- Larutan Standar Nitrit 10 mgL
Dipipet 10 ml dari larutan 100 mgL ke dalam labu ukur 100 ml dan diencerkan dengan aquades hingga garis tanda.
- Pembuatan Larutan Seri Standar Nitrit
Ke dalam 5 buah labu ukur 100 ml yang bersih dan kering secara terpisah dipipet dengan tepat 2,0; 4,0; 6,0; 8,0 ml larutan standar Nitrit 10 mgL dan diencerkan
dengan aquades hingga sampai garis tanda larutan ini mengandung berturut-turut Nitrit 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 mgL.
3.3.2. Lokasi Pengambilan Sampel
Sampel berupa sayur bayam diperoleh dari kebun sayur petani di desa Kebun Baru, kecamatan Hamparan Perak, kabupaten Deli Serdang, provinsi Sumatera Utara.
3.3.3. Metoda Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara acak random sampling dari kebun sayur petani dengan cara mencabut bayam dari tanah. Lalu dipetik daun dan batang
yang segar dan muda, kemudian dicuci dengan air bersih. Setelah itu ditiriskan dan dimasukkan ke dalam wadah plastik berpori, dibawa ke laboratorium dan disimpan di
lemari pendingin sebelum dianalisa. 3.3.4. Prosedur Pengukuran Sampel
3.3.4.1. Preparasi sampel
1. Ditimbang 100 g daun dan batang bayam yang sudah bersih. 2. Direbus ± 5 menit ke dalam wadah yang berisi 1000 ml aquades yang sudah
dididihkan. 3. Sampel disaring dengan alat penyaring untuk memisahkan rebusan sayur
bayam dan air rebusan. 4. Rebusan sayur bayam dan air rebusan didiamkan 0, 1, 2 ,3, 4 dan 5 jam.
5. Dilakukan pengukuran konsentrasi nitrit terhadap masing-masing sampel.
Universitas Sumatera Utara
3.3.4.2. Prosedur Pengukuran Konsentrasi Nitrit 3.3.4.2.1. Prosedur Pembuatan Kurva Kalibrasi Nitrit
1. Ke dalam 5 buah labu ukur 100 ml yang bersih dan kering secara terpisah
dipipet dengan tepat 2,0; 4,0; 6,0; 8,0 ml larutan standar Nitrit 10 mgL. 2.
Ditambahkan aquades sampai volume 100 ml. 3.
Ditambahkan 1 ml larutan sulfanilamide. 4.
Ditambahkan 1 ml larutan naftiletilendiamin dihidroklorida. 5.
Larutan diaduk dan dibiarkan selama 5 menit. 6.
Diambil 10 ml masing-masing dari larutan di atas, lalu dimasukkan ke dalam kuvet yang bersih, dibaca absorbansinya pada spektrofotometer sinar tampak
pada panjang gelombang 543 nm. 7.
Dibuat kurva absorbansi versus konsentrasi.
3.3.4.2.2. Prosedur Pembuatan Kurva Kalibrasi Nitrit dengan Karbon Aktif
1. Ke dalam 5 buah labu ukur 100 ml yang bersih dan kering secara terpisah
dipipet dengan tepat 2,0; 4,0; 6,0; 8,0 ml larutan standar Nitrit 10 mgL. 2.
Ditambahkan 0,5 g serbuk karbon aktif, lalu ditambahkan aquades sampai volume 100 ml.
3. Dibiarkan 5 menit, lalu disaring.
4. Ditambahkan 1 ml larutan sulfanilamide.
5. Ditambahkan 1 ml larutan naftiletilendiamin dihidroklorida.
6. Diaduk dan dibiarkan selama 5 menit.
7. Diambil 10 ml masing-masing dari larutan di atas, lalu dimasukkan ke dalam
kuvet yang bersih, dibaca absorbansinya pada spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang 543 nm.
8. Dibuat kurva absorbansi versus konsentrasi.
Universitas Sumatera Utara
3.3.4.2.3. Prosedur Pengukuran Konsentrasi Nitrit untuk Sayur Bayam Tanpa Direbus
1. Ditimbang 10 g sayur bayam segar, lalu dihaluskan.
2. Ditambahkan 0,5 g serbuk karbon aktif, lalu ditambahkan aquades sampai
volume 100 ml. 3.
