Latar Belakang HUBUNGAN PENCEMARAN TANAH OLEH TELUR SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN KEJADIAN KECACINGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) 01 KRAWANGSARI NATAR

hubungan pencemaran tanah oleh telur STH dengan kejadian kecacingan pada siswa SDN 01 Krawangsari Natar. SDN 01 Krawangsari Natar merupakan sekolah dasar yang lingkungannya masih berupa tanah. Halaman rumah siswa-siswi pun masih berupa tanah. Saat bermain di lingkungan rumah dan sekolah, siswa-siswi ini sering tidak menggunakan alas kaki dan bermain tanah sehingga pada kuku kaki dan tangan siswa-siswi ini terdapat banyak kotoran yang dapat menjadi sumber penularan infeksi cacing.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Berapakah prevalensi kecacingan pada anak SDN 01 Krawangsari Natar? 2. Berapakah prevalensi pencemaran tanah oleh telur STH di halaman rumah anak SDN 01 Krawangsari Natar? 3. Bagaimanakah distribusi pemetaan kejadian kecacingan pada anak di Desa Krawangsari Natar? 4. Bagaimanakah distribusi pemetaan pencemaran tanah oleh telur STH di sekitar tempat tinggal siswa SDN 01 Krawangsari Natar? 5. Apakah terdapat hubungan pencemaran tanah oleh telur STH di sekitar tempat tinggal siswa dengan kejadian kecacingan pada anak SDN 01 Krawangsari Natar?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pencemaran tanah oleh telur STH dengan kejadian kecacingan pada anak SDN 01 Krawangsari Natar.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui prevalensi kecacingan pada anak SDN 01 Krawangsari Natar. 2. Mengetahui prevalensi pencemaran tanah oleh telur STH di halaman rumah anak SDN 01 Krawangsari Natar. 3. Mengetahui distribusi pemetaan kejadian kecacingan pada anak SDN 01 Krawangsari Natar. 4. Mengetahui distribusi pemetaan pencemaran tanah oleh telur STH di sekitar tempat tinggal siswa SDN 01 Krawangsari Natar. 5. Mengetahui hubungan pencemaran tanah oleh telur STH di sekitar tempat tinggal siswa dengan kejadian kecacingan pada anak SDN 01 Krawangsari Natar.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan

Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan parasitologi dan epidemiologi tentang kejadian kecacingan dan pencemaran tanah oleh telur STH.

1.4.2 Manfaat Bagi Peneliti

Sebagai sarana bagi peneliti untuk mengaplikasikan teori yang telah dipelajari selama kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

1.4.3 Manfaat Bagi Institusi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk penelitian selanjutnya tentang kecacingan pada anak agar dilakukan penyempurnaan atas kelemahan yang terdapat pada penelitian ini.

1.4.4 Manfaat Bagi Masyarakat

Memberikan pemahaman kepada masyarakat luas khususnya masyarakat di SDN 01 Krawangsari Natar mengenai faktor-faktor yang dapat meningkatkan kejadian kecacingan serta bahayanya bagi kesehatan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Infeksi Kecacingan

Helminthiasis atau kecacingan menurut World Health Organization WHO adalah infestasi satu atau lebih cacing parasit usus yang terdiri dari cacing gelang Ascaris lumbricoides, cacing cambuk Trichuris trichiura dan cacing kait Necator americanus dan Ancylostoma duodenale WHO, 2015. Nematoda ini tergolong Soil Transmitted Helminth STH, yaitu nematoda yang dalam siklus hidupnya untuk mencapai stadium infektif, memerlukan tanah dengan kondisi tertentu Safar, 2010.

2.1.1 Cacing Gelang

Ascaris lumbricoides 2.1.1.1 Morfologi dan Daur Hidup Ascaris lumbricoides merupakan parasit nematoda terbesar pada usus manusia, dengan ukuran betina dewasa 20-35 cm, dan jantan dewasa 15-30 cm Centers for Disease Control and Prevention, 2015. Cacing dewasa berbentuk silinder dan berwarna merah muda Soedarmo, 2012.

Dokumen yang terkait

Hubungan Suku Dengan Pola Hidup Sehat dan Infeksi Soil-Transmitted Helminth pada Anak Usia Sekolah Dasar di Medan Labuhan

0 82 76

Hubungan Infeksi Soil Transmitted Helminths dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar di SDN 060972 Simalingkar B, Medan

7 53 116

Hubungan kadar serum IgE total pada anak yang terinfeksi soil transmitted helminth dengan kejadian penyakit atopi

2 83 65

Hubungan Antara Higiene dengan Infeksi Cacing Soil Transmitted Helminths pada Siswa-siswi SD Negeri No. 101837 Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011

0 38 78

Hubungan Infeksi Soil Transmitted Helminths dengan Kejadian Underweight pada Sekolah Dasar Negeri 067244 Kecamatan Medan Selayang Tahun 2011

0 39 62

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KECACINGAN DAN JENJANG KELAS DENGAN KEJADIAN KECACINGAN SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) PADA SISWA KELAS 4, 5, DAN 6 SD NEGERI 1 PINANG JAYA BANDAR LAMPUNG

4 40 53

HUBUNGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN RISIKO KEJADIAN ALERGI PADA ANAK SD KELAS 1-4 BERDASARKAN KUESIONER ISAAC DI SD NEGERI 1 KRAWANGSARI KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN

5 116 77

HUBUNGAN FAKTOR SOSIO-EKONOMI DAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) PADA SISWA SDN 1 KRAWANGSARI NATAR DAN PEMETAAN TEMPAT TINGGAL SISWA TERINFEKSI STH

1 9 63

HUBUNGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN PERTUMBUHAN DAN STATUS ANEMIA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) DI KECAMATAN KELUMBAYAN KABUPATEN TANGGAMUS

1 16 87

DERAJAD EOSINOFILIA PADA PENDERITA INFEKSI SOIL-TRANSMITTED HELMINTH (STH)

0 0 8