137
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial
Di sisi lain, setiap orang cenderung memilih teman bergaul. Apabila orang yang dipilih baik, maka baiklah perilakunya. Sebaliknya, apabila teman
bergaulnya berperilaku menyimpang, maka dia pun akan ikut berperilaku menyimpang. Seseorang tidak akan mudah menghindar dari ikatan sosialnya.
Ikatan sosial dapat berupa teman bergaul, kelompok atau organisasi yang dia ikuti. Seseorang terikat secara sosial dan secara emosional dengan orang lain
atau kelompok yang diikuti. Misalnya, seorang anak dari keluarga baik-baik tetapi bergaul dengan sekelompok anak nakal. Apabila teman atau kelompoknya
berkelahi, mau tidak mau dia akan ikut berkelahi. Ikatan sosial membuatnya menunjukkan solidaritas kelompok.
3. Berbagai Bentuk Perilaku Menyimpang
Jumlah dan macam perilaku menyimpang cukup banyak di masyarakat. Dari penyimpangan kecil seperti mengeluarkan kata-kata tidak sopan, hingga
penyimpangan besar dalam bentuk kejahatan. Empat macam perilaku menyimpang yang melanggar batas toleransi ialah sebagai berikut.
a. Penyalahgunaan NAZA atau Narkoba
NAZA Narkotik, Alkohol, dan Zat Adiktif dan Narkoba Narkotika
dan Obat-obat Berbahaya adalah dua istilah yang sama. Sesuai ke-
panjangannya, NAZA terdiri atas narkotika, alkohol, dan zat adiktif.
Zat adiktif meliputi semua obat- obatan yang dapat menimbulkan
efek ketergantungan. Narkotika adalah zat-zat kimia yang digunakan
dalam kedokteran untuk membius pasien. Dokter memanfaatkannya
untuk menangani operasi. Peng- gunaan di luar ketentuan itu adalah
suatu penyalahgunaan.
Penggunaan NAZA untuk tujuan semestinya tentu bukan masalah. Akan tetapi, penggunaan di luar tujuan itu merupakan bentuk penyimpangan.
Misalnya, penggunaan ekstasi untuk pelarian diri dari beban hidup, atau melu- pakan masalah yang dihadapi. Dalam jangka pendek, orang tersebut akan
merasakan bebas dari tekanan hidup stres yang ia derita. Akan tetapi, dalam jangka panjang zat itu akan menimbulkan ketergantungan dan merusak sistem
syaraf manusia.
Penyalahgunaan narkotika sangat berbahaya. Norma hukum pun telah memberi sanksi tegas kepada para pelakunya. Namun, peredaran dan pe-
nyalahgunaan narkotika tetap banyak terjadi. Penyebab maraknya penyimpangan itu antara lain sebagai berikut.
Gambar 5.4 NAZA merusak hidup manusia.
Sumber: Tempo, 21-27 November 1996
Di unduh dari : Bukupaket.com
138
Sosiologi SMAMA Kelas X
1 Ekspresi Keberanian Diri Remaja Anak remaja memiliki sifat ingin membuktikan diri dengan mendapatkan
pengakuan dan perhatian orang lain. Dorongan inilah yang akhirnya membawa mereka berperilaku menantang bahaya dan melanggar norma. Salah satu
perilaku menyimpang yang menantang bahaya itu adalah dalam bentuk menya- lahgunakan narkotika. Banyak remaja yang telah cukup memperoleh informasi
mengenai dampak negatifnya. Akan tetapi, karena ingin tahu atau karena terpengaruh
teman, mereka malah terjerumus dalam peri- laku menyimpang.
2 Tindakan Protes Remaja adalah individu yang mengingin-
kan kebebasan. Mereka menganggap dirinya bukan anak-anak lagi yang perlu diatur dan
dikontrol orang tua. Sebagai bentuk protes terhadap kekangan orang tua mereka me-
nyalahgunakan narkotika.
3 Pelarian dari Beban Hidup Remaja seringkali menghadapi berbagai
beban hidup. Berbagai masalah datang silih berganti. Mulai dari persoalan keluarga, tugas-
tugas sekolah, hingga pergaulan dengan se- samanya. Sementara itu, mereka merasa be-
lum cukup mampu untuk menghadapi berba- gai persoalan yang ada. Mereka memilih ke-
senangan sesaat daripada menyelesaikan ber- bagai permasalahan yang ada. Masalah itu
sendiri memang sudah seharusnya mereka hadapi sebagai bagian dari proses pendewasaan. Tipe remaja yang suka menghindarkan diri dari realitas kehidupan
seperti itu sering menyalahgunakan narkotika.
4 Kesetiakawanan Setiap remaja selalu ingin memiliki kawan dan bergaul dengan teman sebaya.
Mereka tidak nyaman bila dikatakan sebagai anak yang ‘kuper’ atau kurang pergaulan. Mereka juga takut dikatakan bukan ‘anak gaul’. Keadaan demikian
ini berpotensi baik dan sekaligus buruk. Apabila teman pergaulannya baik, tentu mereka juga menjadi baik. Namun, apabila teman yang dipilihnya adalah
konsumen narkotika, maka dia akan terlibat dalam penyalahgunaan narkotika sebagai bentuk rasa kesetiakawanan.
Infososio
HASIL PENELITIAN TENTANG AKIBAT
NARKOBA
Penelitian membuktikan bahwa penyalahgunaan NAZA berakibut
1 merusak hubungan kekeluar- gaan, 2 menurunkan kemam-
puan belajar, 3 membuat sese- orang tidak mampu membedakan
mana yang baik dan yang buruk, 4 membuat seseorang berperi-
laku antisosial, 5 merosotnya produktivitas kerja, 6 menggang-
gu kesehatan, 7 meningkatkan kecelakaan lalu-lintas, 8 meningkat-
kan tindak kriminal, 9 terjadinya cedera, cacat hingga kematian, dan
10 terjadinya perkelahian.
Sumber: Prof. Dr. H. Dadang Hawari, 1990
Di unduh dari : Bukupaket.com
139
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial
5 Coba-coba Hal-hal baru selalu menarik bagi remaja karena rasa ingin tahunya besar.
Kadang-kadang tidak sekadar ingin tahu, tetapi mereka juga ingin merasakan dan mengalaminya. Dalam kondisi seperti inilah, remaja dapat terlibat dalam
penyalahgunaan narkotika. Pertama kali mencoba karena ingin tahu, setelah kecanduan mereka sulit melepaskan diri.
Anak remaja, khususnya pelajar, adalah sasaran yang rawan terhadap peredaran narkotika. Secara psikologis, mereka memiliki rasa ingin tahu yang
sangat besar. Apabila melihat atau mendengar ada sesuatu yang baru baginya, biasanya timbul keinginan untuk mencoba. Pikiran remaja pun belum mampu
menilai secara kritis terhadap dampak negatif segala sesuatu yang mereka lakukan. Keadaan seperti inilah yang sering dimanfaatkan para pengedar
narkoba untuk memasarkan barang haram itu kepada mereka.
b. Perkelahian Antarpelajar