Belajar Kemampuan Penalaran Matematika

9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Belajar

Menurut ahli psikologi modern yang disimpulkan oleh Mulyati 2005 : 5 belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan. Berdasarkan pendapat tersebut, belajar dideskripsikan sebagai suatu usaha atas keinginan diri sendiri dengan tujuan mencapai suatu perubahan. Belajar memang melalui berbagai proses, dimana proses yang terjadi dapat dilakukan berulang kali misalnya berlatih mengerjakan soal atau menghafalkan suatu materi. Menurut Gagne belajar adalah suatu proses dimana perubahan perilaku pada organisme terjadi sebagai akibat pengalaman Ghufron, 2013 : 6. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Djamarah , 2008:13. Berdasarkan dua teori tersebut, belajar didefinikan sebagai hasil dari suatu aktifitas yang menimbulkan pengalaman sehingga secara tidak langsung seseorang yang melakukan aktifitas tersebut belajar. Dari pernyataan yang diungkapkan oleh Mulyati, Ghufron dan Djamarah, secara garis besar belajar merupakan proses perubahan. Maka, berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah kegiatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kontinu yang dilakukan secara sadar dengan tujuan adanya peningkatan diri dalam hal apapun.

B. Kemampuan Penalaran Matematika

Berdasarkan kajian teori belajar, belajar merupakan tindakan yang kontinu untuk mencapai sebuah perubahan. Tindakan kontinu tersebut dapat disebut dengan proses belajar. Dalam proses belajar matematika, siswa dituntut untuk terampil dalam menyelesaikan soal yang ada. Hal tersebut dikuatkan dengan adanya lima kemampuan matematis yang diungkapkan oleh NCTM. Menurut National Council of Teacher Mathematic NCTM, 2000 ada 5 lima kemampuan matematika yang harus dikuasai siswa melalui pembelajaran matematika, yaitu 1 koneksi connection ; 2 penalaran dan pembuktian reasoning and proof ; 3 komunikasi communication ; 4 pemecahan masalah problem solving ; serta 5 representasi representation . Berdasarkan hasil observasi di SMP N 1 Nanggulan, salah satu kemampuan yang sering kali lemah yakni kemampuan penalaran. Maka, penelitian ini akan difokuskan pada kemampuan penalaran matematis. Menurut Uno 2008, kemampuan adalah merujuk pada kinerja seseorang dalam suatu pekerjaan yang bisa dilihat dari pikiran, sikap, dan perilakunya. Menurut Copi, penalaran merupakan kegiatan, proses atau aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru berdasarkan pada beberapa pernyataan yang diketahui benar ataupun yang dianggap benar yang disebut premis Fajar Shadiq, 2007. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan penalaran adalah kinerja seseorang dalam menggunakan nalar atau kinerja seseorang dalam berpikir logis. Penalaran matematis adalah kemampuan menganalisis, menggeneralisi, mensintesis mengintegrasikan, memberikan alasan yang tepat dan menyelesaikan masalah tidak rutin Gardner:2006. Matematika memerlukan proses penalaran dimana penalaran matematika ini diperlukan untuk menganalisis dan menentukan apakah sebuah argument matematika itu benar atau salah dan juga dipakai untuk membangun suatu argument matematika menjadi sebuah kesimpulan. Adapun indikator standar penalaran dan pembuktian matematis untuk para siswa pra sekolah sampai dengan tingkat 12 NCTM, 2000 adalah siswa mampu : a. Mengenal penalaran dan pembuktian sebagai aspek dasar. b. Membuat dan menyelidiki konjektur dugaan, hipotesis matematika. c. Mengembangkan dan mengevaluasi argumen dan bukti secara matematis. d. Memilih dan mengembangkan berbagai jenis penalaran dan metode pembuktian. Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan yaitu 4 indikator kemampuan matematis yang dinyatakan oleh NCTM dimana indikator-indikator yang ada dijabarkan ke dalam bentuk aspek penalaran matematis.

C. Tingkat Kemampuan Penalaran Matematis

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SOAL POKOK BAHASAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP MTA GEMOLONG TAHUN AJARAN 2008 2009

1 11 173

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DENGAN METODE GUIDED Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Gaya Belajar dengan Metode Guided Discovery pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 3 18

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DENGAN METODE GUIDED Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Gaya Belajar dengan Metode Guided Discovery pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 4 22

PENDAHULUAN Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Gaya Belajar dengan Metode Guided Discovery pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

4 22 6

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Pokok Bahasan Persamaan Garis Singgung Lingkaran Ditinjau Dari Level Berpikir Van Hiele Pada Siswa Kelas

0 4 16

KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GARIS SINGGUNG LINGKARAN DITINJAU DARI METODE POLYA Analisis Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah Garis Singgung Lingkaran pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Waru Baki Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 18

Perbedaan hasil belajar Matematika materi garis singgung lingkaran ditinjau dari penggunaan metode ceramah dan diskusi di kelas VIII SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016 2017

0 0 298

Karakteristik Siswa Dalam Memecahkan Masalah Garis Singgung Lingkaran Berdasarkan Langkah Polya Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa (Penelitian Dilakukan di SMP N 14 Surakarta Kelas VIII Tahun Ajaran 2015/2016 ).

0 0 18

analisis menyelesaikan masalah matematika kontekstual materi lingkaran ditinjau dari gaya kognitif siswa kelas viii SMP n 3 Kartasura tahun ajaran 2015/2016.

0 0 1

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 SIDAREJA

1 9 16