Methemoglobin Keracunan Nitrit Nitrit 1. Defenisi Nitrit

dengan aminaamida dengan bantuan mikroorganisme sebagai katalis dengan syarat konsentrasi nitrat cukup tinggi minimal 10 ppm N-NO 3 dan nitrit 1 ppm N-NO 2 untuk mulai dapat melangsungkan reaksi nitrosasi pembentukan nitrosamin. E. coli, Acetobacter , Proteus morganii, Pseudomonas aeruginosa, Paracoccus denitrificans, dan Bacillus coagulans adalah mikroorganisme yang paling banyak terlibat dalam reaksi nitrosasi terutama E. coli yang memiliki sifat katalis yang paling kuat untuk melangsungkan nitrosasi. Toksisitas dan sifat karsinogenik nitrosamine identik dengan nitrit, lebih bersifat toksik pada pH rendah dan kadar garam rendah. Sifat karsinogenik dan mutagenetik nitrosamin diduga kuat penyebab nekrosis yakni pematian sebagian jaringan sel mahluk hidup sebagai stadium awal serangan kanker.

2.3.3. Methemoglobin

Hemoglobin adalah suatu senyawa protein, mempunyai struktur kuartener yang mempunyai 4 gugus aktif yaitu α 1 , α 2 , β 1 dan β 2 sehingga senyawa tersebut mampu mengikat 4 molekul oksigen 1 mol oksigen1 gugus aktif. Apabila 1 gugus aktif telah berikatan dengan 1 molekul oksigen , maka gugus aktif ini akan memicu merangsang atau bertindak sebagai aktivator pada gugus di sebelahnya, begitu seterusnya sehingga keempat gugus aktif akan berikatan dengan molekul oksigen. Secara skematis proses tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Hb Mekanisme pengikatan mol O 2 oleh Hb dapat digambarkan sebagai berikut: Dimana: Konstanta kecepatan reaksi K 1 K 2 Konstanta kecepatan reaksi K 5 K6 Konstanta kecepatan reaksi K 3 == K 4 α 1 α 2 β 1 β 2 O 2 K 1 K 2 O 2 O 2 K 3 K 4 O 2 O 2 K 5 K 6 O 2 O 2 O 2 O 2 O 2 Universitas Sumatera Utara Setelah oksigen sampai kepada target organ penerima oksigen, maka satu persatu molekul oksigen tersebut dilepaskan lalu disubstitusi oleh melekul CO 2 dengan mekanisme yang sama, dan baru dilepas setelah sampai di paru-paru untuk disekresikan dibuang. Bila di dalam aliran darah terdapat zat-zat inhibitor seperti senyawa-senyawa nitrit, maka terjadi persaingan yang cukup kuat antara zat tersebut dengan molekul oksigen untuk berikatan dengan gugus aktif Hb. Bila kadar zat tersebut relatif tinggi maka zat tersebut akan mengisi berikatan dengan gugus aktif Hb. Hb dalam keadaan ini disebut dengan Methemoglobin. Mekanisme pengikatan zat-zat inhibitor ini hampir sama pada saat Hb berikatan dengan molekul oksigen. Methemoglobin bukan merupakan senyawa beracun, tetapi dapat mengakibatkan berkurangnya daya angkut oksigen di dalam tubuh Robert W, Mc Gilery, 1996.

2.3.3. Keracunan Nitrit

Nitrit dapat digunakan sebagai pengawet pada makanan dan mempertahankan warna, tetapi jika dosisnya di atas ambang batas maka akan mengakibatkan keracunan sampai kematian bagi yang mengkonsumsinya. Sebuah harian lokal di Cina Xinhua terbitan 8 April 2011 menyatakan 3 orang anak tewas dan 35 orang jatuh sakit setelah minum susu di Provinsi Gansu China barat laut. Pemeriksaan oleh instansi terkait menunjukkan bahwa susu yang telah diminum anak-anak tersebut keracunan garam nitrit. Garam nitrit yang ditemukan pada susu kemungkinan berasal dari makanan ternak. Orang-orang yang kekebalan tubuhnya lemah, seperti bayi dan anak-anak, rawan keracunan garam nitrit, http: www. mediaindonesia. Com mediahidupsehat index. php read 20010411395023 –Anak – di – China – Tewas - Keracunan - Susu - Nitrit. Peristiwa keracunan makanan juga terjadi di salah satu sekolah TK Marabahan di Banjarmasin yang diberitakan Banjarmasin post tanggal 3 Februari 2011 yang menyebabkan 14 siswa dirawat di rumah sakit setelah mengkonsumsi makanan berkuah. Keracunan terjadi setelah 5 jam mengkonsumsi makanan tersebut. Hasil Universitas Sumatera Utara pemeriksaan terhadap makanan diketahui kalau pada kuah santan makanan tersebut mengadung mikroba yang di dalamnya berproses menghasilkan nitrit N0 2 - yang dapat menyebabkan keracunan bagi yang mengonsumsinya dalam http: banjarmasin. tribunnews. comredartikel 201123 73312 keracunan-akibat-nitrit. Dosis letal dari nitrit pada orang dewasa bervariasi antara 0.7 dan 6 g NO 2 - atau sekitar10 sampai 100 mg NO 2 - kg berat badan.

2.4. Kinetika Kimia

Dokumen yang terkait

Analisa Kadar Nitrat (NO3) Nitrit (NO2) dari Campuran Limbah laboratorium dan Domestik dengan Menggunakan Spektrofotometer DR 2000/2010 pada Balai Riset Standardisasi Industri Medan

21 307 50

Analisa Kadar Nitrat (NO3 -) Dan Nitrit (NO2 -) Untuk Pengujian Air Limbah Industri Dengan Metode Spektrofotometri varian/secomam pada Btklpp Kelas 1 Medan

0 3 47

Analisa Kadar Nitrat (NO3 -) Dan Nitrit (NO2 -) Untuk Pengujian Air Limbah Industri Dengan Metode Spektrofotometri varian secomam pada Btklpp Kelas 1 Medan

0 0 10

Analisa Kadar Nitrat (NO3 -) Dan Nitrit (NO2 -) Untuk Pengujian Air Limbah Industri Dengan Metode Spektrofotometri varian secomam pada Btklpp Kelas 1 Medan

0 0 2

Analisa Kadar Nitrat (NO3 -) Dan Nitrit (NO2 -) Untuk Pengujian Air Limbah Industri Dengan Metode Spektrofotometri varian secomam pada Btklpp Kelas 1 Medan

0 0 3

Analisa Kadar Nitrat (NO3 -) Dan Nitrit (NO2 -) Untuk Pengujian Air Limbah Industri Dengan Metode Spektrofotometri varian secomam pada Btklpp Kelas 1 Medan

0 0 17

Analisa Kadar Nitrat (NO3 -) Dan Nitrit (NO2 -) Untuk Pengujian Air Limbah Industri Dengan Metode Spektrofotometri varian secomam pada Btklpp Kelas 1 Medan

0 0 1

Analisa Kadar Nitrat (NO3 -) Dan Nitrit (NO2 -) Untuk Pengujian Air Limbah Industri Dengan Metode Spektrofotometri varian secomam pada Btklpp Kelas 1 Medan

0 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sayuran 2.1.1. Pengertian sayuran - Analisa Perubahan Kandungan Nitrit (NO2-) dalam Rebusan Sayur Bayam Hijau dengan Metode Spektrofotometri

1 1 15

2 - ) DALAM HASIL REBUSAN SAYUR BAYAM HIJAU DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI TESIS

0 0 16