BAB III METODE PENELITIAN
III.A Penelitian kualitatif
Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2006 mendefinisikan metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini juga digunakan untuk menggambarkan dan menjawab
pertanyaan seputar subjek penelitian beserta konteksnya. Sejalan dengan definisi tersebut Kirk dan Miller dalam Moleong, 2006
mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia
baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Menurut moleng 2006 penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara keseluruhan, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Furchan 1992 mengatakan melalui metode penelitian kualitatif kita dapat mengenal orang subyek secara pribadi dan melihat mereka mengembangkan
definisi mereka sendiri tentang dunia ini. Kita dapat merasakan apa yang mereka alami dalam pergulatan dengan masyarakat mereka sehari-hari. Kita dapat
mempelajari kelompok dan pengalaman yang mungkin belum kita ketahui sama
50
Universitas Sumatera Utara
sekali. Metode penelitian kualitatif memungkinkan kita menyelidiki konsep- konsep yang dalam pendekatan penelitian lainnya, intinya akan hilang. Konsep-
konsep seperti keindahan, rasa sakit, keimanan, penderitaan, frustasi, harapan, dan kasih sayang, dapat diselidiki sebagaimana orang-orang yang sesungguhnya
dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pemilihan metode kualitatif menjadi metode dalam penelitian ini karena
peneliti ingin melihat pengalaman subjektif seorang penderita kanker leher rahim, bagaimana mereka memaknai setiap penderitaan yang dialaminya diakibatkan
oleh penyakit kanker leher rahim dan bagaimana proses penemuan makna dibalik penderitaan tersebut. Hal ini juga sejalan dengan yang dikatakan oleh Furchan
1992 bahwa dengan menggunakan metode penelitian kualitatif kita dapat melihat lebih jelas tanpa kehilangan intinya konsep-konsep seperti penderitaan,
kasih sayang, harapan, dan lain-lainnya yang merupakan bagian penting dalam proses penemuan makna hidup. Karakteristik makna hidup yang unik dan berbeda
antara satu individu dengan individu yang lain juga merupakan alasan peneliti mengapa memilih metode penelitian kualitatif, hal ini sesuai dengan fungsi dan
pemanfaatan kualitatif yaitu dapat melihat sesuatu secara mendalam, memahami isu-isu yang sensitif, dan isu-isu yang rumit. Selain itu peneliti ingin mengetahui
bagaimana proses penemuan makna hidup, dimana hal ini juga menjadi alasan peneliti memakai metode ini sesuai dengan fungsinya yaitu metode yang
digunakan untuk meneliti sesuatu dari segi prosesnya.
51
Universitas Sumatera Utara
III.B Subyek Penelitian III.B.1 Karakteristik subyek penelitian
Adapun karakteristik subyek yang digunakan dalam penelitian telah disesuaikan dengan tujuan penelitian yang akan diteliti adalah:
1. Jenis kelamin wanita
2. Usia dewasa madya
3. Hasil diagnosa dokter menderita kanker leher rahim
4. Berdomisili atau dirawat di Medan
III.B.2 Jumlah subyek penelitian
Menurut Patton dalam Poerwandari, 2001, penelitian kualitatif memiliki sifat yang luwes, oleh sebab itu tidak ada aturan yang pasti mengenai jumlah
sampel yang harus diambil dalam penelitian kualitatif. Jumlah sampel sangat tergantung pada apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu
dan sumber daya yang tersedia. Jumlah responden yang akan diambil dalam penelitian ini adalah dua orang.
III.B.3 Teknik pengambilan sampel
Prosedur pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan konstruk operasional theory-basedoperational construct sampling. Sampel dipilih
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai dengan studi-studi sebelumnya, atau sesuai dengan tujuan
penelitian Poerwandari, 2001.
52
Universitas Sumatera Utara
III.B.4. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Medan, karena terdapat alasan kemudahan bagi peneliti dalam menemukan sampel, mengingat peneliti juga berdomisili di
kota Medan sekaligus menghemat biaya penelitian. Lokasi penelitian dapat berubah sewaktu-waktu dan disesuaikan dengan keinginan dari subyek penelitian
agar subyek merasa nyaman.
