membantunya dalam menerima penyakit kanker leher rahim yang dideritanya.
“Ya karena itulah hormone itu gak keluar karena kita gak campur, jadi makanya bertumpuk di leher rahim, coba kalo kita campur
keluar lah hormone itu kan..ini gak pengen tapi gak keluar dia kan, itulah makanya dia betumpuk di leher rahim jadi kanker lah dia
makanya..Kata dokter bonar sinaga, masih bisa diangkat kok katanya, itulah langsung dibikin memo sama dokter fauzi..pas dia
bilang itu barulah pikirku gara-gara ini rupanya”
3 Tahap penemuan makna hidup
Bastaman 1996 menandai tahap ini dengan penyadaran individu akan nilai- nilai berharga yang sangat penting dalam hidupnya. Hal-hal-hal yang dianggap
berharga, dan penting itu mungkin saja berupa nilai- nilai kreatif, nilai-nilai penghayatan, dan nilai-nilai bersikap.
a. Nilai-nilai kreatif creative value
Bastaman 2007 mengungkapkan nilai-nilai kreatif dapat diwujudkan melalui kegiatan berkarya, bekerja, mencipta serta melaksanakan tugas dan
kewajiban sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab. Menekuni suatu pekerjaan dan meningkatkan keterlibatan pribadi terhadap tugas serta
berusaha untuk mengerjakannya dengan sebaik-baiknya merupakan salah contoh dari kegiatan berkarya. Melalui karya dan kerja kita dapat
menemukan arti hidup dan menghayati kehidupan secara bermakna. Dalam hal ini Lukinar menerapkan nilai-nilai kreatif dalam hidupnya yaitu ketika ia
melakukan segala usaha untuk menyembuhkan penyakit kanker leher rahim yang dideritanya. Lukinar menjalani pengobatan yang disarankan oleh
102
Universitas Sumatera Utara
dokter walaupun tidak semuanya. Ia menjalani operasi pengangkatan rahim yang disarankan oleh dokter tetapi tidak menjalankan radioterapi karena rasa
trauma dengan pengobatan medis. Walaupun hal itu tidak dijalaninya Lukinar tetap berusaha menjalani pengobatan lain dalam rangka
menyembuhkan penyakitnya. Ia menjalni pengobatan tradisional berupa pijit dan mengkonsumsi ramuan tradisional. Ramuan tradisional tersebut tetap ia
konsumsi sampat saat ini walaupun kankernya telah sembuh dikarenakan obat tersebut tidak hanya menyembuhkan kanker tetapi juga penyakit
lainnya. Penerapan nilai kreatif lainnya diwujudkan Lukinar dalam bentuk ibadah. Semenjak dirinya menderita kanker Lukinar tidak pernah berhenti
untuk berdoa dan meminta pertolongan dari Tuhan.
b. Nilai-nilai penghayatan experiental value
Bastaman 2007 mengungkapkan keyakinan dan penghayatan akan nilai- nilai kebenaran, kebajikan, keindahan, keimanan, dan keagamaan serta cinta
kasih. Menghayati dan meyakini suatu nilai dapat menjadikan seseorang berarti hidupnya. Tidak sedikit orang-orang yang merasa menemukan arti
hidup dari agama yang diyakininya. Hal inilah yang terjadi pada Lukinar. Dari penyakit kanker leher rahim yang ia derita ia menemukan arti dari
agama yang diyakininya. Ia menyadari bahwa hanya kepada Tuhanlah ia dapat meminta pertolongan. Diberinya pertolongan oleh Tuhan dalam hal
kesembuhan penyakit yang dideritanya menimbulkan pengharapan dalam agama yang diyakininya. Ia yakin bahwa diberikan kesempatan lagi untuk
103
Universitas Sumatera Utara
hidup memiliki arti bahwa dirinya harus semakin banyak beramal di dunia dengan harapan dapat diterima disisiNya bila ia meninggal.
“ya tujuan dalam hidupku ya untuk anak-anakku lah dan pengharapan dalam agama, pengharapan ini maksudnya pengharapan setelah kita
meninggal, pengharapan diterima disisinya..”
c. Nilai-nilai bersikap attitudinal value