Pengertian Pasar Modal Pasar Modal

Kesadaran ini akan sangat mempengaruhi demand terhadap sekuritas dan pada gilirannya seperti halnya supply sekuritas, banyak sedikitnya demand sekuritas juga akan mempengaruhi tingkat keseimbangan harga sekuritas di bursa pasar saham. Seperti halnya pasar produk, dalam pasar saham hukum penawaran dan permintaan juga akan berlaku, yaitu bahwa bila penawaran suatu sekuritas lebih tinggi dibandingkan permintaannya maka harga sekuritas akan turun, sebaliknya bila permintaan akan suatu sekuritas lebih tinggi dibandingkan penawarannya maka harga akan naik. Harga sekuritas juga dapat dipengaruhi oleh kondisi politik dan ekonomi suatu Negara. Bila kondisi politik dan ekonomi suatu Negara cukup stabil maka pasar juga cenderung stabil, sebaliknya bila kondisi politik dan ekonomi suatu Negara selalu bergejolak, maka reaksi pasar juga akan selalu terjadi terutama kearah negatif. Begitu juga bila kondisi politik kondusif dan dinamis serta ekonomi mengalami pertumbuhan yang baik, tentu reaksi pasar akan bergerak kearah positif. Contoh yang terjadi di Indonesia, bahwa pada antara tahun 1997 sampai dengan sekitar tahun 2003 reaksi pasar saham di Bursa Efek Jakarta negatif, terbukti dari Indeks Harga Saham Gabungan yang terus turun. Ini dimulai dari krisis moneter yang berlanjut pada krisis ekonomi dan sekaligus terjadi krisis politik yang sampai menumbangkan rezim pemerintahan begitu kondisi politik mulai stabil dan kondusif terutama setelah Pemilihan Umum Presiden secara langsung tahun 2004 reaksi pasar saham berangsur-angsur membaik bahkan dapat mencapai Indeks Harga tertinggi dari yang pernah terjadi. Minatnya investor baik investor dalam negeri ataupun investor asing untuk berinvestasi dalam suatu Negara biasanya dipengaruhi masalah aturan hukum dan perundang-undangan. Bagaimanapun juga para investor butuh kepastian hukum demi keamanan dananya yang diinvestasikan, padahal banyak sedikitnya investor yang berinvestasi dalam pasar sekuritas akan mempengaruhi supply maupun demand sekuritas tersebut dan seperti telah diungkapkan bahwa supply maupun demand sekuritas ini akan mempengaruhi keseimbangan harga sekuritas pasar. Untuk membuat aturan hukum dan perundang-undangan, maka pemerintah biasanya membentuk lembaga-lembaga pendukung pasar modal, yang masing- masing lembaga tersebut memiliki peran masing-masing yang intinya berfungsi melakukan pengawasan agar para investor terjamin keamanan dananya.

2.1.3 Pasar Modal yang Efisien

Pasar modal yang efisien adalah pasar dimana informasi tersedia secara luas, murah untuk para investor dan semua informasi yang relevan telah dicerminkan dalam harga sekuritas-sekuritas tersebut. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas, semakin efisien pasar modal tersebut Husnan, 2012. Menurut Adiningsih et al 2001 terdapat tiga bentuk tingkatan yang menyatakan efisiensi pasar modal sebagai berikut: 1. Efisiensi Pasar Modal Bentuk Lemah Weak Form Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga sekuritasnya secara penuh mencerminkan informasi masa lalu. Informasi masa lalu ini merupakan informasi yang sudah terjadi. Jika pasar efisien secara bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Dalam keadaan ini, investor tidak dapat memperoleh tingkat keuntungan diatas normal dengan berdasarkan pada informasi harga diwaktu yang lalu. 2. Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat Semi Strong Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritasnya bukan hanya mencerminkan harga-harga diwaktu lalu, tetapi secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang berada di laporan-laporan keuangan perusahaan. Pada pasar efisien bentuk setengah kuat, return tak normal hanya terjadi di seputar pengumuman suatu peristiwa sebagai representasi dari respon pasar terhadap pengumuman tersebut. 3. Efisiensi Pasar Bentuk Kuat Strong Form Pasar dikatakan efisien bentuk kuat jika harga tidak hanya mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan, tetapi juga informasi yang bisa didapatkan dari analisa fundamental tentang perusahaan dan perekonomian. Konsep pasar efisien bentuk kuat mengandung arti bahwa semua informasi direflkeksikan dalam harga saham baik informasi yang dipublikasikan maupun informasi yang tidak dipublikasikan private information, sehingga dalam pasar bentuk ini tidak akan ada seorang investorpun yang bisa memperoleh abnormal return. Dalam keadaan ini investor mampu memperoleh perkiraan yang lebih baik tentang harga saham.

