BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis Sampel 4.1.1 Pengukuran Kadar Nitrit
Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Nitrit untuk Kurva Kalibrasi tanpa Karbon Aktif
Tabel 4.2. Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Nitrit untuk Kurva Kalibrasi dengan Karbon Aktif
4.1.2. Penurunan Persamaan Garis Regresi
Hasil pengukuran absorbansi seri larutan standar nitrit pada tabel 4.1. diplotkan terhadap kosentrasi larutan standar sehingga diperoleh suatu kurva kalibrasi
berupa garis linear yang diturunkan dengan metode Least Square dengan perhitungan seperti tabel di bawah:
No Kadar Nitrit mgL
Absorbansi 1
0,2 0,218
2 0,4
0,411 3
0,6 0,608
4 0,8
0,783
No Kadar Nitrit mgL +
Karbon Aktif 0,5 g Absorbansi
1 0,2
0,198 2
0,4 0,374
3 0,6
0,568 4
0,8 0,732
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Least Square No
i
Χ Α
Υ
i
Χ −
Χ
i
Υ −
Υ
i
2
Χ −
Χ
i 2
Υ −
Υ
i
Υ −
Υ Χ
− Χ
i i
1 2
3 4
0,2 0,4
0,6 0,8
0,218 0,411
0,608 0,783
-0,3 -0,1
0,1 0,3
-0,287 -0,094
0,103 0,278
0,09 0,01
0,01 0,09
0,082369 0,008836
0,010609 0,077284
0,0861 0,0094
0,0103 0,0834
Σ 0,5
0,505 0,0
0,009 0,20
0,179098 0,1892
0,5 4
2,0 = =
Χ ∑
= Χ
n 0,505
4 2,02 =
= ∑
= n
Y Y
Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis: y = ax + b
di mana, a = slope b = intersep
Selanjutnya harga slope dapat ditentukan dengan menggunakan metode Least Square sebagai berikut :
∑ ∑
− −
− =
2
X Xi
Y Yi
X Xi
a
2 ,
1892 ,
= a
Sedangkan harga intersep b dapat diperoleh melalui persamaan : X
a Y
= +b
X a
Y b
− =
032 ,
5 ,
946 ,
505 ,
= −
= b
x b
946 ,
= a
Universitas Sumatera Utara
4.1.3. Perhitungan Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi r dapat ditentukan sebagai berikut :
Gambar 4.1. Kurva Absorbansi Vs Konsentrasi Larutan Standar Nitrit
4.1.4. Penentuan Penyerapan Nitrit oleh Karbon Aktif
Konsentrasi nitrit pada penambahan karbon aktif dapat ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubtitusi nilai Y absorbansi yang
diperoleh dari hasil pengukuran terhadap garis regresi dan kurva kalibrasinya
0,218 0,411
0,608 0,783
y = 0,946x + 0,032 R² = 0,9994
y = 0,946x + 0,032 R² = 0,9994
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
0,9
0,2 0,4
0,6 0,8
1
A b
so rb
a n
si
Konsentrasi Nitrit mgL
Linear…
{ }
{ }{
}
0,9994 0,1893
0,1892 0358196
, 0,1892
0,179098 0,2
0,1892
2 2
= =
= =
− −
− −
=
∑ ∑
∑
r Y
Yi X
Xi Y
Yi X
Xi r
Universitas Sumatera Utara
y = 0,946 x + 0,032 sehingga diperoleh konsentrasi akhir nitrit. Untuk pengukuran konsentrasi nitrit dengan penambahan karbon aktif pada larutan seri standar nitrit
diperoleh nilai absorbansi : A
k1
= 0,198 ; A
k2
= 0,374 ; A
k3
= 0,568 ; A
k4
= 0,732 A
k1
= Nilai absorbansi stándar nitrit 0,2 mgL dengan penambahan karbon aktif Dengan mensubtitusikan nilai Y absorbansi ke persamaan regresi :
Y = 0,946 x + 0,032 Diperoleh : X
k1
= 0.175 mgL, X
k2
= 0.362 mgL, X
k3
= 0.567 mgL, X
k4
= 0.740 mgL X
k1
= Nilai konsentrasi stándar nitrit 0,2 mgL dengan penambahan karbon aktif Untuk menentukan penyerapan karbon aktif pada larutan seri standar nitrit dapat
dihitung dengan rumus: Penyerapan karbon aktif = Konsentrasi awal – Konsentrasi akhir
Sehingga diperoleh konsentrasi penyerapan nitrit oleh karbon aktif pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.4. Hasil penyerapan konsentrasi nitrit oleh karbon aktif pada larutan seri standar
Rata-rata penyerapan nitrit oleh karbon aktif = 0,039 mgL, jika diasumsikan 1liter air murni = 1 kg Berat Jenis air = 1, maka 0,039 mgL= 0,039 mgkg.
4.1.5 Penentuan Kadar Nitrit