Dibiarkan 5 menit, lalu disaring. 4.
Ditambahkan 1 ml larutan sulfanilamide. 5.
Ditambahkan 1 ml larutan naftilendiamin dihidroklorida. 6.
Diaduk dan dibiarkan selama 5 menit. 7.
Diambil 10 ml filtrat, lalu dimasukkan ke dalam kuvet yang bersih, dibaca absorbansinya pada spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang
543 nm. 8.
Dihitung konsentrasi nitrit dari sampel dengan mensubstitusi absorbansi sampel ke dalam persamaan least square.
9. Dilakukan pengulangan 3 kali.
3.3.4.2.4. Prosedur Pengukuran Konsentrasi Nitrit untuk Rebusan Sayur Bayam.
1. Ditimbang 10 g sayur bayam yang sudah direbus 0 jam, lalu dihaluskan.
2. Ditambahkan 0,5 g serbuk karbon aktif, lalu ditambahkan aquades sampai
volume 100 ml. 3.
Dibiarkan 5 menit, lalu disaring. 4.
Ditambahkan 1 ml larutan sulfanilamide. 5.
Ditambahkan 1 ml larutan naftilendiamin dihidroklorida. 6.
Diaduk dan dibiarkan selama 5 menit. 7.
Diambil 10 ml filtrat, lalu dimasukkan ke dalam kuvet yang bersih, dibaca absorbansinya pada spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang
543 nm.
Universitas Sumatera Utara
8. Dihitung kadar nitrit dari sampel dengan mensubstitusi absorbansi sampel ke
dalam persamaan least square. 9.
Dengan cara yang sama dilakukan pengukuran konsentrasi nitrit terhadap rebusan sayur bayam yang sudah didiamkan 1, 2, 3, 4 dan 5 jam.
10. Dilakukan pengulangan 3 kali.
3.3.4.2.5. Prosedur Pengukuran Konsentrasi Nitrit untuk Air Rebusan Bayam
1. Diambil 10 ml air rebusan sayur bayam jam 0.
2. Ditambahkan 0,5 g serbuk karbon aktif, lalu ditambahkan aquades sampai
volume 100 ml. 3.
Dibiarkan 5 menit, lalu disaring. 4.
Ditambahkan 1 ml larutan sulfanilamide. 5.
Ditambahkan 1 ml larutan naftilendiamin dihidroklorida. 6.
Diaduk dan dibiarkan selama 5 menit. 7.
Diambil 10 ml filtrat, lalu dimasukkan ke dalam kuvet yang bersih, dibaca absorbansinya pada spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang
543 nm. 8.
Dihitung kadar nitrit dari sampel dengan mensubstitusi absorbansi sampel ke dalam persamaan least square.
9. Dengan cara yang sama dilakukan pengukuran konsentrasi nitrit terhadap air
rebusan sayur bayam yang sudah didiamkan 1,2,3,4 dan 5 jam. 10.
Dilakukan pengulangan 3 kali.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Bagan Penelitian 3.4.1. Preparasi Sampel
Universitas Sumatera Utara
3.4.2. Pengukuran Konsentrasi Nitrit 3.4.2.1. Pembuatan Kurva Standar Nitrit
Universitas Sumatera Utara
3.4.2.2. Pembuatan Kurva Standar Nitrit dengan Karbon Aktif
Universitas Sumatera Utara
3.4.2.3. Pengukuran Konsentrasi Nitrit untuk Sayur Bayam Tanpa direbus
Kontrol
Universitas Sumatera Utara
3.4.2.4. Pengukuran Konsentrasi Nitrit untuk Rebusan Sayur Bayam
Universitas Sumatera Utara
3.4.2.5. Pengukuran Konsentrasi Nitrit untuk Air Rebusan Bayam
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis Sampel 4.1.1 Pengukuran Kadar Nitrit
Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Nitrit untuk Kurva Kalibrasi tanpa Karbon Aktif
Tabel 4.2. Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Nitrit untuk Kurva Kalibrasi dengan Karbon Aktif
4.1.2. Penurunan Persamaan Garis Regresi
