Penelitian Multimedia Interaktif Penelitian Pendidikan Karakter

12

2.2 Kajian Penelitian yang Relevan

2.2.1 Penelitian Multimedia Interaktif

Penelitian-penelitian mengenai multimedia telah banyak dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyani, et al 2014 menghasilkan kesimpulan terdapat perbedaan kemampuan kognisi mahasiswa yang signifikan antara nilai pretest dan posttest dalam pembelajaran inkuiri berbantuan multimedia. Hasil yang diperoleh yaitu multimedia cukup mampu meningkatkan kemampuan kognisi mahasiswa N Gain= 0,31. Selain itu penelitian multimedia berbasis teknologi, informasi, dan komunikasi yang dilakukan Ganesan Ponmeni 2013 menyatakan bahwa lebih dari enam puluh persen 60 dari peserta didik harus memiliki interaksi dengan pendidik dari tempat kerja melalui berbagai sarana multimedia dan ICT untuk menghemat waktu dan uang. Lain-lain 40 tidak memiliki pengetahuan yang tepat dalam teknologi jaringan dan ICT untuk komunikasi peserta didik tersebut. Hampir sama dengan penelitian yang menggunakan multimedia interaktif, peneliti Yueh et al 2012 dari Taiwan dan Mahajan pada tahun yang sama juga menunjukkan hasil yang positif. Hasil penelitian Yueh menunjukkan bahwa multimedia video membantu meningkatkan kesadaran siswa akan masalah belajar, meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep, dan meningkatkan kedalaman pembelajaran siswa. Hampir semua siswa yang telah diteliti Yueh menyukai pendekatan menggunakan multimedia untuk membantu proses belajar mengajar, siswa lebih memilih pendekatan multimedia dari pada hanya sekedar instruksi kuliah yang berbasis ceramah. Hal yang sama juga diungkapkan Gourav Mahajan dalam penelitiannya tahun 2012 yang menyimpulkan kelebihan alat multimedia dapat memfasilitasi dan bahkan mempercepat pembelajaran.

2.2.2 Penelitian Pendidikan Karakter

Suhardi 2010 dalam artikel Kasmawati Abbas dan Zainudin Bin Hassan 2014 melakukan penelitian yang mengutarakan bahwa tujuan dari pendidikan karakter di Sekolah Menengah Pertama adalah untuk meningkatkan kualitas hasil pendidikan untuk membentuk karakter baik siswa secara utuh, terpadu, dan 13 seimbang berdasarkan standar kompetensi. Melalui pendidikan karakter, murid- murid Sekolah Menengah Pertama dapat meningkatkan pengetahuan, analisis, dan nilai-nilai karakter kepribadian. Hasil positif dari pernyataan di atas tercantum dalam hasil penelitian Sri Basuki, et al yakni pelaksanaan pendidikan karakter secara umum di SMP Negeri 1 Ngadirojo berdasarkan angket dan hasil observasi serta pengamatan di lapangan menyatakan bahwa rata-rata nilai karakter cukup baik. Selain itu, penelitian hasil pengembangan karakter di kelas VII-6 SMP Negeri 3 Banda Aceh memperlihatkan bahwa melalui pembelajaran dengan pendekatan kontekstual berbasis karakter pada materi segitiga menunjukkan hasil yang berkisar dari level Mulai Berkembang dan mulai Menjadi Kebiasaan Dian Patmawati, et al., 2012.

2.3 Kerangka Berpikir