Pemberian Penghargaan dan Hukuman Pendidikan

146 Sosiologi SMAMA Kelas X Gambar 5.6 Peringatan bagi orang lain agar tidak berbuat menyimpang. Foto: Narapidana digiring masuk penjara. Sumber: Solopos, 26 September 2006

b. Teguran

Teguran adalah kritik yang diberikan seseorang kepada orang lain sehu- bungan dengan perilakunya. Kritik tersebut bersifat membangun karena ber- tujuan agar seseorang memperbaiki perilaku. Teguran digunakan untuk mengen- dalikan pelanggaran-pelanggaran ringan. Berbeda dengan gosip, teguran disam- paikan secara langsung dan terbuka. Teguran lebih efektif dalam mengendalikan situasi yang tidak tertib. Namun, kadang-kadang teguran diabaikan, terutama jika orang yang menegur memiliki legitimasi kurang di mata orang yang ditegur. Dalam kondisi formal, apabila te- guran diabaikan, cara pengendalian sosial dapat ditingkatkan menjadi hukuman. Bentuk pengendalian sosial ini banyak dipraktikkan dalam kehidupan sehari- hari. Di rumah, orang tua menegur anak-anaknya apabila tidak tertib. Di sekolah, guru menegur siswa yang mengganggu temannya. Bahkan, sebagai lembaga formal, sekolah dapat membuat teguran tertulis terhadap siswa yang melakukan pelanggaran melampaui batas tertentu. Teguran atau peringatan tertulis itu dikirimkan kepada orang tua. Apabila teguran mencapai tahap seperti ini, pada umumnya pelanggaran yang dilakukan sudah sangat serius. Tidak jarang siswa dikeluarkan apabila tidak dapat mengubah sikap dan perilakunya.

c. Pemberian Penghargaan dan Hukuman

Pendidikan merupakan bagian dari proses sosialisasi. Dalam dunia pen- didikan dikenal adanya prinsip penghar- gaan dan hukuman rewards and punish- ment. Penghargaan diberikan kepada siswa yang melakukan perbuatan baik atau berprestasi, sedangkan hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat di luar ketentuan atau melakukan kesalah- an. Penghargaan yang paling sederhana adalah berupa kata-kata pujian atau isyarat acungan jempol. Dalam situasi formal, penghargaan diwujudkan dengan piagam, sertifikat, surat keputusan, atau piala. Bentuk hukuman pun beragam, dari yang ringan hingga pidana berat. Misalnya, seorang siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah dihukum dengan lari sepuluh kali keliling lapangan. Hukuman berat dan bersifat formal sering dijatuhkan pengadilan kepada para penjahat. Baik penghargaan maupun hukuman bertujuan untuk mengendalikan perilaku seseorang agar tidak melanggar tata nilai dan norma sosial. Peng- hargaan dapat membuat pelakunya mengulangi perbuatan baik yang telah dilakukan, selain mendorong orang lain berbuat hal yang serupa, setelah mengetahui bahwa berperilaku baik ternyata dihargai. Hukuman membuat Di unduh dari : Bukupaket.com 147 Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial pelaku penyimpangan sadar dan jera akan kesalahannya, dan diharapkan tidak diulangi lagi. Hukuman yang diterima seseorang menjadi peringatan bagi orang lain agar tidak ikut-ikutan melanggar norma.

d. Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu proses pendewasaan anak. Melalui pendidikan, seorang anak dikenalkan, dibiasakan, dan dituntun untuk patuh kepada berbagai nilai dan norma sosial yang ada di masyarakat. Nilai dan norma itu ditanamkan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada seorang anak melalui pendidikan. Inilah arti penting pendidikan sebagai salah satu cara pengendalian sosial. Pendidikan terdiri atas tiga macam, yaitu pendidikan di dalam keluarga pendidikan informal, di sekolah pendidikan formal, dan di masyarakat pendidikan nonformal. Ketiganya saling mendukung. Optimal atau tidaknya peran pendidikan sebagai cara pengendalian sosial sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 1 keteladanan pendidik, yaitu seorang pendidik yang simpatik akan lebih berhasil daripada yang kurang simpatik; 2 teknik pelaksanaan pendidikan, yaitu pendidikan akan berhasil bila caranya tepat dan sarananya mendukung; 3 kondisi yang tepat yaitu kondisi yang berhubungan dengan segala hal baik secara langsung maupun tidak langsung yang turut menentukan keberhasilan pendidikan;

e. Melalui Agama