Penelitian yang Relevan LANDASAN TEORI

10

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang konflik batin yang dialami tokoh Mata Hari dalam novel Namaku Mata Hari karya Remy Sylado belum pernah dilakukan, karena peneliti meneliti tokoh utama yang ada dalam novel Namaku Mata Hari, yaitu Mata Hari. Dalam penelitian konflik batin dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka yang relevan. Terdapat empat penelitian yang relevan dengan topik yang akan diteliti ini. Penelitian ini dilakukan oleh 1 Maria Devy Bukit Shintawati 2010, 2 Feronika Rini Puji Lestari 2002, 3 F. Wiwin Fouwer Ningrum 2000, dan 4 Sumartingsih 2000. Penelitian pertama yang dilakukan oleh Maria Devy Bukit Shintawati dalam skripsinya yang berjudul “Konflik Batin Tokoh Dimas dalam Menghadapi Kemelut Hidup pada Novel Pacarku Ibu Kosku Karya Wiwik Karyono Suatu Tinjauan Psikologis dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA”. Penelitian kedua yang dilakukan oleh Feronika Rini Puji Lestari dalam skripsinya yang berjudul “Sikap Pengabdian Tokoh Ara Terhadap Negara dalam Novel Larasati Karya Pramoedya Ananta Toer Suatu Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya Terhadap Pembelajaran Sastra di SMU”. Penelitian ketiga yang dilakukan oleh F. Wiwin Fouwer Ningrum dalam skripsi yang berjudul “Konflik Batin Tokoh Hasan dalam Novel Bukan Karena Kau Karya Toha Mohtar: Tinjauan Psikologi Sastra dan Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra di SMU”. Penelitian keempat yang dilakukan oleh Sumartiningsih dalam skripsinya yang berjudul “Konflik Batin Tokoh Lasi dalam Mewujudkan Eksistensinya sebagai Seorang Wanita dalam Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari Suatu Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMU. Penelitian pertama yang dilakukan oleh Maria Devy Bukit Shintawati dalam skripsinya yang berjudul “Konflik Batin Tokoh Dimas dalam Menghadapi Kemelut Hidup pada Novel Pacarku Ibu Kosku Karya Wiwik Karyono Suatu Tinjauan Psikologis dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA ”, bertujuan untuk mendeskripsikan tokoh Dimas atas perbuatannya yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologis sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian konflik batin tokoh Dimas ini adalah metode deskriptif. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa kemampuan ego Dimas untuk melaksanakan tugas dalam menjaga keseimbangan antara dorongan yang datang dari id dan super ego, tampak pada saat Dimas mengambil keputusan untuk pindah kos. Dimas pindah kos karena kos lamanya akan direnovasi. Dimas berusaha untuk pindah karena dia melihat sosok ibu kosnya yang baru sangat berbeda dengan perempuan lainnya. Id Dimas memutuskan untuk mencari kos lain. Super Ego Dimas merasa sadar bahwa dia tetap harus tinggal di tempat perempuan itu. Tokoh utama dalam novel ini adalah Dimas. Dimas sebagai tokoh utama yang mempunyai sifat berani, rasa keingintahuan yang besar, tidak mudah putus asa, mempunyai prinsip hidup yang tinggi, penyayang, mudah kecewa, dapat dipercaya, dan bertanggung jawab. Tokoh bawahan yang kehadiran dan keberadaannya sebagai penunjang tokoh utama sangat besar antara lain Mbak Dhea, Bayu, Mbak Maya, Ari, dan Rahmi. Novel Pacarku Ibu Kosku Karya Wiwik Karyono memuat nilai-nilai kehidupan terutama kehidupan remaja untuk siswa SMA. Karya sastra novel ini sebaiknya diberikan pada siswa yang berlatar belakang kehidupan kota sehingga mereka tertarik membaca dan menganalisisnya. Penelitian kedua yang dilakukan oleh Feronika Rini Puji Lestari dalam skripsinya yang berjudul “Sikap Pengabdian Tokoh Ara Terhadap Negara dalam Novel Larasati Karya Pramoedya Ananta Toer Suatu Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya Terhadap Pembelajaran Sastra di SMU”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sikap pengabdian tokoh Ara terhadap negara dalam novel Larasati karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tokoh-tokoh yang ada dalam novel Larasati ini adalah Larasati Ara, seorang opsir, Mardjohan, Surjo Sentono, Martabat, Nenek, Kakek Mo, Lasmidjah, Jusman, dan Oding. Larasati Ara merupakan tokoh utama dalam novel Larasati ini. Dalam penelitian ini sikap tokoh Ara terhadap negara dapat diwujudkan dengan sikap hidup orang Jawa. Ara adalah seorang wanita yang memiliki sikap eling atau sadar, sikap percaya, sikap rela, sikap nrima, sikap jujur, sikap sabar, sikap budi luhur. Berdasarkan analisis penokohan, dapat disimpulkan bahwa secara umum penokohan tokoh-tokoh dalam novel Larasati menggunakan metode analitik dan dramatik. Dengan kedua metode itu, maka Larasati Ara dilukiskan sebagai seorang wanita yang memiliki profesi sebagai bintang film yang mempunyai sifat baik terhadap orang lain. Berdasarkan aspek bahasa, perkembangan psikologi, dan latar belakang budaya siswa dapat disimpulkan bahwa analisis novel Larasati khusunya sikap pengabdian tokoh Ara terhadap negara dapat digunakan sebagai alternatif bahan pembelajaran sastra. Penelitian ketiga yang dilakukan oleh F. Wiwin Fouwer Ningrum dalam skripsi yang berjudul “Konflik Batin Tokoh Hasan dalam Novel Bukan Karena Kau Karya Toha Mohtar: Tinjauan Psikologi Sastra dan Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra di SMU”. