32 ≤ X 64
Sedang 53
66.25 X
≥ 64 Tinggi
4 5
TOTAL 80
100
Dari tabel 13 dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki intensi turnover rendah sebanyak 23 orang 28,75, sedang sebanyak 53 orang 66.25 dan
tinggi sebanyak 4 orang 12,5.
2. Gambaran aspek perbandingan aspek intensi turnover
Gambaran frekuensi dari skor intensi turnover dapat dilihat dari nilai rata- rata aspek-aspek turnover. Gambaran mean skor dari tiap-tiap aspek turnover
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 14. Gambaran Perbandingan Aspek Intensi Turnover
N Jumlah
aitem Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation Pemikiran untuk.berhenti
80 9
5 28
15.24 4.869
Pencarian aktif kerja baru 80
8 3
22 12.85
4.091 Pindah kerja baru
80 7
5 24
11.97 4.161
Valid N listwise 80
Berdasarkan tabel di atas, didapat nilai mean yang paling tinggi adalah aspek pemikiran untuk berhenti 15,24 dengan standar deviasi sebesar 4,869.
Tabel 15. Kategorisasi Aspek-aspek Intensi Turnover
Universitas Sumatera Utara
Aspek Rentang Nilai
Kategori Jumlah Percentase
Pemikiran untuk berhenti
X 12 Rendah
21 26.25
12 ≤ X 24
Sedang 53
66.25 X
≥ 24 Tinggi
6 7.5
TOTAL 80
100 Pencarian aktif kerja
baru
X 11 Rendah
27 33.75
11 ≤ X 21
Sedang 50
62.5 X
≥ 21 Tinggi
3 3.75
TOTAL 80
100 Pindah kerja baru
X 9 Rendah
19 23.75
9 ≤ X 19
Sedang 51
63.75 X
≥ 19 Tinggi
10 12.5
TOTAL 80
100
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa aspek pemikiran untuk berhenti sebesar 66.25, pencarian aktif kerja baru sebesar 62.5 dan pindah kerja baru
sebesar 63.75 berada pada kategori sedang.
3. Kategorisasi skor kepuasan kerja
Kategorisasi skor kepuasan kerja dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empiris dan mean teoritik. Skala kepuasan kerja
terdiri dari 36 aitem dengan lima pilihan jawaban yang bergerak dari 0 sampai 4. Dari skala kepuasan kerja yang diisi subjek, maka diperoleh mean hipotetik
sebesar 72 dengan standar deviasi 24. Sementara mean empirik yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebesar 80,74 dengan standar deviasi sebesar 18,42. Perbandingan antara mean hipotetik dan mean empirik dapat dilihat pada tabel 14.
Tabel 16. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Kepuasan Kerja
Variabel Empirik
Hipotetik Min
Max Mean SD
Min Max Mean
SD
Kepuasan kerja 41
118 80,74
18,42 144
72 24
Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh kategorisasi kepuasan kerja seperti terlihat pada tabel 15.
Tabel 17. Kategorisasi Kepuasan Kerja Variabel
Rentang nilai Kategori
Jumlah Persentase
Kepuasan Kerja
X 48 Rendah
2 2,5
48 ≤ X 96
Sedang 56
70 X
≥ 96 Tinggi
22 27,5
TOTAL 80
100
Dari tabel 15, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki kepuasan kerja yang rendah sebanyak 2 orang 2,5, kategori sedang sebanyak 56 orang 70,
dan tinggi sebanyak 22 orang 27,5.
4. Gambaran perbandingan aspek kepuasan kerja