2.1.4 Asesmen Kinerja dan Cara Pengembangannya
2.1.4.1 Pengertian Asesmen Kinerja
Pengertian asesmen kinerja telah didefinisikan oleh beberapa tokoh. Salah satunya oleh Richard Sittings sebagaimana dikutip oleh Ataç 2012:10
“performance assessments call upon the examinee to demonstrate specific skills and competencies, that is, to apply the skills and knowledge they have mastered
”. Asesmen kinerja digunakan untuk menguji skill dan kompetensi pada demonstrasi
tertentu, yang mengaplikasikan skill dan pengetahuan. Marzano 1994:13 menyatakan asesmen kinerja berarti variasi tugas yang
memberi kesempatan kepada siswa untuk mendemonstrasikan pemahaman mereka dan mengaplikasikan pengetahuan, skill, dan kebiasaan berpikir dalam
menyelesaikannya . Sa’dijah 2009:93 menyatakan asesmen kinerja sebagai
asesmen yang memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan kinerja, bukan menjawab atau memilih jawaban dari sederetan kemungkinan jawaban yang telah
tersedia. Jadi, asesmen kinerja merupakan teknik asesmen yang mengharuskan siswa mempertunjukkan kinerja, dengan mengaplikasikan keterampilan dan
pengetahuannya bukan menjawab atau hanya memilih jawaban. Asesmen kinerja memberikan lebih banyak kesempatan guru untuk
mengenali siswa, karena tidak sedikit siswa yang kurang berhasil dalam tes objektif atau tes uraian tidak kreatif. Asesmen kinerja melengkapi asesmen dalam
pembelajaran. Asesmen kinerja juga memungkinkan guru untuk mengamati kemampuan siswa selama proses pembelajaran tanpa harus menunggu
pembelajaran berakhir. Dengan demikian akan diperoleh informasi tentang bagaimana siswa berintegrasi dengan lingkungan selama proses pembelajaran.
Selain itu, asesmen kinerja menyediakan cara untuk melihat kemampuan siswa dengan sulit dilihat hanya dengan tes tertulis saja atau hasil akhir saja.
Asesmen kinerja dilakukan berdasarkan kinerja proses dan hasil kerja yang dilakukan oleh siswa. Jadi, ketika menggunakan asesmen kinerja, guru
dimungkinkan tidak hanya mengukur hasil belajar, namun juga proses pembelajaran. Sari 2010:3-4 menyatakan asesmen kinerja diwujudkan
berdasark an “empat asumsi” pokok, yaitu:
1 Penilaian kinerja yang didasarkan pada partisipasi aktif siswa; 2 Tugas-tugas yang diberikan atau dikerjakan oleh siswa merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses pembelajaran; 3 Penilaian tidak hanya untuk mengetahui posisi siswa pada suatu
saat dalam proses pembelajaran, tetapi lebih dari itu, penilaian juga dimaksudkan untuk memperbaiki proses pembelajaran itu sendiri;
4 Dengan mengetahui lebih dahulu kriteria yang akan digunakan untuk mengukur dan menilai keberhasilan proses pembelajarannya,
siswa akan terbuka dan aktif berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.1.4.2 Kelebihan dan Kelemahan Asesmen kinerja