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan konflik batin tokoh Hasan dalam novel Bukan Karena Kau. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tokoh utama dalam novel ini adalah Hasan. Hasan sebagai tokoh utama yang mempunyai sifat berani, tidak materialistis, tidak suka berpamrih dan tidak silau dengan kekayaan, mudah putus asa dan tidak mempunyai kepercayaan diri yang besar, mudah kecewa, sifat pasrah dan dapat dipercaya, mempunyai semangat kerja yang tinggi, mempunyai rasa cinta kepada lingkungan hidup, sebagai pemeluk agama yang taat. Tokoh bawahan yang kehadiran dan keberadaannya sebagai penunjang tokoh utama sangat besar antara lain Haji Darmawi, Hermina, Hermanto, Mang Karta, Hendrik Winata. Nilai-nilai psikologis yang terdapat dalam novel Bukan Karena Kau. Nilai- nilai psikologis itu antara lain Hasan mengakui kesalahannya kepada pihak yang berwajib karena perampokan berdarah yang mengakibatkan tewasnya Mang Karta. Hasan ingin menunjukkan jati dirinya sebagai orang yang berani mengambil resiko atas perbuatannya. Penelitian keempat yang dilakukan oleh Sumartiningsih dalam skripsinya yang berjudul “Konflik Batin Tokoh Lasi dalam Mewujudkan Eksistensinya sebagai Seorang Wanita dalam Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari Suatu Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMU. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan konflik batin tokoh Lasi dalam mewujudkan eksistensinya sebagai seorang perempuan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dorongan super ego Lasi menolak anggapan orang-orang Karangsoga yang selalu menghinanya dan berusaha ingin tahu keberadaannya itu. Di sisi lain kenyataan sikap orang-orang Karangsoga yang selalu menghinanya membuat Lasi mempercayainya dan bersikap masa bodoh serta membiarkan mereka terus menghinanya. Ego harus mengambil bagian untuk menentukan sikap Lasi diantara dua pilihan tersebut. Dorongan yang kuat dari super ego ternyata mampu mengalahkan dorongan dari id. Hati nurani Lasi dengan tegas menolak sikap orang-orang Karangsoga tersebut. Konflik-konflik itu terjadi karena ego tidak mampu menjaga keseimbangan antara id dan super ego, namun demikian dalam hal ini super ego lebih berperanan dalam diri Lasi untuk menyelesaikan berbagi konflik yang ada dalam diri Lasi. Konflik-konflik tersebut menyebabkan Lasi mengalami akibat psikis dan sosial. Akibat sosial yang harus diterima Lasi adalah terlambat menikah untuk ukuran wanita di Karangsoga dan akibat psikisnya adalah rendah diri dalam pergaulan, sedih, ragu-ragu, dan kecemasan-kecemasan. Keempat penelitian tersebut merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan psikologis sastra. Setelah meninjau hasil penelitian yang terdahulu, dapat dikatakan bahwa penelitian dalam skripsi ini merupakan penelitian yang sejenis. Penelitian konflik batin dengan menggunakan pendekatan psikologis sastra sudah pernah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan oleh penulis masih relevan dan bermanfaat untuk dikembangkan. Penelitian ini masih merupakan penelitian yang sejenis, karena sama-sama menggunakan pendekatan psikologis sastra. Kerangka Teori 2.2 Hakikat Novel Kata novel berasal dari bahasa Latin novellas, yang terbentuk dari kata novus yang berarti baru atau new dalam bahasa Inggris. Dikatakan baru karena novel adalah bentuk karya sastra yang datang dari karya sastra lainnya seperti puisi dan drama Heru Santosa dan Sri Wahyuni, 2010:46. Menurut KBBI, 2008:969 novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Novel juga diartikan sebagai suatu karangan atau karya sastra yang lebih daripada roman, tetapi jauh lebih panjang daripada cerita pendek, yang isinya hanya mengungkapkan suatu kejadian yang penting, menarik dari kehidupan seseorang secara singkat dan yang pokok-pokok saja Heru Santosa dan Sri Wahyuni, 2010:46. Novel menyajikan kehidupan itu sendiri. Sebagian besar terdiri atas kenyataan sosial, walaupun karya sastra juga meniru alam dan kehidupan subjektivitas manusia Wellek dan Warren, dalam Heru Santosa dan Sri Wahyuni. Sumarjo dalam Heru Santosa dan Sri Wahyuni mengatakan bahwa novel adalah produk masyarakat. Novel berada di masyarakat karena novel dibentuk oleh anggota masyarakat berdasarkan desakan-desakan emosional atau rasional dalam masyarakat. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa novel merupakan ceritaan rekaan atau tidak nyata yang menceritakan tentang kehidupan manusia dan segala tingkah laku manusia. Penceritaan di dalam karya fiksi ini biasanya menceritakan seputar kehidupan sosial, politik, religiusitas, ekonomi, dan lain sebagainya.

