Tujuan Pengadaan SDM Metode Kuisioner Kompensasi c. Evaluasi jabatanpekerjaan Penilaian prestasi kerja performance appraisal e. Latihan Promosi dan pemindahan g. Organisasi Pemerkayaan pekerjaan job enrichment i. Penyederhanaan pekerjaan work simplificati

Analisis jabatan merupakan suatu proses yang sistematik untuk mengetahui mengenai isi dari suatu jabatan yang meliputi tugas- tugas, pekerjaan-pekerjaan, tanggung jawab, kewenangan, dan kondisi kerja, dan mengenai syarat-syarat kualifikasi yang dibutuhkan seperti pendidikan, keahlian, kemampuan, pengalaman kerja, dan lain-lain, agar seseorang dapat menjalankan tugas-tugas dalam suatu jabatan dengan baik, menurut Herman S, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia. Perubahan kondisi karyawan yang relatif mudah dilihat adalah dari segi perilaku, penguasaan teknologi, ragam kebutuhan karyawan, tingkat kehadiran, dan perputaran karyawan yang semuanya itu akan berpengaruh pada produktifitas kerja, Menurut Sjafri M, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia.

2.2. Tujuan Pengadaan SDM

a. Aspek Kuantitatif

Kuantitatif berhubungan dengan jumlah. Pengadaan SDM dilihat dari aspek kuantitatif brtujuan unutk menjamin jumlah personalia yang tepat. Untuk mencapai tujuan tersebut fungsi ini menggunakan dua perangkat:

1. perangkat analisis beban kerja workload analysis yang bertujuan untuk

menentukan berapa jumlah personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban yang tepat dilimpahkan kepada seorang petugas.

2. perangkat analisis angkatan kerja workforce analysis yang bertujuan untuk

menentukan kebutuhan akan personalia yang dipergunakan untuk dapat b. Aspek Kualitatif. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pengadaan SDM dilihat dari aspek kualitatif, bertujuan untuk menjamin mutu personalia yang tepat. Kiblat yang digunakan untuk menjamin aspek kualitatif adalah kiblat pada standar personalia yang dilakukan melalui: 1. analisis jabatan job analysis yang akan meneliti segala fakta pekerjaan dan segala hal yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dengan memperhatikan kesanggupan setiap komponen. 2. deskripsi jabatan job description yang akan menjelaskan tanggung jawab dan wewenang untuk suatu jabatan tertentu. 3. spesifikasi perkerjaan job specificationuntuk menetapkan syarat dan kondisi untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan efektif. Produktivitas dan efisiensi adalah 2 dua konsep penting dalam mengukur performance . Produktivitas seperti yang sudah dijelaskan diatas dapat didefinisikan sebagai rasio output dengan input. Definisi ini mudah dan dapat diterangkan dengan jelas oleh suatu kondisi produksi dimana ada satu output dan satu input, tetapi pada umumnya produksi memiliki multiple output dan input. Efisiensi dapat didefinisikan sebagai tingkat penggunaan sumber daya yang sebesar-besarnya berhubungan dengan utilitas sumber daya. Input Produksi Hasil Usaha Hasil Sampling Produktivitas Efisiensi Kualitas Efektifitas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 2.1 Hubungan Efisiensi, Efektivitas Dan Produktivitas Gaspersz, 1998 Menurut Gaspersz 1998 untuk mencari produktivitas dapat dihitung dengan rumus : Produktivitas = igunakan Inputyangd iperoleh Ouputyangd Produktivitas = kan yangdiguna Sumberdaya icapai Hasilyangd Produktivitas = Efisiensi s Efektivita

