Metode-metode Statistik yang Dipakai

dalam gugus-gugus tingkat kedua, dan dari gugus tingkat kedua ini kemudian masih dibagi lagi dalam gugus-gugus tingkat selanjutnya.

2.7.2. Sampel Nonprobabilitas

Yang termasuk metode penarikan sampel nonprobabilitas adalah purposive sampling, yaitu metode penarikan sampel dimana sampel dipilih berdasar pertimbangan peneliti bahwa unit atau unsur penarikan sampel tersebut akan dapat membantu menjawab pertanyaan riset yang sedang dikerjakan. Pada penarikan jenis sampel nonprobabilitas ini, unsur dari suatu populasi memiliki peluang yang berbeda untuk terpilih menjadi sampel, hanya orang-orang yang dianggap ahli.

2.8 Metode-metode Statistik yang Dipakai

Agar data-data yang dikumpulkan dapat memberi informasi yang tepat dan berguna dalam analisa dan pengambialan keputusan lebih lanjut sehingga data- data tersebut perlu diolah. Untuk itu dibutuhkan tools yang tepat untuk membantu dalam penyelesaiannya. Dalam pengambilan sampel penelitian harus hati-hati dan memenuhi aturan dalam pemilihan sampel. Menurut Suharsini Arikunto, apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjek besar dapat diambil antara 10 - 15 atau 20 - 25 atau lebih tergantung pada :  Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.  Sempitnya luas wilayah pengamatan dari setiap subjek, hal ini menyangkut banyaknya sedikit data. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk penelitian yang resikonya besar, maka sampelnya lebih besar, hasilnya akan lebih besar. Metode-metode statistik yang dibutuhkan dalam pengolahan data antara lain : 1. Uji Validitas Validitas didefinisikan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur test dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberi hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Validitas dihitung dengan rumus korelasi produk momen : r =               2 1 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N           dimana : x = skor tiap-tiap variabel y = skor tiap responden N = jumlah responden r xy = Korelasi Product Moment  X = Sigma jumlah X sor butir  2 X = Sigma jumlah X kuadrat  Y = Sigma jumlah Y  2 Y = Sigma jumlah Y kuadrat  XY = Sigma jumlah perkalian antara X dan Y Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja kemudian yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan cara teknik belah dua dari Spearman Brown. Spearman Brown : Dimana : r tot = Koefesien reliabilitas seluruh item r b = angka korelasi produk moment belahan pertama dan belahan kedua.

3. Uji Kecukupan Data

Dalam menguji apakah data yang kita sebarkan kepada responden cukup, kita menguji dengan rumus Bernouli : q p e Z n 2 2             .............................................................. 2.3 r tot = b b r r  1 2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dimana : N = Jumlah data yang dibutuhkan e = Angka absolute dari kesalahan yang dapat diterima atau error, biasanya yang digunakan sebesar 5 atau 0,05 α = Tingkat signifikansi = 0,95 Z = nilai distribusi normal p = Proporsi jumlah sampel yang benar q = Proporsi jumlah sampel yang salah Bila data yang diperoleh telah mencukupi maka dilanjutkan dengan pengolahan data, bila tidak mencukupi maka perlu dilakukan penyebaran kuesioner lagi.

2.9. Variabel – variabel yang digunakan dalam pembuatan kuisioner