Sifat Kulit sebagai Barrier terhadap Infeksi Personal Hygiene sebagai Pencegahan Skabies

Model Health Belief ini adalah pendekatan yang paling berpengaruh berkenan untuk menjelaskan cara-cara bagi orang sehat dan orang-orang sakit mencari nasihat untuk menghindari kondisi penyakit. Model ini menyediakan alat untuk mengidentifikasi persepsi masyarakat tentang penyakit dan proses pengambilan keputusan dalam mencari pelayanan kesehatan. Perilaku mencari kesehatan dipantau dari perspektif model dipengaruhi oleh beberapa variabel. Unsur-unsur utama dari model ini adalah adalah persepsi individu terhadap ancaman penyakit, memodifikasi faktor-faktor dan kemungkinan tindakan yang dilakukan.

2.3 Sifat Kulit sebagai Barrier terhadap Infeksi

Rata-rata orang dewasa memiliki luas permukaan kulit sekitar 1, 75 m 2 . Bagian permukaan kulit, epidermis, memiliki lima lapisan. Stratum korneum, lapisan terluar, terdiri dari rata sel-sel mati korneosit atau squames melekat satu sama lain untuk membentuk suatu lapisan, keratin bergerigi dicampur dengan beberapa lipid, yang membantu menjaga hidrasi, kelenturan, dan efektivitas dari barrier kulit. Lapisan keratin bergerigi ini dibandingkan dengan dinding bata korneosit dan mortir lipid dan berfungsi sebagai pelindung utama Jarrett A, 2009. Sekitar 15 lapisan membentuk stratum korneum, diganti setiap 2 minggu dimana lapisan baru dibentuk setiap hari Schaefer H, 2009. Dari kulit yang sehat, sekitar 107 partikel yang disebarkan ke udara setiap hari, dan 10 dari kulit squames mengandung bakteri Noble WC, 2009. Penyebaran organisme yang lebih besar terjadi pada laki-laki daripada perempuan dan bervariasi antara orang yang menggunakan regimen higienis yang sama sebanyak lima kali lipat. Kadar air, kelembaban, pH, lipid intraselular, dan tingkat peluruhan membantu mempertahankan sifat pelindung kulit. Ketika barrier terganggu, misalnya, dengan terjadinya kulit kering, iritasi, retak dan terbentuk terowongan akibat tungau, struktur kulit akan terganggu. Universitas Sumatera Utara

2.4 Personal Hygiene sebagai Pencegahan Skabies

Hygiene dedefinisikan sebagai ilmu kebersihan dan meningkatkan kesehatan baik individu dan masyarakat The Columbia Encyclopedia, 2008. Hygiene memiliki banyak aspek seperti kebersihan pribadi yang terdiri dari kebiasaan hidup yang teratur, kebersihan tubuh dan pakaian, diet sehat, seimbang rejimen istirahat dan olahraga. Kebersihan domestik seperti sanitasi dalam persiapan makanan, kebersihan, dan ventilasi rumah. Kebersihan umum seperti pengawasan air dan suplai makanan, penahanan penyakit menular, pembuangan sampah dan limbah, pengendalian pencemaran udara dan air. Kebersihan industri seperti langkah-langkah yang meminimalkan penyakit kerja dan kecelakaan serta higiene mental yaitu faktor mental dan emosional dalam gaya hidup sehat. Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization-WHO mempromosikan praktek- praktek higienis di tingkat internasional. Antaranya adalah tabiat mandi yaitu membersihkan kulit dengan penghapusan mekanik bakteri dari korneosit. Jumlah bakteri yang setidaknya sama tinggi atau lebih tinggi setelah mandi atau mandi dengan sabun biasa daripada sebelumnya. Untuk pencegahan skabies, sekurang- kurangnya mandi 2 kali sehari diperlukan. Mandi dengan produk antimikroba mengurangi tingkat infeksi kulit dan bisa bermanfaat saat infeksi kulit yang mungkin atau sebelum prosedur bedah tertentu.

2.5 Kepadatan sebagai Faktor Predisposisi Skabies