2.1.3. Analisis JabatanPekerjaan

Analisis pekerjaan adalah suatu informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang haruas dikerjakan dalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai. Manfaat analisis pekerjaan akan memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar, konteks pekerjaan, persyaratan personalia personnel requirement, perilaku ,manusia dan alat-alat yang akan dipergunakan. Pengertian analisis pekerjaan berbeda dengan studi gerak motion study. Analisis pekerjaan menganalisis pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu perusahaan, agar tujuan tercapai. Adapun studi gerak mempelajari gerakan- gerakan yang paling efisien dan efektif untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.4. Metode Analisis JabatanPekerjaan

a. Metode Kuisioner

Metode kuisioner, yang biasa digunakan oleh metode kuantitatif dalam penelitian yang mendukung analisis jabatanpekerjaan, jamaknya berhubungandengan suatu instrument penelitian yang digunakan untuk menetapkan jawaban-jawaban atas sejumlahnya pertanyaan dengan menggunakan formulir yang akan diisi oleh responden sendiri. b. Metode Wawancara Metode wawancara yang mendalam sangat berguna, khususnya bagi penarikan kesimpulan kualitatif. c. Metode Deskriptif Naratif Metode ini dianjurkan kepada para pejabat dan para penyelia. Metode ini sering disebut “metode buku harian”. Metode ini sangat berguna untuk memberikan penilaian kualitatif terhadap “sejarah” jabatan yang menjadi tanggung jawab seseorang.

d. Metode Pengamatan

Metode ini sering menggunakan instrument penelitian yang sama seperti kuisioner, daftar isian dan instrument lainnya.

2.1.5. Langkah Analisis JabatanPekerjaan

Proses dalam menganalisis jabatanpekerjaan melalui langkah-langkah sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

a. Menentukan penggunaan hasil informasi analisis jabatanpekerjaan, artinya

penganalisis harus mengetahui secara jelas apa kegunaan hasil informasi analisis jabatanpekerjaannya. Informasi hasil analisis jabatanpekerjaan dipergunakan unmtuk menetapkan job description, job specification dan job evaluation dalan pengadaaan pegawai. b. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang, artinya penganalisis mengumpulakan dan mengkualifikasikan data, meninjau informasi latar belakang seperti bagai prganisasi, bagan proses dan uraian pekerjaan. c. Menyeleksi muwakal jabatan yang akan dianalisis, artinya penganalisis harus memiliki beberapa muwakal jabatan untuk dianalisis. d. Mangumpulkan informasi analisis jabatanpekerjaa, artinya penganalisis kemudian mengadakan analisis jabatanpekerjaan secara aktual dengan menghimpun data tentang aktivitas pekerjaan, perilaku karyawan yang diperlukan, kondisi kerja dan syarat-syarat personel yang akan melaksanakan pekerjaan. e. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan , artinya analisis pekerjaan menyediakan informasi tentang hakikat dan fungsi pekerjaan. Informasi hendaknya diverifikasi dengan pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan itu serta atasan langsung karyawan bersangkutan. f. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan, artinya penganalisis pekerjaan kemudian menyusun uraian pekerjaan, uraian jabatan dan evaluasi pekerjaan. g. Meramalkanmemperhitungkan perkembangan perusahaan, artinya penganalisis harus juga memperhitungkanmeramalkan perkembangan uraian pekerjaan, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. spesifikasi pekerjaan, apakah di kemudian hari diperlukan pengayaan pekerjaan, perluasan pekerjaan dan penyederhanaan pekerjaan dalam perusahaan.

2.1.6. Penggunaa Informasi Analisis JabatanPekerjaan

Analisis jabatanpekerjaan selain menghasilkan job description, job specification dan job evaluation juga berguna untuk hal-hal berikut: a. Perekrutan dan seleksi recruitment and selection

b. Kompensasi c. Evaluasi jabatanpekerjaan

d. Penilaian prestasi kerja performance appraisal e. Latihan

f. Promosi dan pemindahan g. Organisasi

h. Pemerkayaan pekerjaan job enrichment i. Penyederhanaan pekerjaan work simplification

