Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
3 8
Seperti karya yang lain, hikayat merupakan karya sastra yang terbentuk dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur
yang membentuk karya sastra secara langsung. Jadi, unsur itu terdapat di dalamnya. Pada bagian ini, Anda akan melihat sebagian unsur intrinsik pada sebuah hikayat
yang terkenal yaitu Hikayat Hang Tuah. Unsur intrinsik yang Anda perhatikan yaitu: tokoh dan penokohannya, latar, dan tema, sedangkan unsure ekstrinsik yang
kita lihat yaitu latar budaya dan motif yang mempengaruhi.
1. Tokoh dan Penokohannya
Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami berbagai peristiwa dalam cerita. Apabila dilihat dari fungsi tokoh yang berperan dalam cerita, tokoh dapat
dibedakan menjadi tokoh sentral, yaitu tokoh yang selalu menjadi pusat sorotan dalam cerita; dan tokoh bawahan, yaitu tokoh yang kehadirannya diperlukan
untuk menunjang keberadaan tokoh utama. Tokoh utama sering disebut tokoh protagonis dan tokoh yang melawannya sering disebut tokoh antagonis. Keduanya
merupakan tokoh sentral yang menjadi sorotan.
Kriteria untuk menentukan tokoh utama, yaitu tokoh yang dominan dalam hal: 1 hubungannya dengan tokoh lainnya, 2 waktu penceritaannya, dan 3
hubungannya dengan tema. Jalinan tokoh-tokoh dalam “Hikayat Hang Tuah” dapat Anda perhatikan berikut ini
Dalam Hikayat Hang Tuah, tokoh sentral yang menjadi penggerak cerita adalah Hang Tuah dan Hang Jebat. Hang Tuah sebagai tokoh protagonis yang
menjadi citra kepahlawanan Melayu dan Hang Jebat sebagai tokoh antagonis yang menjadi citra pembangkangan.
Pada mulanya, kedua tokoh tersebut merupakan sahabat karib. Karena Hang Tuah berhasil mengalahkan Taming Sari, ia diangkat oleh Sultan menjadi
‘laksamana, sementara Hang Jebat tetap menjadi hulubalang biara. Hang Jebat pun mulai menaruh dendam, ia pun mulai mengkhianati sahabatnya. Kedua tokoh
tersebut berkelahi atas dasar keyakinan dan prinsip masing-masing.
2. Latar dalam Hikayat Hang Tuah
Latar atau yang sering disebut setting menyangkut beberapa pengertian yaitu: tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial yang menjadi tempat
terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan nyata.
Hikayat Hang Tuah mengambil latar tempat di lingkup tanah Melayu. Penyebutan latar dalam cerita tidak selamanya bersifat nyata. Terkadang latar
disinggung dalam ulasan peristiwanya saja. Adapun pembagian latar dalam “Hikayat Hang Tuah”, yaitu:
Latar waktu: a.
dinyatakan dalam hari atau malam, diantaranya: -
2 malam dalam perjalanan -
3 hari dan 3 malam berjaga-jaga -
5 hari 5 malam sampai ke Aceh Daru’s salam
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab II ~ Transportasi
3 9
- 7 hari 7 malam berlayar
- 40 hari membangun kota
b. dinyatakan dengan bulan, diantaranya:
- Hang Tuah di benua Cina lewat 2 bulan
- Hang Tuah 3 bulan di Mesir
- Hang tuah 9 bulan di Rum
3. Latar Tempat dan Latar Sosial