Pengertian turnover Intensi Turnover 1. Pengertian intensi

bersifat normatif yang diharapkan oleh orang lain dan motivasi bertindak sesuai dengan harapan normatif tersebut membentuk norma subjektif dalam diri individu. Kontrol perilaku ditentukan oleh pengalaman masa lalu dan perkiraan individu mengenai seberapa sulit atau mudahnya untuk melakukan perilaku yang bersangkutan. Kontrol perilaku ini sangat penting artinya ketika rasa percaya diri seseorang sedang berada dalam kondisi yang lemah.

2. Pengertian turnover

Bluedorn dalam Jewell Siegall, 1998 mengidentifikasikan paling sedikit dua penggunaan berbeda dari istilah pindah kerja turnover dalam kepustakaan IO. Dalam pengertian generik, pindah kerja mengacu pada perubahan dalam keanggotaan dari organisasi; posisi yang ditinggalkan oleh pemegang jabatan yang keluar untuk digantikan pendatang baru. Dalam pengertian yang khusus, pindah kerja mengacu pada anggota organisasi yang keluar. Price dalam Jewell Siegall, 1998 menambahkan apabila digunakan dengan cara ini, biasanya pindah kerja dibagi lebih lanjut menjadi keluar secara sukarela dan tidak sukarela. Pembagian ini memisahkan antara karyawan yang keluar karena kemauan sendiri dengan mereka yang diakhiri pekerjaannya secara tidak sukarela. Meskipun sebagian besar perusahaan mendefinisikan masalah keluar masuk karyawannya dalam jumlah yang keluar secara sukarela, tetapi bilangan ini hanyalah merupakan sebagian dari pindah kerja dalam pengertian generik. Jewell dan Siegall 1998 menjelaskan bahwa kasus pindah kerja disfungsional terjadi bila seorang karyawan yang meninggalkan organisasi itu adalah seseorang yang ingin dipertahankan. Ada sejumlah alasan mengapa hal ini mungkin terjadi dan beberapa lagi tidak ada hubungannya dengan organisasi. Universitas Sumatera Utara Alasan-alasannya antara lain sakit, keputusan untuk mengubah gaya hidup, keputusan untuk melanjutkan pendidikan yang terputus, atau kesempatan kerja di tempat lain bagi pasangannya. Hanya sedikit sekali yang dapat dilakukan oleh organisasi untuk mengurangi pindah kerja sukarela dari para karyawan yang mempunyai alasan seperti demikian. Sesuai dengan itu, maka pindah kerja ini dapat dinamakan pindah kerja disfungsional yang tak terelakkan. Sisa dari kelompok ini adalah karyawan yang keluar dengan alasan yang berkaitan dengan organisasi atau jabatan dan disebut sebagai pindah kerja disfungsional yang dapat dielakkan. Dalton, Krackhardth, dan Porter dalam Suwandi Indriartoro, 1999 menambahkan bahwa perpindahan kerja sukarela yang dapat dihindari disebabkan karena alasan alasan : upah yang lebih baik di tempat lain, kondisi kerja yang lebih baik di organisasi lain, masalah dengan kepemimpinanadministrasi yang ada, serta adanya organisasi lain yang lebih baik. Sedangkan perpindahan kerja suka rela yang tidak dapat dihindari disebabkan oleh alasan-alasan : pindah ke daerah lain karena mengikuti pasangan, perubahan arah karir individu, harus tinggal di rumah untuk menjaga pasangananak, dan kehamilan .

3. Pengertian intensi turnover