2.4 Personal Hygiene sebagai Pencegahan Skabies
Hygiene dedefinisikan sebagai ilmu kebersihan dan meningkatkan kesehatan
baik individu dan masyarakat The Columbia Encyclopedia, 2008. Hygiene
memiliki banyak aspek seperti kebersihan pribadi yang terdiri dari kebiasaan hidup yang teratur, kebersihan tubuh dan pakaian, diet sehat, seimbang rejimen
istirahat dan olahraga. Kebersihan domestik seperti sanitasi dalam persiapan makanan, kebersihan, dan ventilasi rumah. Kebersihan umum seperti pengawasan
air dan suplai makanan, penahanan penyakit menular, pembuangan sampah dan limbah, pengendalian pencemaran udara dan air. Kebersihan industri seperti
langkah-langkah yang meminimalkan penyakit kerja dan kecelakaan serta higiene mental yaitu faktor mental dan emosional dalam gaya hidup sehat. Organisasi
Kesehatan Dunia World Health Organization-WHO mempromosikan praktek- praktek higienis di tingkat internasional. Antaranya adalah tabiat mandi yaitu
membersihkan kulit dengan penghapusan mekanik bakteri dari korneosit. Jumlah bakteri yang setidaknya sama tinggi atau lebih tinggi setelah mandi atau mandi
dengan sabun biasa daripada sebelumnya. Untuk pencegahan skabies, sekurang- kurangnya mandi 2 kali sehari diperlukan. Mandi dengan produk antimikroba
mengurangi tingkat infeksi kulit dan bisa bermanfaat saat infeksi kulit yang mungkin atau sebelum prosedur bedah tertentu.
2.5 Kepadatan sebagai Faktor Predisposisi Skabies
Kepadatan adalah sejumlah manusia dalam setiap unit ruangan atau sejumlah individu yang berada di suatu ruang atau wilayah tertentu dan lebih bersifat fisik.
Suatu Keadaan dikatakan lebih bersifat padat bila jumlah manusia pada suatu batas ruang tertentu semakin banyak dibandingkan dengan luas ruangannya Hasnida S,
2002. Menurut Hasnida, Terlihat bahwa lantai rumah yang kurang dari 10 meter persegi per orang merupakan faktor resiko yang bermakna baik untuk terjadinya
Universitas Sumatera Utara
penyakit. Penelitian terhadap manusia dibuat untuk mengetahui reaksi manusia terhadap kepadatan dan hasilnya dampak memperlihatkan hal-hal negative dari
kepadatan. Pertama diperhatikan ketidaknyahmanan dan kecemasan, peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, hingga terjadi penurunan kesehatan. Keduanya
adalah peningkatan agresivitas atau menjadi sangat turun yaitu berdiam diri atau murung bila kepadatan tinggi sekali. Juga diperhatikan kehilangan minat untuk
berkomunikasi, bekerjasama, dan tolong-menolong sesame anggota kelompok. Ketiga, terjadi penurunan ketekunan dalam pemecahan persoalan atau pekerjaan.
Dalam penelitian tersebut diketahui pula bahwa dampak negatif kepadatan lebih berpengaruh terhadap pria berbanding wanita. Pria bereaksi lebih negatif terhadap
anggota kelompok baik, pada kepadatan tinggi atau kepadatan rendah justru wanita lebih menyukai anggota kelompoknya pada kepadatan tinggi.
Kesesakan atau crowding merupakan persepsi individu terhadap keterbatasan ruang, sehinga lebih bersifat psikis. Kesesakan terjadi bila mekanisme privasi
individu gagal berfungsi dengan baik karena individu atau kelompok terlalu banyak berinteraksi dengan yang lain tanpa diinginkan individu tersebut. Kepadatan yang
tinggi dapat mengakibatkan kesesakan pada individu.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASONAL
3.1 Kerangka Konsep
Pada penelitian ini kerangka konsep tentang sikap dan gambaran perilaku penghuni Panti Asuhan terhadap pencegahan skabies akan diuraikan berdasarkan
variabel independen yaitu resiko terjadinya skabies dengan gambaran perilaku Penghuni Panti Asuhan terhadap pencegahan skabies.
Gambar 3.1. Kerangka konsep tentang sikap dan gambaran perilaku penghuni terhadap pencegahan skabies
Gambaran Perilaku
Penghuni Panti Asuhan
terhadap pencegahan
Skabies Resiko terjadinya Skabies
• Kepadatan tempat
tinggal •
Personal Hygine •
Pengetahuan penyakit kulit
• Jenis kelamin
Universitas Sumatera Utara
3.2 Definisi Operasional