e. Menekankan struktur disiplin ilmu dan struktur kognitif f. Obyek pembelajaran seperti apa adanya dan tidak disederhanakan dalam
bentuk eksperrimen g. Menekanka pentingnya bahasa sebagai dasar pikiran dan komunikasi
h. Perlunya memanfaatkan pengajaran perbaikan yang lebih bermakna Reilley Lewis dalam Sugandi, 2006 :10.
Teori humanistik, belajar bertujuan untuk memanusiakan manusia. Anak yang berhasil dalam belajar, jika ia dapat mengaktualisasikan dirnya
dengan lingkungan maka pengalaman dan aktivitas si belajar merupakan prinsip penting dalam pembelajaran humanistik Sugandi, 2006 :10.
4. Model Pembelajaran Think pair share TPS
Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Arends Agus,
2009: 46 model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan diggunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap
dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Model pembelajaran TPS dikembangkan oleh Frank Lyman sebagai struktur kegiatan pembelajaran kooperatif. Teknik ini memberi kesempatan
pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerjasama dengan orang lain. Keunggulan teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. TPS atau berfikir
berpasangan berbagai adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. TPS merupakan suatu
cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi dikelas karena memberi kesempatan siswa untuk berpikir dan merespon jika ada kesulitan
agar dapat saling membantu memecahkan masalah tersebut. Serta dapat bekerjasama dengan orang lain serta mengoptimalisasi partisipasi siswa.
Dalam melaksanakan model TPS guru membandingkan Tanya jawab kelompok keseluruhan yang terbagi menjadi tiga fase atau langkah :
a. Berpikir thinking yaitu guru mengajukan pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan
waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah. Siswa membutuhkan penjelasan bahwa berbicara atau mengerjakan
bukan bagian berpikir. b. Berpasangan pairing selanjutnya guru meminta siswa untuk
berpasangan dan didiskusikan apa yang mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan gagasan apabila
suatu masalah khusus yang diidentifikasikan. Secara normal guru memberikan waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan.
c. Berbagi sharing pada langkah akhir, guru meminta pasangan- pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka
bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan
mendapatkan kesempatan untuk melaporkan Triatno, 2007 : 127. Langkah-langkah TPS adalah :
a. Guru menyiapkan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai. b. Siswa diminta untuk berpikir tentang materipermasalahan yang
disampaikan guru. c. Siswa diminta untuk berpasangan dengan teman sebelahnya
kelompok 2 orang dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing Trianto, 2007: 61.
5. Model Pembelajaran Numbered Head Together NHT