Tingkat Kesukaran Soal Daya Pembeda

24 Keterangan: = reliabilitas tes sacara keseluruhan P = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q= 1-p ∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item S = standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians Harga r yang diperoleh kemudian dikonsultasikan atau disesuaikan dengan tabel r product moment dengan taraf signifikan = 5 . Jika r 11 r tabel maka alat ukur realibilitas signifikan. Untuk n= 28 diperoleh r tabel = 0,374. Dari hasil perhitungan untuk seluruh item soal diperoleh harga r hitung sebesar 0,80. Karena r 11 r tabel maka alat ukur tersebut sudah reliabel. Contoh perhitungan realibilitas dapat dilihat pada lampiran 7.

3.8.3 Tingkat Kesukaran Soal

Teknik perhitungan taraf kesukaran butir soal adalah menghitung berapa persen yang menjawab benar untuk tiap-tiap item. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran yang besarnya antara 0,00-1,00. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Arikunto, 2012 Keterangan: P = indeks kesukaran JB = jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal JB = jumlah seluruh siswa Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal, nilai IK yang diperoleh dapat dibandingkan dengan pedoman kriteria pada tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Kriteria Indeks Kesukaran Soal Interval P Kriteria 0,00 - 0,30 0,30 - 0,70 0,70 - 1,00 Sukar Sedang Mudah 25 Hasil analisis taraf kesukaran pada soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.4. Contoh perhitungan taraf kesukaran dapat dilihat pada lampiran 8. Tabel 3.4 Hasil Taraf Kesukaran Soal Uji Coba Daya Pembeda Nomor Soal Jumlah Soal Mudah 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 17, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 28, 32 18 Sedang 1, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 20, 21, 26, 27, 29, 30, 31, 33, 34, 35 17 Sukar - - Jumlah 35 Berdasarkan analisis di atas, soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang dinyatakan valid, reliabel, dan mempunyai daya pembeda dengan kriteria cukup dan baik. Soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 soal. Data soal yang digunakan dan diperbaiki untuk nantinya digunakan sebagai evaluasi disajikan pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Soal yang digunakan dan diperbaiki untuk evaluasi Keterangan Nomor Soal Jumlah Soal Digunakan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 23, 25, 27, 29, 30, 31, 33, 35 26 Diperbaiki 8, 12, 17, 19, 22, 24, 26, 28, 32, 34 9 Jumlah 35

3.8.4 Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang mampu menjawab dengan benar dengan siswa yang tidak mampu menjawab dengan benar Arikunto, 2012. Rumus yang digunakan sebagai berikut: Keterangan: D = indeks diskriminasi J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal benar 26 B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal benar P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar Kriteria yang digunakan mengutip dari Arikunto 2012 seperti tabel 3.6 di bawah ini: Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda Soal Hasil analisis daya pembeda pada soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.7. Contoh perhitungan taraf kesukaran dapat dilihat pada lampiran 9. Tabel 3.7 Hasil Daya Pembeda Soal Uji Coba Uji Validitas Nomor Soal Jumlah Soal Jelek 12, 17, 19, 24, 28, 32, 34 7 Cukup 2, 5, 6, 7, 8, 10, 14, 16, 18, 20, 21, 22, 25, 26, 27, 30, 31, 33, 35 19 Baik 1, 3, 4, 9, 11, 13, 15, 23, 29 9 Baik Sekali - Jumlah 35

3.9 Analisis Data Akhir