2.2 Teori Sinyal

Signaling theory adalah teori yang melihat tanda-tanda tentang kondisi yang menggambarkan suatu perusahaan Irham, 2013. Menurut Baker dan Powell dalam Mochtar 2008 menjelaskan signaling theory pemecahan saham dengan menggunakan penjelasan asimetri informasi. Manajemen memiliki informasi lebih tentang prospek perusahaan dibandingkan pihak luar investor. Pemecahan saham merupakan upaya untuk menarik investor dengan memberikan sinyal bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik. Berdasarkan teori sinyal, manajer melakukan pemecahan saham untuk memberikan sinyal positif atau ekspektasi optimis kepada publik. Sinyal positif ini menginterpretasikan bahwa manajer perusahaan akan menyampaikan prospek yang baik sehingga dapat dianggap mampu untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Asumsi dari teori sinyal, bahwa manajemen mempunyai informasi yang akurat tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor luar mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dan manajemen selalu berusaha meningkatkan keuntungan. Hal ini berkaitan dengan bid-ask spread saham pada pelepasan sejumlah saham dan harga saham, yaitu manajemen dapat mengetahui permintaan dan penawaran sahamnya yang dilakukan investor luar dengan volume dan harganya. Manajemen juga merupakan orang yang selalu berusaha memaksimalkan insentif yang diharapkan, artinya manajemen umumnya mempunyai informasi yang lebih lengkap dan akurat dibandingkan dengan pihak luar perusahaan investor mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.

2.3 Asimetri Informasi

Asimetri informasi information asymetri merupakan informasi privat yang hanya dimiliki oleh investor-investor dan mendapat sebagian informasi saja. Hal tersebut akan terlihat jika manajemen tidak secara penuh menyampaikan semua informasi yang diperoleh tentang semua hal yang dapat mempengaruhi perusahaan terhadap pasar, maka umumnya pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal terhadap adanya kejadian tertentu yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin dari perubahan harga saham Jogiyanto, 2012. Informasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam aktivitas perdagangan saham di pasar modal. Informasi sangat dibutuhkan oleh investor dalam menentukan keputusan untuk berinvestasi. Informasi memberikan pandangan para investor mengenai perusahaan yang mereka pilih untuk menginvestasikan dananya, tentang bagaimana prospek perusahaan kedepannya serta harapan keuntungan yang diperoleh secara maksimal dengan risiko yang dihadapi seminimal mungkin Pramana, 2012. Asimetri informasi akan terjadi jika manajemen tidak secara penuh menyampaikan semua informasi yang diperolehnya mengenai hal yang mempengaruhi nilai perusahaan ke pasar modal. Apabila manajemen menyampaikan informasi ke pasar maka pasar akan merespon informasi tersebut tersebut sebagai suatu sinyal terhadap adanya peristiwa tertentu yang mempengaruhi nilai perusahaan, sehingga adanya pengumuman right issue atau penambahan saham baru juga akan direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal yang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Abnormal Return Saham Dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 54 112

Pengaruh Right Issue Tehadap Return Saham dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 46 81

Analisis dampak pengumuman right issue terhadap reaksi pasar pada perusahaan listing di bursa efek Indonesia periode 2006-2009

0 23 126

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

5 22 132

PENGARUH RETURN SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DANVARIAN RETURN SAHAM TERHADAP BID-ASK SPREAD SAHAM PENGARUHRETURN SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIAN RETURN SAHAM TERHADAP BID-ASK SPREAD SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2006-2010).

0 3 11

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Abnormal Return Saham Dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Abnormal Return Saham Dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 2 10