j. Penempatan k. Peramalan dan perekrutan

l. Orientasi dan induksi

2.1.7. Deskripsi Jabatan

Uraian jabatanpekerjaan adalah informasi tertulis yang menguraikan tuigas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Uraian pekerjaan harus jelas persepsinya mudah dipahami, serta menguraikan hal-hal berikut: a. Identifikasi pekerjaan atau jabatan, yakni memberikan nama jabatan, seperti rector, dekan, dosen, dan kabag administrasi. b. Hubungan tugas dan tanggung jawab, yakni perincian tygas dan tanggung jawab secara nyata diuraikan secara terpisah agar jelas diketahui. Rumusan hubungan hendaknya menunjukkan hubungan antara pejabat dengan oaring lain di dalam maupun luar organisasi. c. Standar wewenang dan pekerjaan, yakni kewenangan dan prestasi yang harus dicapai oleh setiap pejabat harus jelas. d. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, seperti alat-alat, mesin0,esin, dan bahan baku yang akan digunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut. e. Pingkasan pekerjaan atau jabatan, hendaknya menguraikan bentuk umum pekerjaan dengan hanya mencantumkan fungsi-fungsi dan aktiviptas utamanya. f. Penjelasana tentang jabatan di bawah dan di atasnya, yaitu harus dijelaskan dari mana si petugas dipromosikan dan ke jabatan mana si petugas akan dipromosikan. Hasibuan, Malayu.,Manajemen Sumber Daya Manusia edisi revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 2005. Sastradipoera, Komaruddin.,Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Fungsi Operatif edisi revisi, Penerbit Kappa-Sigma, Bandung, 2007. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2. Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM

Tenaga kerja atau sumber daya manusia SDM merupakan satu-satunya asset perusahaan yang bernapas atau hidup di samping asset-aset lain yang tidak bernapas atau bersifat kebendaan seperti modal, bangunan gedung, mesin, peralatan kantor. Persediaan barang, dsb. Keunikan asset SDM ini mensyaratkan pengelolaan yang berbeda dengan asset lain,sebab asset ini memiliki pikiran, perasaan,dan perilaku, sehingga dikelola dengan baik mampu memberi sumbangan bagi kemajuan perusaan secara aktif. Untuk itu, perusahaan perlu lebih mengenal karyawannya. Pengetahuan tentang setiap karyawan bisa didapat jika perusahaan memiliki informasi tentang karyawanya, bukan tentang identitas, melainkan lebih dalam lagi, misalnya tentang sikap kerja karyawan, motivasi kerja karyawan, komunikasi antarkaryawan, tingkat stress karyawan, kepuasaan kerja, dsb. Informasi tentang factor-faktor yang melandasi kerja karyawan sangat dibutuhkan perusaan, tidak hanya untuk menghindari kesalahan membuat keputusan SDM yang tidak efektif, namun juga sebagai sarana mendayagunakan tenaga kerja, sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Jika karyawan memiliki produktivitas tinggi, kinerja perusahaan secara keseluruhan menjadi lebih baik. Istijanto, 2003.

2.2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan sumber daya manusia adalah proses mengantisipasi dan membuat ketentuan persyaratan untuk mengatur arus gerakan tenaga kerja kedalam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dan keluar organisasi yang bertujuan untuk mempergunakan SDM seefektif mungkin dan agar memiliki pekerja yang memenuhi persyaratankualifikasi dan mengisi posisi yang mengalami kekosongan Nawawi, 2005 Menurut Torrington dan Tan Chwee Huat 2002, Perencanaan sumber daya manusia merupakan kegiatan khusus yang berkaitan dengan penentuan kebutuhan sumber daya manusia perusahaan, baik kebutuhan jangka pendek maupun kebutuhan jangka panjang. Dalam bentuk yang lebih operasional adalah kegiatan yang berkaitan dengan memprediksi atau memperkirakan seberapa banyak orang atau pegawai yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas, baik jumlahnya maupun jenisnya, berapa yang akan tersedia, dan apa yang dilakukan untuk memastikan bahwa penawaran sama dengan permintaan pada waktu yang bersamaan. Menurut William B. Wether dan Keith David dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia karangan Efendi 2002, perencanaan sumber daya manusia merupakan proses yang sistematis untuk meramalkan kebutuhan pegawai demand dan ketersediaan supply pada masa yang akan datang, baik jumlah maupun jenisnya, sehingga departemen sumber daya manusia dapat merencanakan pelaksanaan rekrutmen, seleksi, pelatihan, dan aktivitas yang lain dengan lebih baik. Berdasarkan kedua definisi diatas dapat dikatakan bahwa perencanaan sumber daya manusia merupakan proses penentuan kebutuhan pegawai pada masa yang akan datang berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi dan persediaan tenaga kerja yang ada. Manfaat dari perencanaan sumber daya manusia adalah: meningkatkan sistem informasi sumber daya manusia . Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. untuk mempermudah pelaksanaan koordinasi sumber daya manusia oleh manajer sumber daya manusia. untuk jangka panjang bermanfaat bagi organisasiperusahaan untuk memperkirakan kondisi dan kebutuhan pengelolaan sumber daya manusia dimasa yang akan yang akan datang. untuk jangka pendek bermanfaat untuk mengetahui posisijabatan atau pekerjaan yang lowong pada tahun mendatang.

