Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Subjek Penelitian Bentuk Data Metode Pengumpulan Data

23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif-kuantitatif. Penelitian ini bermaksud mengetahui gaya belajar apa yang dimiliki masing- masing siswa kelas VIII D SMP N 1 Nanggulan dan bagaimana tingkat kemampuan penalaran dalam menyelesaikan soal garis singgung lingkaran berkaitan dengan gaya belajar yang dimiliki. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui gaya belajar apa yang kemampuan penalaran dalam menyelesaikan soal garis singgung lingkaran paling tinggi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP N 1 Nanggulan, Yogyakarta kelas VIII D selama bulan April-Mei 2017.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII D SMP N 1 Nanggulan tahun pelajaran 20162017.

D. Bentuk Data

1. Data Gaya Belajar Data kuantitatif didapat dari penyebaran angket gaya belajar dalam bentuk skor. Selain itu, data kualitatif didapat dari wawancara gaya belajar dalam bentuk transkrip kemudian dideskripsikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Data Kemampuan Penalaran Data kuantitatif didapat dari tes kemampuan penalaran dalam bentuk skor. Data kualitatif didapat dari observasi selama tes kemampuan penalaran dan wawancara kemampuan penalaran dalam bentuk deskripsi.

E. Metode Pengumpulan Data

1. Tes Tes pada penelitian ini berupa tes kemampuan penalaran matematika yang mencakup kemampuan penalaran matematika dalam materi garis singgung lingkaran. 2. Non Tes Teknik pengumpulan data non tes yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Penyebaran Angket Angket adalah cara pengumpulan data dengan sejumlah daftar berisi pertanyaan atau pernyataan yang diberikan kepada subjek penelitian untuk diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Cara ini digunakan peneliti untuk mengetahui gaya belajar siswa kelas VIII D SMP N 1 Nanggulan dan kemampuan penalaran matematika dalam materi garis singgung lingkaran dengan melihat hasil belajar matematika siswa. Angket dalam penelitian ini adalah angket gaya belajar. Angket gaya belajar siswa ini terdiri dari 30 butir pernyataan. Dari seluruh pernyataan ada tiga komponen yang dibagi secara acak yakni 10 butir pernyataan mengenai komponen visual, 10 butir pernyataan mengenai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI komponen auditori, dan 10 butir pernyataan mengenai komponen kinestetik. Pilihan jawaban dalam angket gaya belajar siswa terdiri dari dua alternatif jawaban yaitu ya dan tidak. Skor dari angket ini didapat dari jumlah jawaban siswa yaitu skor 1 untuk setiap jawaban ya dan skor 0 untuk setiap jawaban tidak. Dari jumlah skor yang diperoleh itulah dapat diketahui gaya belajar apa yang dimiliki setiap siswa. b. Observasi Observasi di lakukan pada kelas yang akan menjadi subjek penelitian. Observasi dilakukan ketika siswa menyelesaikan soal garis singgung lingkaran dengan tujuan mengetahui seberapa besar kemampuan penalaran siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. c. Wawancara Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah tanya jawab peneliti dengan narasumber. Dalam penelitian ini, wawancara digunakan untuk mendalami hasil penelitian ini, melihat kemampuan penalaran siswa, serta untuk melihat kekonsistenan jawaban siswa. Wawancara dilaksanakan sebanyak dua kali yakni wawancara pertama dilaksanakan setelah siswa mengisi angket gaya belajar dan mengetahui gaya belajar yang dimiliki. Wawancara ini dilakukan terhadap 14 siswa kelas VIII D SMP N 1 Nanggulan Yogyakarta dengan ketentuan sebagai berikut : a Dua siswa dengan jumlah skor angket yang cenderung memiliki gaya belajar visual. b Dua siswa dengan jumlah skor angket yang cenderung memiliki gaya belajar auditori. c Dua siswa dengan jumlah skor angket yang cenderung memiliki gaya belajar kinestetik. d Dua siswa dengan jumlah skor angket yang cenderung memiliki gaya belajar visual auditori. e Dua siswa dengan jumlah skor angket yang cenderung memiliki gaya belajar visual kinestetik. f Dua siswa dengan jumlah skor angket yang cenderung memiliki gaya belajar auditori kinestetik. g Dua siswa dengan jumlah skor angket yang cenderung memiliki gaya belajar visual auditori kinestetik. Dalam wawancara ini narasumber akan diberi beberapa pertanyaan yang menyangkut mengenai gaya belajar yang mereka gunakan dalam mempelajari matematika. Jika hasil antara jawaban angket dan jawaban wawancara banyak yang sesuai, maka jawaban siswa dinyatakan konsisten. Wawancara kedua dilaksanakan setelah siswa menyelesaikan soal kemampuan penalaran pada materi garis singgung lingkaran. Pada wawancara ini narasumber yang diambil adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a Tiga siswa dengan kemampuan penalaran matematika tinggi, sedang dan rendah yang cenderung memiliki gaya belajar visual. b Tiga siswa dengan kemampuan penalaran matematika tinggi, sedang dan rendah yang cenderung memiliki gaya belajar auditori. c Tiga siswa dengan kemampuan penalaran matematika tinggi, sedang dan rendah yang cenderung memiliki gaya belajar kinestetik. d Tiga siswa dengan kemampuan penalaran matematika tinggi, sedang dan rendah yang cenderung memiliki gaya belajar visual auditori. e Tiga siswa dengan kemampuan penalaran matematika tinggi, sedang dan rendah yang cenderung memiliki gaya belajar visual kinestetik. f Tiga siswa dengan kemampuan penalaran matematika tinggi, sedang dan rendah yang cenderung memiliki gaya belajar auditori kinestetik. g Tiga siswa dengan kemampuan penalaran matematika tinggi, sedang dan rendah yang cenderung memiliki gaya belajar visual auditori kinestetik. Dalam wawancara ini narasumber akan diberikan beberapa pertanyaan yang menyangkut mengenai kemampuan penalaran berdasarkan kesulitan yang dihadapi dalam menyelesaikan soal garis singgung lingkaran. Hasil dari wawancara ini akan menunjukkan kekonsistenan siswa dan sejauh mana kemampuan penalaran yang dimilikinya. Narasumber yang diambil antara wawancara pertama dan kedua merupakan narasumber yang sama sehingga ada kesinambungan antara hasil wawancara pertama dan kedua. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SOAL POKOK BAHASAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP MTA GEMOLONG TAHUN AJARAN 2008 2009

