Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
1 1 2
Ingat, bahasa Indonesia adalah bahasa yang masih hidup, artinya bahasa itu masih digunakan oleh masyarakat luas dan mengalami perkembangan secara pesat. Oleh
sebab itu, setiap pengamatan sebaiknya menemukan inovasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, bahasa Indonesia selalu dinamis dan
hidup sepanjang masa dengan tidak pernah putus seperti terlihat pada bagan berikut ini.
Setelah menemukan inovasi, sebaiknya pemerintah mengadakan pembakuan dan menyosialisasikan penemuan tersebut ke departemen-departemen lain,
sekolah-sekolah, media massa, dan masyarakat yang secara potensial mampu mendukung terwujudnya pemakaian bahasa yang baik dan benar.
2. Sekolah
Sekolah merupakan pangkal pengajaran formal yang dominan. Oleh sebab itu, menuntut perhatian yang lebih bila dibandingkan dengan yang lain. Mengapa
demikian? Jawabnya yaitu karena sekolah merupakan sumber daya manusia yang pada akhirnya akan menduduki posisi-posisi penting dan mengatur masyarakat
sehingga pengatur tersebut menjadi figur yang patut dicontoh. Ada dua strategi pokok pengajaran bahasa Indonesia yang baik dan benar di setiap sekolah. Strategi
yang dimaksudkan, yaitu sebagai berikut.
a. Penyadaran Sikap
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam pengajaran bahasa adalah menyadarkan siswa untuk bersikap positif terhadap pemakaian bahasa yang baik
dan benar. Dengan adanya kesadaran inilah siswa akan mempunyai keingintahuan norma bahasa. Dan dengan bekal pengetahuan norma tersebut, apabila mereka
melakukan kesalahan berbahasa, mereka akan sadar dan pasti akan kembali pada praktik bahasa yang benar.
DUGAAN HIPOTESIS
INOVASI TEORI
INFORMASI YANG SUDAH ADA
KESIMPULAN EMPIRIS
OBSERVASI SURVAI
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab V ~ Kependudukan
1 1 3
b. Pemberian Keterampilan
Langkah lanjutan setelah siswa mempunyai sikap positif terhadap pemakaian bahasa yang baik dan benar adalah pemberian keterampilan pada siswa.
Keterampilan ini harus menyangkut tiga hal, yaitu: berpikir, bertutur, dan bertindakberkarya. Perlu diingat bagi seorang guru, sebelum keterampilan
itu diberikan, siswa harus dibekali konsep norma bahasa Indonesia yang baik dan benar secara mantap. Pembekalan ini merupakan salah satu cara untuk
menyosialisasikan norma bahasa yang sudah dibakukan oleh pemerintah melalui departemen yang mengurusi bahasa. Dalam keterampilan berpikir, siswa dapat
diajak untuk memahami konsep-konsep dengan cara membaca atau mendengarkan ceramah; diajak untuk merenungkan sesuatu dan menemukan konsep baru hasil
pemikirannya. Langkah ini seorang guru dapat menggunakan literatur-literatur yang dihasilkan para pemerhati bahasa atau Lembaga Pusat Penelitian Bahasa.
Dalam keterampilan bertutur, siswa diharapkan dapat mengartikulasikan semua pesan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pengungkapan bahasa
di sini dapat dilakukan dengan banyak cara, antara lain: membaca bersuara, berdeklamasi, berpidato, mengatur acara, berdiskusi, atau dengan cara lain yang
berorientasi pada kefasihan berbahasa. Keterampilan bertutur ini dapat dilakukan secara terencana atau bahkan dapat dilakukan secara mendadakspontan.
Dalam keterampilan bertindak atau berkarya, pengajaran dapat dilakukan dengan mengajak siswa untuk mengungkapkan pesan alam bahasa tulis. Langkah ini antara
lain dapat dilakukan dengan mengajak mengerjakan tugas di kelas; membuat surat, membuat paragraf, membuat cerpen, membuat opini, mengulas gambar, membuat
mading majalah sekolah, dan sebagainya. Bila memungkinkan, karya siswa tersebut dikirimkan ke media massa agar dapat diuji dan dikritik oleh masyarakat.
3.
Media Massa Media massa di Indonesia yang berpotensi untuk membangun penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar antara lain: televisi, radio, koran, majalah, VCD, dan sebagainya. Media tersebut hampir setiap hari menyampaikan informasi,
baik informasi tertulis maupun informasi berupa lisan. Oleh sebab itu, pada bagian- bagian tertentu harus didudukkan personal-personal yang benar-benar mengetahui
norma bahasa. Dengan demikian, penyeleksian informasi yang akan ditampilkan baik itu berupa tulisan maupun lisan dapat terkontrol secara baik dan benar.
4.
