nilai rata–rata tersebut harus dinormalisasikan dengan Rumus Normalisasi De Boer Triekens et.al.,2000 sebagai berikut :
Achivement kategori penilaian = minimum
skala -
maksimum skala
minimum skala
- aktual
nilai x100
Nilai hasil normalisasi dari semua kategori kemudian dirata–rata sehingga diperoleh satu nilai tunggal, yaitu nilai akhir yang menunjukkan tingkat
implementasi program. Jika nilai akhir tersebut berada dalam kisaran 85-100 maka implementasi program dikategorikan nilai hijau, jika berkisar antara 60-
84 maka dikategorikan kuning dan jika nilainya kurang dari 60 maka dikategorikan merah.
3.4.1 Penentuan Kategori Kecelakaan Kerja
Pengumpulan data kecelakaan kerja, pada tahap ini berupa data sekunder yang berupa data kecelakaan kerja selama tahun 2008 yang terjadi di unit kerja
yang diamati. Tabel yang digunakan untuk mengetahui data kecelakaan kerja adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3. Data Kecelakaan Kerja
Keterangan No.
Tanggal Kejadian
Uraian Tentang Terjadinya Kecelakaan
LukaCedera
Tindakan Pencegahan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Penentuan kategori kecelakaan kerja, dilakukan dengan mengacu pada tinjauan pustaka, yaitu dikategorikan hijau jika terjadi kecelakaan ringan, kuning
jika terjadi kecelakaan sedang dan merah jika terjadi kecelakaan fatal.
Tabel 3.4. Kategori Kecelakaan Kerja
Keterangan No.
Tanggal Kejadian
Uraian Tentang Terjadinya
Kecelakaan Luka
cedera Hari
Kerja Hilang
Kategori Kecelakaan
Kerja
3.4.2 Penentuan Level Tingkat Implementasi Proram K3
Penentuan level tingkat implementasi program, dilakukan dengan memetakan hasil perhitungan implementasi program dan kategori kecelakaan
kerja kedalam suatu tabel. Ada 6 level tingkat implementasi program.yaitu:
Level 1 aman dan nyaman
Level 2 cukup aman
Level 3 hati-hati
Level 4 rawan
Level 5 berbahaya
Level 6 sangat berbahaya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4.3 Pengkategorian Hazards dengan Pendekatan Risk Assessment
Pada tahap ini dilakukan pengkategorian terhadap hazards yang timbul diunit kerja yang diamati. Langkah awal dalam tahap ini adalah pemahaman
mengenai aliran proses produksi yang terjadi di unit kerja tersebut, kemudian pengidentifikasian hazards dan langkah terakhir adalah pengkategorian hazards
dengan menggunakan pendekatan Risk Assessment. Output yang dihasilkan dari tahap ini berupa kategori dari hazards yang mungkin timbul diunit kerja tersebut.
Tabel 3.5. Kategori Urutan Hazards berdasarkan Risk Assessment
Jenis Bahaya Sumber Bahaya
Resiko Yang Mungkin Terjadi Risk Level
3.4.4. Tindakan Pencegahan dan Pengendalian