Proses Produksi Alkohol, Spiritus

a. Melaksanakan kebijakan General Manager dalam perencanaan produksi alkohol dan spiritus. b. Melaksanakan kebijakan General Manager dalammengawasi mutu alkohol dan spiritus. c. Melaksanakan kebijakan General Manager dalam mengendalikan produksi alkohol dan spiritus untuk memenuhi target produksi. d. Melaksanakan kebijakan General Manager dalam mengendalikan produksi alkohol dan spriritus. e. Melaksanakan kebijakan General Manager dalam mengurus ijin pemberitahuan yang meliputi alat produksi. f. Melaksanakan kebijakan General manager dalam mengoperasikan, memelihara mesin dan peralan pabrik. Wewenang Kepala bagian Pabrikasi Spiritus adalah : a. Mengendalikan mutu spiritus dan alkohol sesuai dengan yang telah ditetapkan perusahaan. b. Menghentikan proses produksi alkohol dan spiritus jika dipandang perlu. c. Menegakkan disiplin kerja dalam bagiannya.

C. Proses Produksi Alkohol, Spiritus

Proses produksi alkohol di PT.Madu BAru menggunakan fermentasi dengan bahan baku tetes. Bahan baku ini merupakan hasil samping dari pabrik gula, dengan bantuan Yeast Saccharomyces Cereviceae ragi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Adapun dasar pemilihan metode tersebut adalah : 1. Bahan baku tetes murah dan mudah didapat, yaitu hasil samping PG. Madukismo. 2. Yeast yang digunakan dapat diregenerasi kembali, sehingga Yeast yang ada tetap mempunyai aktifitas fermentasi yang tinggi dan tetap muda. Pembuatan alkohol membutuhkan bahan baku dan bahan pembantu sebagai berikut : a. Bahan Baku 1 Tetes Molase Tetes mempunyai komposisi dan kualitas yang berbeda-beda tergantung dari jenis tebu dan cara proses pabrik gulanya. Warna tetes biasanya coklat gelap atau kemerah-merahan, ini disebabkan karena terjadinya kraramelisasi gula, degradasi kimia dan termal dari komponen-komponen bukan gula. Tetes di pabrik alkohol ditampung dalam tangki-tangki penimbun tetes. 2 Yeast atau ragi Yeast atau ragi termasuk tumbuhan jamur bersel satu, tidak berklorofil dan termasuk golongan eumyces. Yeast yang digunakan dalm proses fermentasi harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : - cepat berkembang biak - Tahan pada suhu tinggi - Mempunyai sifat yang stabil - Tahan terhadap kadar alkohol yang tinggi. b. Bahan Pembantu 1 Pupuk Urea dan Pupuk NPK Pupuk urea dan pupuk NPK berfungsi sebagai nutrient untuk pertumbuhan dan perkembangan khamir. Kebutuhan pupuk Urea per hari rata-rata 90 kg, sedangkan untuk kebutuhan pupuk NPK perhari rata-rata 100 kg. 2 TRO Turkey Red Oil atau Zucrox TRO ditambahkan bila terjadi pembuihan selama proses peragian. TRO terbuat dari minyak jarak. Kebutuhan TRO per hari rata-rata 6 liter. 3 Superfloc atau Zuclar Superfloc diperlukan pada tangki-tangki fermentasi untuk mengendapkan kotoran, sehingga todak timbul kerak dalam destilasi. c. Proses Pembuatan alkohol terdiri dari beberapa tahap proes yaitu : 1 Proses masakan Dalam proses ini tetes dari pabrik gula diencerkan dengan air sampai kabar tertentu dan ditambah nutrisi untuk pertumbuhan ragi. Sebagai nitrogen dipakai pupuk Urea atau pupuk ZA dan sebagai sumber Phospor dipakai pupuk NPK. 2 Proses Peragian Dilaksanakan bertahap mulai isi 3.010, 18.000 liter dan 75.000 liter, waktu peragian utama berkisar 36-40 jam dan kadar alkohol yang bisa dicapai antara 9-10. 3 Proses Penyulingan Adonan yang telah selesai diragikan dipisahkan alkoholnya disuling didalam pesawat penyulingan yang terdiri dari 4 kolom : - Kolom Kasar - Kolom Voorloop - Kolom Rektifiser - Kolom Nachloop d. Penyulingan menggunakan upa dengan tekanan 0,8 kgcm 2 suhu 120 C. 1 Kolom Kasar Alkohol kadar kurang lebih 45 → masuk ke kolom Voorloop 2 Kolom Voorloop Hasil atas : alkohol teknis kadar 94 masih mengandung aldehide ditampung sebagai hasil. Hasil bawah : alkohol murni kadar kurang lebih 25 masuk ke kolom Rektifiser. 3 Kolom Rektifiser Hasil atas berupa alkohol murni bebas aldehide ditampung sebagai hasil tengah adalah Lutter Waser, air yang bebas alkohol, kadang-kadang bila perlu sebagian digunakan untuk menambahi kolom Voorloop sebagai bahan penyerap alkohol dan yang sebagian dibuang. 4 Kolom Nachloop Hasil atas adalah alkohol teknis dan ditampung sebagai hasil Hasil bawah adalah air yang bebas alkohol dibuang. Minyak fusel yang mengandung amyl alkohol merupakan hasil samping pabrik alcohol, ini bisa digunakan untuk bahan baku pembuatan essence. Gambar 4.2 Skema Proses Pembuatan Alkohol

D. Pemasaran Produk Perusahaan