Hasil pengukuran absorbansi seri larutan standar nitrit pada tabel 4.1. diplotkan terhadap kosentrasi larutan standar sehingga diperoleh suatu kurva kalibrasi
berupa garis linear yang diturunkan dengan metode Least Square dengan perhitungan seperti tabel di bawah:
No Kadar Nitrit mgL
Absorbansi 1
0,2 0,218
2 0,4
0,411 3
0,6 0,608
4 0,8
0,783
No Kadar Nitrit mgL +
Karbon Aktif 0,5 g Absorbansi
1 0,2
0,198 2
0,4 0,374
3 0,6
0,568 4
0,8 0,732
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Least Square No
i
Χ Α
Υ
i
Χ −
Χ
i
Υ −
Υ
i
2
Χ −
Χ
i 2
Υ −
Υ
i
Υ −
Υ Χ
− Χ
i i
1 2
3 4
0,2 0,4
0,6 0,8
0,218 0,411
0,608 0,783
-0,3 -0,1
0,1 0,3
-0,287 -0,094
0,103 0,278
0,09 0,01
0,01 0,09
0,082369 0,008836
0,010609 0,077284
0,0861 0,0094
0,0103 0,0834
Σ 0,5
0,505 0,0
0,009 0,20
0,179098 0,1892
0,5 4
2,0 = =
Χ ∑
= Χ
n 0,505
4 2,02 =
= ∑
= n
Y Y
Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis: y = ax + b
di mana, a = slope b = intersep
Selanjutnya harga slope dapat ditentukan dengan menggunakan metode Least Square sebagai berikut :
∑ ∑
− −
− =
2
X Xi
Y Yi
X Xi
a
2 ,
1892 ,
= a
Sedangkan harga intersep b dapat diperoleh melalui persamaan : X
a Y
= +b
X a
Y b
− =
032 ,
5 ,
946 ,
505 ,
= −
= b
x b
946 ,
= a
Universitas Sumatera Utara
4.1.3. Perhitungan Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi r dapat ditentukan sebagai berikut :
Gambar 4.1. Kurva Absorbansi Vs Konsentrasi Larutan Standar Nitrit
4.1.4. Penentuan Penyerapan Nitrit oleh Karbon Aktif
Konsentrasi nitrit pada penambahan karbon aktif dapat ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubtitusi nilai Y absorbansi yang
diperoleh dari hasil pengukuran terhadap garis regresi dan kurva kalibrasinya
0,218 0,411
0,608 0,783
y = 0,946x + 0,032 R² = 0,9994
y = 0,946x + 0,032 R² = 0,9994
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
0,9
0,2 0,4
0,6 0,8
1
A b
so rb
a n
si
Konsentrasi Nitrit mgL
Linear…
{ }
{ }{
}
0,9994 0,1893
0,1892 0358196
, 0,1892
0,179098 0,2
0,1892
2 2
= =
= =
− −
− −
=
∑ ∑
∑
r Y
Yi X
Xi Y
Yi X
Xi r
Universitas Sumatera Utara
y = 0,946 x + 0,032 sehingga diperoleh konsentrasi akhir nitrit. Untuk pengukuran konsentrasi nitrit dengan penambahan karbon aktif pada larutan seri standar nitrit
diperoleh nilai absorbansi : A
k1
= 0,198 ; A
k2
= 0,374 ; A
k3
= 0,568 ; A
k4
= 0,732 A
k1
= Nilai absorbansi stándar nitrit 0,2 mgL dengan penambahan karbon aktif Dengan mensubtitusikan nilai Y absorbansi ke persamaan regresi :
Y = 0,946 x + 0,032 Diperoleh : X
k1
= 0.175 mgL, X
k2
= 0.362 mgL, X
k3
= 0.567 mgL, X
k4
= 0.740 mgL X
k1
= Nilai konsentrasi stándar nitrit 0,2 mgL dengan penambahan karbon aktif Untuk menentukan penyerapan karbon aktif pada larutan seri standar nitrit dapat
dihitung dengan rumus: Penyerapan karbon aktif = Konsentrasi awal – Konsentrasi akhir
Sehingga diperoleh konsentrasi penyerapan nitrit oleh karbon aktif pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.4. Hasil penyerapan konsentrasi nitrit oleh karbon aktif pada larutan seri standar
Rata-rata penyerapan nitrit oleh karbon aktif = 0,039 mgL, jika diasumsikan 1liter air murni = 1 kg Berat Jenis air = 1, maka 0,039 mgL= 0,039 mgkg.
4.1.5 Penentuan Kadar Nitrit