III.C Metode pengumpulan data
Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong, 2000 sumber utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Kata-kata dan tindakan ini
dapat dicatat melalui perekaman suara atau melalui catatan tertulis, pengambilan foto dan statistik. Pencatatan sumber data utama dapat dilakukan dengan
wawancara dan observasi yang merupakan hasil gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya. Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan
metode pengumpulan data dengan wawancara.
III.C.1 Wawancara
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara menggunakan petunjuk umum wawancara. Jenis wawancara ini mengharuskan
pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara berurutan. Demikian pula penggunaan dan
pemilihan kata-kata untuk wawancara dalam hal tertentu tidak boleh dilakukan sebelumnya. Petunjuk wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar
53
Universitas Sumatera Utara
tentang proses dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat seluruhnya tercakup. Pelaksanaan wawancara dan pengurutan
pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden dalam konteks wawancara yang sebenarnya Moleong, 2006. Wawancara yang akan digunakan bersifat
mendalam depth interview di mana peneliti mengajukan pertanyaan mengenai berbagai segi kehidupan subjek, secara utuh dan mendalam Patton, dalam
Poerwandari, 2001.
III.D. Alat bantu pengambilan data
Menurut Poerwandari 2001, dalam metode wawancara, alat yang terpenting adalah peneliti sendiri. Namun, untuk memudahkan pengumpulan data,
peneliti membutuhkan alat bantu. Alat bantu yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berupa pedoman wawancara, dan alat perekam.
III.D.1. Pedoman Wawancara
Pedoman umum wawancara memuat isu-isu yang berkaitan dengan tema penelitian ini Pertanyaan akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat
wawancara berlangsung tanpa melupakan aspek-aspek yang harus ditanyakan. Pedoman ini digunakan untuk mengingatkan sekaligus sebagai daftar pengecek
bahwa semua aspek yang relevan telah dibahas atau ditanyakan Poerwandari, 2001
54
Universitas Sumatera Utara
III.D.2. Tape Recorder
Tape Recorder
ini akan digunakan untuk merekam wawancara yang dilakukan sehingga semua data penting yang diungkapkan subjek tidak ada yang
terlupakan. Rekaman wawancara berguna untuk membuat verbatim sehingga mempermudah dalam melakukan pengkodean dan analisis data. Penggunaan tape
recorder ini akan dilakukan dengan seizin subjek penelitian Poerwandari, 2001.
III.E. Prosedur analisis data
Data akan dianalisis menurut prosedur penelitian kualitatif, dengan mengumpulkan verbatim wawancara dan mengolah data dengan metode kualitatif.
Menurut Poerwandari 2001 proses analisis data adalah sebagai berikut: 1.
Organisasi data secara sistematis untuk memperoleh kualitas data yang baik, mendokumentasikan analisis yang dilakukan dan menyimpan
data dan analisis yang berkaitan dalam penyelesaian penelitian. 2.
Koding dan analisis. Mula-mula peneliti menyusun transkripsi verbatim atau catatan lapangan sedemikian rupa sehingga ada kolom
kosong yang cukup besar sebelah kanan dan kiri transkrip untuk tempat kode-kode atau catatan tertentu, kemudian secara urut dan
kontinu melakukan penomoran pada baris-baris transkrip. Selanjutnya peneliti mulai memberikan perhatian pada substansi data yang telah
dikumpulkan. 3.
Pengujian terhadap dugaan. Peneliti akan mempelajari data yang kemudian akan mengemangkan data yang kemudian akan
55
Universitas Sumatera Utara
mengembangkan dugaan-dugaan yang juga merupakan kesimpulan sementara. Pengujian terhadap dugaan berkaitan erat dengan upaya
mencari penjelasan yang berbeda mengenai data yang sama, dalam hal ini peneliti harus mengikutsertakan berbagai perspektif untuk
memungkinkan keluasan analitis serta memeriksa bias-bias yang mungkin tidak disadari.
4. Strategi analisis. Proses analisis dapat melibatkan konsep-konsep yang
muncul dari jawaban atau kata-kata subyek maupun konsep yang dipilih atau dikembangkan peneliti untuk menjelaskan fenomena yang
dianalisis. Kata kunci dapat diambil dari istilah yang dipakai oleh subyek.
5. Interpretasi, yaitu upaya untuk memahami data secara lebih ekstensif
dan mendalam.
56
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DAN INTERPRETASI