Keterampilan Proses Sains Landasan Teori

10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Keterampilan Proses Sains

Pelaksanaan pembelajaran di sekolah, sains tidak hanya mencakup pengetahuan tentang fakta-fakta, teori, dan konsep, namun juga merupakan proses, yaitu berkaitan dengan pemecahan masalah dan proses ilmiah. Proses ilmiah dalam sains berkaitan dengan keterampilan-keterampilan, yaitu keterampilan proses sains. Mujiati 2014:137 menyatakan keterampilan proses sains merupakan kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan, dan menemukan ilmu pengetahuan. Selanjutnya, Sidiq 2012:305 berpendapat bahwa keterampilan proses sains merupakan kumpulan keterampilan kompleks yang dimiliki siswa untuk memecahkan masalah sains. Keterampilan proses sains KPS merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada proses IPA. Jadi, keterampilan proses sains merupakan keterampilan dalam menerapkan metode ilmiah untuk memecahkan masalah dalam sains. Collette dan Gega, sebagaimana dikutip oleh Subali 2010a:312 membagi keterampilan proses sains menjadi dua macam, yaitu keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi. Keterampilan dasar meliputi kegiatan observasi, klasifikasi, pengukuran, komunikasi, inferensi, dan prediksi, sedangkan keterampilan terpadu meliputi kegiatan merumuskan hipotesis, mengontrol variabel, merumuskan masalah, dan menginterpretasi data. Subali 2010a:312 menyatakan bahwa keterampilan proses sains dasar dapat dipecah lagi menjadi dua, yaitu keterampilan dasar basic skill dan keterampilan mengolahmemproses proscess skill. Subali 2010b:85 menyatakan keterampilan proses sains memuat dua aspek keterampilan, yaitu keterampilan dari sisi kognitif cognitive skill sebagai keterampilan intelektual maupun pengetahuan dasar yang melatarbelakangi penguasaan keterampilan proses sains dan ketrampilan dari sisi sensorimotor sensorimotor skill. Beberapa keterampilan proses sains dan indikator menurut Rustaman 2005:86- 87 dijabarkan dalam Tabel 2.1. Tabel 2.1. Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya No KPS Indikator 1 Mengamati observasi  Menggunakan sebanyak mungkin indera  Mengumpulkanmenggunakan fakta yang relevan 2 Mengelompokan klasifikasi  Mencatat setiap pengamatan secara terpisah  Mencari perbedaan dan persamaan  Mengontraskan ciri-ciri  Membandingkan  Mencari dasar pengelompokan atau penggolongan  Menghubungkan hasil-hasil pengamatan 3 Menafsirkan interpretasi  Menghubungkan hasil-hasil pengamatan  Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan  Menyimpulkan 4 Meramalkan prediksi  Menggunakan pola-pola hasil pengamatan  Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati 5 Mengajukan pertanyaan  Bertanya apa, bagaimana dan mengapa  Bertanya untuk meminta penjelasan  Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis 6 Berhipotesis  Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari suatu kejadian  Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah 7 Merencanakan percobaanpenelitian  Menentukan alatbahansumber yang digunakan  Menentukan variabelfaktor penentu  Menentukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat  Menentukan apa yang dilaksanakan berupa langkah kerja 8 Menggunakan alatbahan  Memakai alatbahan  Mengetahui alasan mengapa menggunakan alatbahan  Mengetahui bagaimana menggunakan alatbahan 9 Menerapkan konsep  Menggunakan konsep yang telah dipelajari pada situasi baru  Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi 10 Berkomunikasi  Mengubah bentuk penyajian  Memberikanmenggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik atau tabel atau diagram  Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis  Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian  Membaca grafik atau diagram  Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau suatu peristiwa 11 Melaksanakan percobaan bereksperimen Nopitasari 2012:101 menyatakan bahwa keterampilan proses sains perlu dikembangkan karena memiliki beberapa manfaat. Yuniastuti sebagaimana dikutip oleh Widyaningrum 2014:641 berpendapat bahwa kegiatan asesmen keterampilan proses sains dapat diintegrasikan dalam kegiatan praktikum siswa. Beberapa keterampilan proses sains yang digunakan dalam penyusunan asesmen kinerja ini adalah mengamati, menafsirkan, berhipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alatbahan, melakukan percobaan, dan berkomunikasi. Keterampilan observasi mengamati meliputi kegiatan yang melibatkan penggunaan panca indra melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan peraba. Keterampilan menafsirkan interpretation meliputi menafsirkan hasil pengamatan dengan cara mencatat hasil pengamatan secara terpisah antara hasil utama dan sampingan, menghubungkan hasil pengamatan, menemukan pola dan keteraturan dari suatu pengamatan, dan menyimpulkan. Keterampilan berhipotesis yaitu keterampilan dalam menyatakan antara dua variabel atau mengajukan perkiraan jawaban suatu kejadian. Keterampilan merencanakan percobaan, yaitu serangkaian kegiatan merencanakan kegiatan, termasuk menentukan variabel percobaan, menentukan objek kegiatan, langkah kerja. Keterampilan menggunakan alat dan bahan meliputi keterampilan menggunakan berbagai alat dan bahan, alasan mengapa menggunakan alat dan bahan tersebut dan bagaimana menggunakan alat dan bahan. Keterampilan melakukan percobaan meliputi keterampilan melakukan langkah-langkah percobaan hingga pengolahan data. Supriyati 2012:255 menyatakan keterampilan mengkomunikasikan merupakan keterampilan untuk mengkomunikasikan sesuatu secara jelas, tepat dan tidak ambigu secara lisan maupun tulisan. Keterampilan mengkomunikasikan termasuk mengkomunikasikan hasil percobaan dalam bentuk tabel, grafik, diagram, menjelaskan hasil percobaan, menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas.

2.1.2 Asesmen dan Kriteria Asesmen yang Baik