Catatan Pelengkap : Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi bagi :
Pria = 0 – 2,5 Wanita = 2 – 5,0
2.7 Work Load analysis WLA
Menurut Moekijat 2004 definisi dari Work Load Analysis adalah prosedur yang memberikan atau menghasilkan alat-alat pengukur tenaga kerja standart-standart
penyusunan tenaga kerja yang menunjukkan jumlah-jumlah yang dipekerjakan untuk masing-masing jabatan. Lebih lanjut dikatakan bahwa analisis beban kerja ini dapat
digunakan sebagai alat menentukan atau meramalkan kebutuhan tenaga kerja yang sebenarnya dibutuhkan sehingga tidak terjadi kesengajaan jumlah.
Beban kerja Menurut Sutalaksana dapat dihitung sebagai berikut : - Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan per unit :
- Waktu Normal :
∑ Y
pengama menit
produtifX tan
_
x P
- Waktu Baku:
∑ Y
pengama menit
produtifX tan
_
x P x 1+ L
- Beban Kerja =
= produktif x P 1+L prodX
∑menit_ pengamatan Y
Wbx ∑ output
∑ menit_ pengamatan priduktif
∑menit_pengamtanp1+L+Y Yx
∑ menit_ pengamatan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dimana : p = performance L = Allowence
Y = Jumlah menit pengamatan Menurut National institutes of Health 2001 Work Load Analysis merupakan
gambaran deskriptif dari kebutuhan beban kerja yang dibutuhkan dalam suatu unit organisasi. Metode ini akan memberikan informasi mengenai pengalokasian sumber
daya, prioritas dalam berkomunikasi dan identifikasi kemampuan dan pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk menyelesaikan beban kerja.
Kegunaan dari Work Load Analysis adalah : 1
Alat Manajemen dalam mengambil keputusan. 2
Menganalisa beban kerja berdasarkan kegiatan, disiplin yang dibutuhkan pengalokasian tenaga ahli, penempatan staf pada posisi yang mendesak.
3 Menganalisa proses-proses kerja yang ada dan mencari jalan yang potensial untuk
meningkatkan efisien dan efektifitas. 4
Menyediakan data pendukung dalam meningkatkan dana progam-progam sosial, ekonomi dan penelitian.
5 Memfasilitasi diskusi dan pengkajian ulang yang berhubungan dengan produk
hasil. 6
Proyek yang timbul dari program-program barutambahan serta tugas-tugas yang berdasarkan pada beban kerja maupun kekuatan kerja work force saat ini dan
mendatang. 7
Menyediakan data untuk mengkorelasikan beban kerja dengan kebutuhan personal dengan tujuan pengalokasian sumber daya yang lebih komprehensif.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8 Membantu manajer menentukan bagaimana mengurangi kelebihan atau ketidak
seimbangan beban kerja. 9
Membantu dalam penyusunan kebutuhan pelatihan untuk karyawan. 10
Menyediakan data sumber daya manusia ketika organisasi mengalami perubahan. 11
Merancang disiplin ilmu apa yang dibutuhkan oleh pekerja dimasa yang akan datang.
12 Membantu pengembangan dan evaluasi dari pengukuran performasi.
13 Menyediakan data pendukung dalam keputusan alokasi sumber daya.
14 Menghasilkan data base dari proses kerja untuk referensi pada masa yang akan
datang. Work Load Analysis
terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah menentukan jumlah aktivitas kerja yang dibutuhkan dan hal yang akan diselesaikan
pada satu tahun yang mendatang pada setiap unit organisasi. Setiap aktifitas kerja, unit pengukuran, sumber data yang digunakan dan pertimbangan lainnya harus jelas,
konsisten dan akurat. Bagian kedua adalah menentukan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktifias-aktifitas kerja berdasarkan disiplinnya.
Setiap hasil kerja, sebuah analisa waktu harus dilakukan. Analisa waktu terdiri atas dokumen waktu yang dibututuhkan oleh jabatan yang berbeda untuk menyelesaikan
tugasnya. National Institutes of Health, 2001
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.8. Penelitian Terdahulu