2.2.2. Sumber dari Luar Perusahaan.

perusahaan yang harus aktif melakukan penarikan tenaga kerja. Cara-cara yang bisa ditempuh menurut Heidjrahman, Suad H. 2002 Manajemen Personalia,“Seleksi merupakan proses untuk Penarikan tenaga kerja dari luar perusahaan terjadi karena tidak adanya tenaga kerja yang memiliki kualifikasi sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan yang ada didalam perusahaan. Banyak memutuskan pegawai yang tepat dari sekumpulan calon pegawai yang didapat melalui proses perekrutan, baik perekrutan internal maupun eksternal.” Marihot T.E.H, Manajemen Sumber Daya Manusia, 2007 Proses ini merupakan kegiatan paling penting sebab hasil yang didapat dari perekrutan tidak menjamin bahwa seluruh calon yang direkrut sesuai dengan perusahaan. Seleksi tentu saja dilakukan bukan hanya untuk memilih Pegawai baru untuk menjadi Pegawai Perusahaan, tetapi dapat juga untuk memilih pegawai yang akan dipromosikan untuk menduduki jabatan baru, Pegawai yang dipindahkan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kebagian lain, atau bahkan untuk Pegawai yang akan di Putuskan Hubungan Pekerjaan dengan Perusahaan penempatan. Keberhasilan dalam melaksanakan Proses Seleksi merupakan usaha pertama untuk memajukan perusahaan sebab seleksi yang baik akan memperoleh Tenaga Kerja yang benar-benar tepat dan sesuai dengan yang dibutuhkan Perusahaan. Adapun tahapan dalam seleksi tenaga kerja Menurut Siswanto S, 2002 Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Secara garis besarnya, Seleksi Psikologi dapat digolongkan menjadi 5 macam, yaitu: a. Tes Hasil Kerja Achievement Test b. Tes Bakat Pembawaan Aptitude Test c. Tes Kecerdasan Intelligence Test d. Tes Minat Interest Test e. Tes Kepribadian Personality Test.

a. Tes Hasil Kerja

Tes ini dmaksudkan untuk mengukur hasil kerja para pelamar. Tujuan tes ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan bekerja yang dimiliki pelamar, serta prediksi terhadap kecakapan mengerjakan suatu jenis pekerjaan setelah diberikan induksi, orientasi, pendidikan dan pelatihan.

b. Tes Bakat Pembawaan

Tes bakat pembawaan adalah tes untuk mengukur bakat atau kemampuan, yang mungkin telah dikembangkan atau masih terpendam dan tidak digunakan. Tujuan tes ini untuk memprediksi kecakapan belajar para pelamar dikemudian hari, bukan kecakapannya untuk mengerjakan tugas pekerjaan yang sekarang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

c. Tes Kecerdasan

Dokumen yang terkait

EVALUASI BEBAN KERJA DI BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI CV. MOGA JAYA ABADI - SIDOARJO.

0 0 96

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. CLASSIC PRIMA CARPET.

14 27 96

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA.

1 1 99

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENGEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO.

5 12 188

PENGUKURAN BEBAN KERJA DAN OPTIMALISASI JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) (Studi Kasus Di PT. ALTIA CLASSIC AUTOMOTIVE MANUFACTURING RUNGKUT INDUSTRI – SURABAYA).

0 6 115

KATA PENGANTAR - Efisiensi Beban Kerja dan Optimalisasi Jumlah Karyawan Bagian Produksi Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) di PT.Inti Daya Persada Waru - Sidoarjo

0 0 13

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA

0 0 15

EVALUASI BEBAN KERJA DI BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI CV. MOGA JAYA ABADI - SIDOARJO

0 0 17

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENGEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI

1 1 73

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. CLASSIC PRIMA CARPET

0 4 17