46 - 0,30 = soal kategori sukar
0,31 - 0,70 = soal kategori sedang
0,71 - 1,00 = soal kategori mudah
Sudjana 2011:137. Instrumen soal yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi
kelengkapan taraf kesukaran soal yang ditentukan, di mana ada soal dengan kategori mudah, kategori sedang, dan kategori sukar. Bedasarkan hasil pehitungan
taraf kesukaran dipeoleh hasil sebagai beikut. Tabel 3.3. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
No Kriteria
No Soal Jumlah
1. Mudah
5, 16, 17, 23, 31, 34, 38, 39, 41, 48 dan 50 11
2. Sedang
4, 8, 12, 14, 18, 19, 24, 28, 32, 35, 36, 37, 40, 44, 46, 47 dan 49
17 3.
Sukar 1, 2, 20 dan 21
4
3.4.4 Daya Beda
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu
tinggi prestasinya dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya Sudjana 2011: 141. Sedangkan menurut Arikunto 2012: 226,
“daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai
berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah ”.
Rumus yang dapat digunakan yaitu:
47 Keterangan:
J = jumlah peserta tes
J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menajwab benar Untuk menafsirkan hasilnya dapat digunakan kriteria sebagai berikut:
D = 0,00 – 0,20 berarti jelek
D = 0,21 – 0,40 berarti cukup
D = 0,41 – 0,70 berarti baik
D = 0,71 – ke atas berarti baik sekali
Arikunto 2012: 232 Hasil analisis daya beda soal pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel di
bawah ini. Tabel 3.4. Hasil Analisis Daya Beda Soal Uji Coba
No Kriteria
No Soal Jumlah
1. Jelek
- 2.
Cukup 1, 2, 5, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 31, 36, 41, 48
dan 50 15
3. Baik
4, 8, 19, 24, 28, 32, 34, 35, 37, 39, 40, 44, 46, 47 dan 49
15 4.
Baik sekali 12 dan 38
2
48
3.5 Desain Penelitian
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi Experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol
variabel-variabel luar
yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen Sugiono 2014: 116. Bentuk desain
penelitian Quasi Experimental dalam penelitian ini yaitu Nonequivalent Control Group Design. Berikut skema dari Nonequivalent Control Group Design.
Keterangan: O
1
: pretest kelas eksperimen O
3
: pretest kelas kontrol O
2
: posttest kelas eksperimen O
4
: posttest kelas kontrol X : perlakuan pada kelas ekperimen Sugiono 2014: 118
Pada penelitian ini terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen kelas yang mendapat perlakuan dan kelas kontrol kelas yang tidak mendapat perlakuan.
Posttest dilaksanakan pada kedua kelas untuk mengetahui adakah perbedaan hasil belajar antara kelas yang mendapat perlakuan dengan kelas yang tidak mendapat
perlakuan. Selain itu, pada desain ini kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak dipilih secara random.
O
1
X O
2
O
3
O
4