merupakan sampel dari kelas kontrol dan kelas IVB sebagai sampel kelas eksperimen.
E. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di SD Negeri 1 Metro Timur kelas IV yang beralamat di Jl. Ahmad Yani Kelurahan Iring Mulyo, Kecamatan
Metro Timur Kota Metro. Lokasi sekolah tersebut tergolong mudah dijangkau dan strategis sehingga mempermudah peneliti dalam
melaksanakan penelitian.
2. Jadwal Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari 2016 sampai dengan bulan Mei 2016, yang meliputi tahap observasi awal sampai
dengan penyusunan laporan akhir.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh dan mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data tersebut
meliputi: 1.
Skala Pada penelitian ini menggunakan tekhnik pengumpulan data
dengan menggunakan skala. Istilah angket dan skala sering disama artikan dalam penelitian, namun sejatinya keduaanya memiliki fungsi dan tujuan
yang berbeda dalam penelitian. Salah satu perbedaan antara skala dan angket, Azwar 2013: 7 menyatakan data yang diungkap oleh angket
berupa data faktual atau yang dianggap fakta yang diketahui oleh subjek, sedangkan data yang diungkap oleh skala merupakan deskripsi mengenai
aspek kepribadian individu. Contoh data dari angket diantaranya data mengenai riwayat pendidikan dan jumlah anggota keluarga. Data
mengenai motivasi dan sikap terhadap sesuatu merupakan contoh data yang diungkap oleh skala. Skala dalam penelitian ini digunakan untuk
mendapatkan data tingkat kepedulian sosial siswa pada saat sebelum diberikan treatment pre test dan setelah diberikan treatment post test.
2. Wawancara
Penelitian ini menggunakan tekhnik pengumpulan data dengan wawancara, dimana guru memberikan pertanyaan yang diajukan kepada
siswa secara lisan. Kusumah Dwitagama 2010: 77 menyatakan bahwa wawancara adalah metode pengumpulan data dalam penelitian dengan
mengajukan wawancara secara lisan kepada subjek yang diteliti. Sugiyono 2011: 138, wawancara dapat dilaksanakan secara terstruktur dan tidak
terstruktur. Peneliti dalam wawancara terstruktur menyiapkan pertanyaan dan alternatif jawaban untuk subjek yang diteliti. Wawancara tidak
berstruktur bersifat informal, pertanyaan tentang pandangan, sikap, kenyakinan subjek, atau keterangan lainnya dapat diajukan secara bebas
kepada subjek. Penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur sebagai
salah satu cara untuk mengumpulkan data. Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa. Wawancara terhadap guru kelas dilaksanakan untuk
mengetahui adakah perubahanpeningkatan kepedulian sosial siswa.