Masyarakat Salah satu faktor yang merupakan pilar hidup dan matinya suatu sistem
kebahasaan adalah masyarakat. Bila kita cermati, ternyata masyarakat merupakan pilar yang sangat kompleks sebab anggota yang berada di dalamnya mungkin berupa
pemerhati, peneliti, objek penelitian, sasaran sosialisasi keputusan, atau personal yang berkedudukan lainnya. Jadi, masyarakat mempunyai anggota yang heterogen.
Pengajaran yang tepat untuk masyarakat ini sebaiknya bersifat terpadu dan berupa suatu penyuluhan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
1 1 4
Lebih baik lagi, apabila pengajaran itu berupa himbauan, misalnya: yang menjadi penulis menulislah dengan baik dan benar; yang menjadi pemimpin memimpinlah
dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar; yang dipimpin jadilah orang yang tidak hanya ikut-ikutan dan sebagainya. Jadi, pengajaran kepada masyarakat
ini harus dilakukan secara terus-menerus.
Kesimpulan
Memperhatikan realita yang berkembang di tengah masyarakat, kita sebagai pemerhati bahasa harus menyadari bahwa pemakaian bahasa Indonesia yang baik
dan benar memang tidak mungkin terlaksana secara sempurna. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya: tingkat pendidikan penutur, keperluan komunikasi
yang bermacam-macam, suasana komunikasi, psikis penutur, emosi, sikap, dan sebagainya.
Namun demikian, kita harus yakin bahwa norma bahasa tetap akan menuntun para pengguna bahasa untuk menuju ke kesempurnaan. Oleh sebab itu, pihak-
pihak terkait yang berpotensi merawat dan mengembangkan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar sebaiknya tidak bosan-bosan untuk meneliti
perkembangan bahasa dan mempublikasikan hasilnya kepada masyarakat umum. Pihak terkait yang dimaksudkan, antara lain: pemerintah, media massa, sekolah
guru, dan masyarakat.
Dengan adanya kerja sama berbagai pihak tersebut, tidak mustahil mental pemakai bahasa akan menuju sikap positif terhadap norma bahasa. Penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi di tengah masyarakat akan menjadi bahan penelitian pemerhati bahasa; setiap penelitian akan menghasilkan inovasi-inovasi yang sudah
mengalami pembakuan akan digunakan sebagai pedoman masyarakat di dalam praktik bahasa dan seterusnya. Begitulah hendaknya rantai penggunaan bahasa
sehingga tiada putus-putusnya.
Dengan demikian, pertanyaan besar Hidup atau mati pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar pada era globalisasi? Dapat kita jawab dengan
tegas dan optimistis Hidup dan akan selalu hidup
Sumber: Buwanatama, 2004
1. Setiap siswa marilah mencoba merumuskan apa yang dimaksud penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut materi seminar di atas 2.
Faktor apa saja yang dapat menghambat penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar ?
3. Pekerjaan yang sudah kita buat dapat kita diskusikan dengan kelompok,
kemudian memberikan komentar untuk saling melengkapi
Latihan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab V ~ Kependudukan
1 1 5 2.
Menulis Rangkuman yang Berisi Pendapat atau Saran yang Muncul dalam Diskusi
Rangkuman diartikan sebagai ringkasan dari suatu uraian pembicaraan atau tulisan. Rangkuman ini dimaksudkan agar seseorang dapat lebih mudah
memahami isi uraian pembicaraan atau tulisan. Salah satu contoh yang dapat dijadikan rangkuman dalam suatu pembicaraan adalah diskusi panel dan seminar.
Dalam sebuah diskusi atau seminar pastilah muncul berbagai pendapat dan juga saran. Setiap peserta diskusi atau seminar memiliki pendapat yang
berbeda-beda. Dari berbagai pendapat yang berbeda tersebut, pada akhirnya akan disatukan sehingga tujuan utama dari diskusi atau seminar dapat tercapai.
Langkah-langkah yang dapat Anda tempuh untuk menuliskan rangkuman yang berisi pendapat yaitu dengan:
a. ikutilah jalannya diskusi secara keseluruhan,
b. catatlah seluruh pendapat dan saran yang diungkapkan dalam diskusi,
c. tulislah dengan menggunakan kalimat yang efektif yaitu kalimat yang tidak
mubazir dan bertele-tele, d.
tuliskanlah hal-hal yang perlu atau informasi yang penting dari pendapat tersebut,
e. daftarlah dan saringlah seluruh pendapat dan saran yang dicatat. dalam hal
ini suatu pendapat tidak boleh keluar dari topik yang dibicarakan, f.
gunakanlah bahasa yang baku. Contohnya dalam hal ejaan, tata bahasa, diksipilihan kata, kosakata.
Langkah-langkah tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan ketika Anda akan membuat sebuah rangkuman pendapat dan saran.
Marilah Anda buat kelompok diskusi yang beranggotakan 5 orang, kemudian Anda rangkum berbagai pendapat dan saran yang dikemukakan dalam diskusi
tersebut
3. Membatasi Isi Rangkuman dalam Kelompok