untuk yang diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi pekerjaan yang harus diselesaikan, sehingga waktu baku tersebut dibutuhkan dalam suatu unit
organisasi. Maka waktu baku dapat digunakan untuk membuat rencana penjadwalan kerja yang menyatakan berapa lama suatu kegiatan itu harus berlangsung dan berapa
output yang akan dihasilkan serta berapa pula jumlah karyawan yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Selain itu waktu baku juga digunakan untuk menentukan upah ataupun insentife yang harus di bayar sesuai dengan performance
yang ditujukan oleh pekerja tersebut. Metode ini akan memberikan informasi mengenai pengalokasian sumber daya, prioritas dalam berkomunikasi dan identifikasi
kemampuan dan pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk menyelesaikan beban kerja. National Institutes of Health, 2001.
2.4.1 Pengukuran Waktu Kerja Dengan Jam Henti Stop Watch Time Study
Pengukuran waktu kerja dengan Jam Henti Stop Watch Time Study diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W. Taylor sekitar abad 19 yang lalu.
Aktivitas pengukuran waktu kerja degan jam henti umumnya diaplikasikan pada industri manufakturing yang memiliki karateristik kerja yang berulang-ulang,
terspesifikasi jelas dan menghasilkan output yang relative sama. Meskipun demikian aktivitas ini biasanya pula diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan non
manufakturing seperti yang biasa dijumpai dalam aktivitas kantor gudang atau jasa
pelayanan lainnya asalkan kriteria-kriteria dibawah ini biasanya terpenuhi, yaitu : •
Pekerjaan tersebut harus dilaksanakan secara repetitive dan uniform
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
• Isi macam pekerjaan itu harus homogen
Hasil kerja Output harus dapat dihitungkan secara nyata kuantitatif baik secara keseluruhan ataupun untuk tiap-tiap elemen kerja yang langsung Pekerjaan tersebut
cukup banyak dilaksanakan dan teratur sifatnya sehingga akan memadai untuk diukur dan dihitung waktu bakunya Wignjosoebroto, 2003.
Maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas Stop Witch Time Study dapat dilaksanakan untuk berbagai macam jenis pekerjaan baik yang bisa diklasifikasikan
sebagai manufakturing job service job. Aktivitas pengukuran waktu kerja sendiri tidak mungkin bisa dilaksanakan apabila dijumpai pekerjaan-pekerjaan yang tidak
memperdulikan volume atau jumlah output yang ingin dihasilkan atau pekerjaan- pekerjaan yang menghasilkan output yang tidak mungkin untuk di standarkan seperti
halnya dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat creative works hasil seni,research,dll.
Untuk melakukan pengukuran dengan jam henti yang perlu diketahui adalah : 1.
Waktu Baku Waktu baku adalah waktu yang diperoleh seorang operator yang berkualitas
baik untuk menyelesaikan pekerjaannya, dimana sudah terdapat pengaruh dari kelonggaran.
Waktu Baku = Waktu Normal x Dimana :
Wb = Waktu Baku Waktu Standart Wn = Waktu Normal
100 100 - allowance
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2 Output Standart
Perhitungan output stardart merupakan langkah berikutnya setelah dilakukan pengukuran waktu kerja dan dilakukan uji keseragaman dan kecukupan data. Sumber
: Sutalaksana, 2006. Menghitung output Standart OS
OS = Dimana : 1 = Waktu Satu Periode
Os = Output Standart
2.4.2 Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Sampling Pekerjaan Work