Reliabilitas Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian

44 pada butir tertentu dinyatakan tidak valid Priyatno 2010: 90-4. Data hasil penghitungan SPSS versi 17 pada soal tes uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan r tabel = 0,433; Taraf Signifikansi 0,05 dan n= 21 Corrected Item-Total Correlation No Kriteria No Soal Jumlah 1. Valid 1, 2, 4, 5, 8, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 28, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 44, 46, 47, 48, 49 dan 50 32 2. Tidak Valid 3, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 15, 22, 25, 26, 27, 29, 30, 33, 42, 43 dan 45 18

3.4.2 Reliabilitas

“Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilai ” Sudjana 2011: 16. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Arikunto 2013: 221 menambahkan bahwa reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk mengetahui reliabilitas soal tes pilihan ganda, peneliti menggunakan software statistical product and service solution SPSS versi 17. Menu yang digunakan yaitu analyze – scale – reliability analysis. Menurut Sekaran 1992 dalam Priyatno 2010: 98, reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Jika setelah dilakukan penghitungan, nilai pada cronbach’s alpha menunjukan hasil lebih dari 0,6 maka data tersebut reliabel. Hasil uji reliabilitas soal pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 45 Tabel 3.2. Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items 0.937 32 Hasil perhitungan reliabilitas instrumen menunjukan bahwa nilai cronbach alpha sebesar 0,937. Dengan demikian, dapat disimpulkan soal tersebut sudah reliabel dengan kategori baik.

3.4.3 Tingkat Kesukaran

Sudjana 2011: 135 berpendapat bahwa menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang dan sukar. Kesukaran soal harus dipandang dari segi kemampuan siswa dalam menjawab, bukan atas dasar pandangan guru sebagai pembuat soal. Untuk menentukan tingkat kesukaran soal dapat menggunakan rumus sebagai berikut: N B = I Keterangan: I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan. Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan itu adalah sebagai berikut: 46 - 0,30 = soal kategori sukar 0,31 - 0,70 = soal kategori sedang 0,71 - 1,00 = soal kategori mudah Sudjana 2011:137. Instrumen soal yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi kelengkapan taraf kesukaran soal yang ditentukan, di mana ada soal dengan kategori mudah, kategori sedang, dan kategori sukar. Bedasarkan hasil pehitungan taraf kesukaran dipeoleh hasil sebagai beikut. Tabel 3.3. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba No Kriteria No Soal Jumlah 1. Mudah 5, 16, 17, 23, 31, 34, 38, 39, 41, 48 dan 50 11 2. Sedang 4, 8, 12, 14, 18, 19, 24, 28, 32, 35, 36, 37, 40, 44, 46, 47 dan 49 17 3. Sukar 1, 2, 20 dan 21 4

3.4.4 Daya Beda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV di MI Alwasliyah Jakarta Timur

0 9 147

KEEFEKTIFAN TWO STAY TWO STRAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM KELAS IV SDN KAJONGAN KABUPATEN PEKALONGAN

0 25 311

KEEFEKTIFAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SDN 1 PRIGI KABUPATEN BANJARNEGARA

2 19 225

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL MIND MAPPING MATERI SUMBER DAYA ALAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 MAJALANGU WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG

4 27 259

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI TARI PENDEK BERTEMA MELALUI METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KALIBATUR KABUPATEN BANYUMAS

3 59 277

PENGARUH SUMBER BELAJAR OTENTIK DALAM FIELD TRIP DI PANTAI TELUK AWUR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM

0 17 157

KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR SUMBER DAYA ALAM SISWA KELAS III SDN GROGOLBENINGSARI KABUPATEN KEBUMEN

0 15 225

Pengaruh penerapan model pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV Di Madrasah Ibtidaiyah Al Wasliyah Jakarta Timur

0 18 147

PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI SIKAP PEDULI LINGKUNGAN PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM KELAS XI IPS SMAN 1 SIANTAN.

0 1 1

KEEFEKTIFAN MODEL TPS BERBANTU MEDIA FOTO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOGANGIN KABUPATEN BANYUMAS

0 1 86