2.3 Unsur Intrinsik Tokoh, Penokohan,Latar, dan Alur

Dokumen yang terkait

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL AIR MATA SURGA KARYA E. ROKAJAT ASURA: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Air Mata Surga Karya E. Rokajat Asura: Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sast

1 9 16

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL AIR MATA SURGA KARYA E. ROKAJAT ASURA: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Air Mata Surga Karya E. Rokajat Asura: Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sast

2 31 13

PENDAHULUAN Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Air Mata Surga Karya E. Rokajat Asura: Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMK.

0 8 4

KONFLIK BATIN TOKOH RINAI DALAM NOVEL RINAI, TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA PADA PEMBELAJARAN Konflik Batin Tokoh Rinai dalam Novel Rinai, Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya Pada Pembelajaran Sastra di SMK.

0 13 19

KONFLIK BATIN TOKOH RINAI DALAM NOVEL RINAI, TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA PADA Konflik Batin Tokoh Rinai dalam Novel Rinai, Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya Pada Pembelajaran Sastra di SMK.

0 9 13

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LALITA KARYA AYU UTAMI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Lalita Karya Ayu Utami: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di S

0 1 13

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LALITA KARYA AYU UTAMI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Lalita Karya Ayu Utami: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

0 5 26

Konflik batin tokoh utama dalam novel Lintang karya Nana Rina dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA : suatu tinjauan psikologi sastra.

0 5 140

Konflik batin tokoh Mata Hari dalam novel Namaku Mata Hari karya Remy Sylado dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA suatu tinjauan psikologi sastra

1 26 209

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LINTANG KARYA NANA RINA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA (SUATU TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA)

0 0 138