Diagnosis Diagnosis Banding Cacing kait

akhirnya mencemari tanah di daerah yang sanitasinya buruk WHO, 2015. Telur cacing tersebut akan masuk ke mulut melalui makanan Chadijah, 2014. Infeksi cacing STH ini tersebar luas di daerah tropis dan subtropis, karena berhubungan dengan kurangnya sanitasi dan kemiskinan WHO, 2015. Gambar 11 . Skema siklus hidup Siklus penularan cacing pada anak- anak usia sekolah WHO, 2015. Penelitian yang dilakukan oleh Ching 2010 di Desa Sidomulyo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara didapatkan hasil bahwa persentase kontaminasi tanah oleh telur STH di halaman rumah penduduk dusun II Desa Sidomulyo adalah sebesar 70 dan spesies terbanyak yang mengkontaminasi tanah dihalaman rumah penduduk adalah Ascaris lumbricoides yaitu sekitar 32,5. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Samad 2009 di Kelurahan Tembung, Kecamatan Medan Tembung, Sumatera Utara, didapatkan hasil bahwa proporsi tanah pekarangan rumah yang tercemar lebih banyak daripada yang tidak tercemar. Dari semua sampel tanah pekarangan rumah yang telah di uji, didapatkan tanah yang tidak tercemar oleh telur cacing hanya 47,5, sedangkan tanah yang tercemar oleh telur cacing adalah 52,5. Disebutkan bahwa pekarangan depan merupakan bagian yang paling banyak dijumpai telur yaitu sekitar 1-9 butir, dengan pencemaran terbanyak oleh Ascaris lumbricoides. Penelitian ini menyebutkan bahwa terdapat korelasi bermakna antara jumlah telur ditanah dengan intensitas infeksi Ascaris lumbricoides, tetapi tidak ada korelasi bermakna antara jumlah telur ditanah dengan intensitas infeksi Triuchuris trichiura.

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pencemaran Tanah

Kelangsungan hidup parasit diluar sistem gastrointestinal dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan. Menurut WHO 2004, faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pencemaran tanah oleh STH dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu:

2.2.3.1 Faktor Fisik

a. Suhu Secara umum, suhu diatas 60˚C dapat mematikan telur cacing. Namun berdasarkan penelitian, efek suhu terhadap

Dokumen yang terkait

Hubungan Suku Dengan Pola Hidup Sehat dan Infeksi Soil-Transmitted Helminth pada Anak Usia Sekolah Dasar di Medan Labuhan

0 82 76

Hubungan Infeksi Soil Transmitted Helminths dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar di SDN 060972 Simalingkar B, Medan

7 53 116

Hubungan kadar serum IgE total pada anak yang terinfeksi soil transmitted helminth dengan kejadian penyakit atopi

2 83 65

Hubungan Antara Higiene dengan Infeksi Cacing Soil Transmitted Helminths pada Siswa-siswi SD Negeri No. 101837 Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011

0 38 78

Hubungan Infeksi Soil Transmitted Helminths dengan Kejadian Underweight pada Sekolah Dasar Negeri 067244 Kecamatan Medan Selayang Tahun 2011

0 39 62

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KECACINGAN DAN JENJANG KELAS DENGAN KEJADIAN KECACINGAN SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) PADA SISWA KELAS 4, 5, DAN 6 SD NEGERI 1 PINANG JAYA BANDAR LAMPUNG

4 40 53

HUBUNGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN RISIKO KEJADIAN ALERGI PADA ANAK SD KELAS 1-4 BERDASARKAN KUESIONER ISAAC DI SD NEGERI 1 KRAWANGSARI KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN

5 116 77

HUBUNGAN FAKTOR SOSIO-EKONOMI DAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) PADA SISWA SDN 1 KRAWANGSARI NATAR DAN PEMETAAN TEMPAT TINGGAL SISWA TERINFEKSI STH

1 9 63

HUBUNGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN PERTUMBUHAN DAN STATUS ANEMIA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) DI KECAMATAN KELUMBAYAN KABUPATEN TANGGAMUS

1 16 87

DERAJAD EOSINOFILIA PADA PENDERITA INFEKSI SOIL-TRANSMITTED HELMINTH (STH)

0 0 8