1 11 173

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DENGAN METODE GUIDED Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Gaya Belajar dengan Metode Guided Discovery pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 3 18

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DENGAN METODE GUIDED Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Gaya Belajar dengan Metode Guided Discovery pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 4 22

PENDAHULUAN Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Gaya Belajar dengan Metode Guided Discovery pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

4 22 6

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Pokok Bahasan Persamaan Garis Singgung Lingkaran Ditinjau Dari Level Berpikir Van Hiele Pada Siswa Kelas

0 4 16

KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GARIS SINGGUNG LINGKARAN DITINJAU DARI METODE POLYA Analisis Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah Garis Singgung Lingkaran pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Waru Baki Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 18

Perbedaan hasil belajar Matematika materi garis singgung lingkaran ditinjau dari penggunaan metode ceramah dan diskusi di kelas VIII SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016 2017

0 0 298

Karakteristik Siswa Dalam Memecahkan Masalah Garis Singgung Lingkaran Berdasarkan Langkah Polya Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa (Penelitian Dilakukan di SMP N 14 Surakarta Kelas VIII Tahun Ajaran 2015/2016 ).

0 0 18

analisis menyelesaikan masalah matematika kontekstual materi lingkaran ditinjau dari gaya kognitif siswa kelas viii SMP n 3 Kartasura tahun ajaran 2015/2016.

0 0 1

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 SIDAREJA

1 9 16