keterampilan ditetapkan berdasarkan justifikasi staketholder penyelenggara, mahasiswa, penggunaguru kimia di SMA dan sejumlah guru SMP yang
ditetapkan berdasrkan signifikansi dominansi respon pengakuan kebutuhan dan kesamaan respon dipihak-pihak stakeholder. Tiga jenis rubrik yang berhasil
dikembangkan yaitu 1 rubrik spesifik tentang keterampilan dasar praktikum kimia; 2 rubrik spesifik tenteang keterampilan dasar mengajar; 3 rubrik umum
untuk keterampilan dasar mengajar untuk digunakan dalam praktek mengajar di sekolah PPL.
Haksani 2013 melakukan penelitian tentang pengembangan perangkat asesmen berbasis keterampilan generik sains pada mata kuliah praktikum kimia
dasar lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat asesmen berbasis KGS pada praktikum kimia dasar lanjut yang dikembangkan dari hasil validasi
ahli, analisis, uji skala kecil dan implementasi tersebut layak atau memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Perangkat asesmen yang dikembangkan setelah
dilakukan validasi dinyakatan valid karena koefisien validasi isi 0,75 atau 0,75 yaitu 1,00. Selanjutnya dinyatakan praktis karena sebagian besar aspek
direspon positif oleh asisten. Perangkat asesmen dinyatakan efektif karena telah memenuhi kriteria keefektifan dengan hasil skor keseluruhan praktikan berada
pada kategori sangat baik dan aktivitas asisten dan praktikan terpenuhi.
2.3 Kerangka Berfikir
Assessment merupakan bagian dari usaha peningkatan mutu proses dan hasil pendidikan. Salah satu upaya meningkatkan mutu pembelajaran kimia,
khususnya dalam kegiatan praktikum dapat diaplikasikan asesmen kinerja. Assessment ini mencakup asesmen psikomotorik siswa ketika melaksanakan unjuk
kerja ketika praktikum. Asesmen kinerja menekankan pada unjuk kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam melaksanakan tugas task tertentu. Guntur
2013:99 menyatakan “syarat utama assessment adalah diperolehnya data hasil
pengukuran dengan tingkat akurasi yang tinggi sesuai dengan kompetensi, sub kompetensi dan kriteria kinerja yang telah ditetapkan
”. Berkaitan dengan materi kimia hidrolisis garam, salah satu proses kegiatan
untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa adalah penggunaan metode praktikum. Metode praktikum ini memungkinkan
siswa melaksanakan keterampilan proses sains, yaitu keterampilan dalam melaksanakan percobaan seperti ilmuwan. Di satu sisi, asesmen kinerja siswa
memungkinkan dilakukan asesmen terhadap kinerja siswa ketika melaksanakan praktikum.
Dalam pelaksanaan asesmen ini perlu adanya suatu panduan penilaian yang berisi kriteria-kriteria yang harus dicapai siswa. Panduan penilaian yang
berisi kriteria-kriteria ini disebut dengan istilah rubrik. Untuk itulah disusun instrumen asesmen kinerja berupa lembar observasi dan panduan penilaiannya.
Selanjutnya berkaitan dengan mutu, instrumen diuji untuk melihat validitas dan reliabilitasnya. Berikut ini disajikan Gambar 2.2 kerangka berfikir yang digunakan
dalam penelitian ini.
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Materi hidrolisis garam
Proses pembelajaran
Proses penilaian
Pembelajaran dengan menggunakan metode
praktikum Asesmen otentik authentic
assessment
Keterampilan Proses Sains ketika
melaksanakan Praktikum
Asesmen kinerja performance assessment
siswa ketika praktikum
Pembelajaran materi hidrolisis garam dengam metode praktikum dan penilaiannya menggunakan asesmen kinerja
Penyusunan instrumen asesmen kinerja
Instrumen asesmen kinerja
Uji reliabilitas dan validitas instrumen
Instrumen asesmen kinerja yang baik
34
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan Research and Development. Adapun model penelitian dan pengembangan
pendidikan Research and Development yang dilakukan mengadopsi pada model pengembangan 4-D Four-D. Model penelitian dan pengembangan
Four-D dikembangkan oleh Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel dan Melvyn I. Semmel 1974 dengan tahapan penelitian yaitu, define,
design, develop, and dissemination. Singgih Palupi 2013 menyatakan model 4-D mudah dipahami serta mempunyai langkah-langkah atau tahapan
yang sistematis. Pada penelitian ini model 4-D dimodifikasi sehingga tahapan penelitian dilakukan sampai tahapan develop.
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan dalam Gambar 3.1.