 48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho α;n-k Ho tidak dapat ditolak bila t hitung t tabel, tα; n-k Ho ditolak bila t hitung t tabel, t α; n-k d. Menentukan t hitung dengan rumus sebagai berikut Sugiyanto,1995:77. T hitung = bi se bi dengan df= n-k bi = koefisien regresi variabel independen se = standar error n = jumlah pengamatan k = jumlah variabel bebas e. Menarik kesimpulan dengan membandingkan hasil dari t hitung dan t tabel. Hipotesis diterima bila t hitung t tabel. Hipotesis ditolak bila t hitung t tabel. Hipotesis diterima bila tingkat signifikan α. 49 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Bursa Efek Jakarta BEJ 1. Sejarah Bursa Efek Jakarta

Pada tahun 1912 Bursa efek pertama didirikan di Batavia saat ini di kenal sebagai Jakarta. Pada tahun 1914 sampai dengan tahun 1918 Bursa Efek Batavia ditutup selama Perang Dunia I. Pada tahun 1925 sampai dengan 1942 Bursa Efek dibuka kembali, selain itu pemerintah kolonial Belanda juga mengoperasikan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya. Pada tahun 1942 sampai 1952 kegiatan bursa efek ditutup kembali selama Perang Dunia II. Pada tahun 1952 Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar Modal, yang dikeluarkan oleh Menteri Kehakiman dan Menteri Keuangan, dengan memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan Belanda. Kegiatan bursa saham ini terhenti lagi ketika pemerintah meluncurkan program nasionalisasi pada tahun 1956. Pada tanggal 10 Agustus 1977 bursa efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal BAPEPAM, sebuah institusi baru di bawah Departemen Keuangan. PT Bursa Efek Jakarta didirikan secara resmi pada bulan Desember 1991 dengan izin operasi resmi dari Menteri Keuangan pada bulan Maret 50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1992. PT BEJ memulai serah terima pengelolaan bursa dari BAPEPAM pada bulan April 1992. PT Bursa Efek Jakarta beroperasi penuh sebagai bursa swasta pada tanggal 12 Juli 1992 diresmikan oleh Menteri Keuangan J.B. Sumarlin. Pada hari ini juga fungsi BAPEPAM dialihkan menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Perkembangan junlah emiten yang terdaftar di BEJ sampai dengan tahun 2004 telah mencapai 300 emiten. Perusahaan yang terdaftar di PT BEJ tersebut tersebar di berbagai sektor usaha yang terdiri dari 9 sektor usaha dengan 3 sektor usaha pokok. Sektor- sektor tersebut adalah: 1. Sektor usaha primer ekstraktif yang terdiri atas: a. Sektor 1, yaitu: pertanian b. Sektor 2, yaitu: pertambangan 2. Sektor sekunder industri pengolahan dan manufaktur, terdiri atas: a. Sektor 3, yaitu: industri dasar dan kimia b. Sektor 4, yaitu aneka industri c. Sektor 5, yaitu industri barang konsumsi 3. Sektor- sektor tersier jasa, terdiri atas: a. Sektor 6, yaitu: property dan real estate b. Sektor 7, yaitu: transportasi dan infrastruktur c. Sektor 8, yaitu: keuangan d. Sektor 9, yaitu perdagangan jasa dan investasi 51 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI