Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

K. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang diperlukan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat. Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi: a. Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2006. Untuk menguji apakah data-data yang dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan metode sebagai berikut: 1 Metode Grafik Metode statistik yang handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal Ghozali, 2006. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika data menyebar disekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2 Metode Statistik Uji statistik sederhana yang sering digunakan untuk menguji asumsi normalitas adalah dengan menggunakan uji normalitas dari Kolmogorov Smirnov . Metode pengujian normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi variabel, jika signifikan lebih besar dari alpha 5, maka menunjukan distribusi data normal. b. Uji Multikolonieritas Bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan ada korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik tidak ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas, namun jika terjadi maka model-model regresi tersebut tidak orohonal, yaitu nilai korelasi tidak sama dengan nol antara variabel bebasnya. Uji multikolonieritas pada penelitian dilakukan dengan matriks korelasi. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan datar serta nilai VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance- nya. Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang lebih besar dari 0,1 maka dapat dilakukan data yang akan dianalisis terlepas dari gejala multikolinearitas. Kemudian apabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai Tolerance mendekati 1, maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolonieritas Ghozali, 2006. c. Uji Heteroskedastisitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. dikatakan baik jika yang terjadi homokedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antar prediksi variabel dependen ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residualnya Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah distandarisasi, analisisnya adalah: 1 Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk suatu pola yang teratur bergelombang melebar kemudian menyempit maka terjadi heterokedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik – titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini mengindikasikan tidak terjadi heterokedastisitas.

2. Regresi Linier Berganda

a. Persamaan regresi Dalam mengetahui pengaruh simultan dari harga, desain dan limited edition terhadap minat beli menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Y = a + b + c + d Keterangan: Y : Variabel terikat : Nilai dari tiga variable bebas harga, desain, limited edition a : Intercept b, c, d : Lereng garis yang berkaitan dengan variabel b. Uji F Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh dari harga, desain, dan limited edition secara bersama-sama simultan terhadap minat beli konsumen. Pengujian secara simultan menggunakan distribusi F, yaitu membandingkan antara F hitung dengan F tabel Sunyoto, 2009. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji F a Menentukan Ho dan Ha: Ho: b 1, b 2 = 0 artinya harga, desain, dan limited edition tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Ha: b 1, b 2 ≠ 0 artinya harga, desain, dan limited edition berpengaruh terhadap minat beli konsumen. b Menentukan level of significance α Level of significance α dalam penelitian ini adalah sebesar 5 atau 0,05. F tabel dicari dengan menentukan besar degree of freedom df pembilang numerator dan df penyebut denominator. Untuk df pembilang menggunakan k, dan untuk df penyebut menggunakan n-k-1. c Menentukan nilai F hitung dengan rumus Sunyoto, 2009 F = dimana: F = harga F garis regresi yang dicari K = banyaknya variabel bebas n = jumlah sampel R 2 = koefisien determinasi d Kriteria penerimaan dan penolakan Hipotesis 1 Jika F hitung F tabel, maka H ditolak dan H a diterima, yang artinya variabel independen harga, desain, dan limited edition secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap variabel dependen minat beli konsumen. 2 Jika F hitung F tabel, maka H diterima dan H a ditolak, yang artinya variabel independen harga, desain, dan limited edition secara bersama-sama atau simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen minat beli konsumen. t i = c. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara parsial mampu mempengaruhi variabel dependen. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji t yaitu Sunyoto, 2009: 1 Menentukan Ho dan Ha Ho: b 1 = 0, artinya secara parsial tidak ada pengaruh variabel independen harga, desain, dan limited edition pada layanan hiburan terhadap minat beli konsumen. Ha: b 1 ≠ 0, artinya secara parsial ada pengaruh variabel independen harga, desain, dan limited edition pada layanan hiburan terhadap minat beli konsumen. 2 Menentukan level of significance α Dalam penelititan ini level of significance atau tingkat signifikannya sebesar 0,05 5 dengan derajat bebas df = n-2 dan n merupakan jumlah sampel penelitian. 3 Menentukan nilai t hitung dengan rumus Sunyoto, 2009 Dimana: t i = t hitung koefisien i b i = koefisien regresi variabel i sbi = standar error dari i 4 Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Jika t hitung ≥ t tabel dan nilai sig 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Jika t hitung t tabel dan nilai sig 0,05 maka H diterima dan H a ditolak. d. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh dari variabel independen gaya hidup dan kelompok acuan terhadap variabel dependen keputusan pembelian. Adapun rumus yang digunakan adalah Supranto dan Limakrisna, 2009: R 2 = Keterangan: R 2 = koefisien determinasi X 1,2 = variabel independen penempatan pegawai dan pelatihan kerja Y = variabel dependen produktivitas kerja b 1,2 = koefisien regresi 49

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Profil dan Sejarah Perusahaan

Dreambirds Artwear, indie clothing asal Jakarta yang memiliki workshop di daerah Kemang, milik Abinara dan Sasa Rianzi. Dreambirds Artwears merupakan indie clothing yang berlandaskan 3 hal utama: Handmade process, limited edition ethic, positive propaganda . Sebuah ide dari profesi sebagai anak band metal dan binatang peliharan seekor burung hantu yang dipakai menjadi simbol merek. Dimulai dari keinginan kuat memiliki bisnis clothing dari pertengahan tahun 2009 sampai pada akhirnya meluncurkan produk pertama Agustus 2010. Berlandaskan keinginan membangun sebuah merk yang tidak hanya menjual kaos, namun juga menyatukan budaya dengan propaganda positif untuk dunia. Secara khusus ditujukan pada budaya musik dengan genre metal. Hampir dari seluruh proses pembuatan kaos Dreambirds Artwear merupakan rancangan langsung dari tangan Abinara dan Sasa, sehingga hanya dibuat secara terbatas. Sedangkan untuk memberikan kesan sebagai produk eksklusif disertakan nomor seri yang tercantum di setiap kaos. Sehingga menjadikan produk Dreambirds Artwear bukan hanya sebuah kaos biasa, namun sebuah karya seni yang patut untuk dikoleksi. Melalui proses panjang dan bukan hal yang mudah untuk menciptakan dan membawa ke masa kejayaan Dreambirds Artwear, untuk selalu mengingat