Produk Domestik Bruto PDB

Inflasi dapat digolongkan ke dalam kategori, yaitu inflasi yang didasarkan atas parah tidaknya inflasi tersebut dan didasarkan atas penyebab awal terjadinya inflasi. Secara rinci, kedua kategori tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: Berdasarkan parah tidaknya inflasi, dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu inflasi ringan di bawah 10 persen, inflasi sedang antara 10s – 30 setahun, inflasi berat antara 30-100 setahun, hiperinflasi diatas 100 setahun. Berdasarkan penyebab awal terjadinya inflasi, dapat dibedakan menjadi: 1. Inflasi tarikan permintaan Demand pull inflation, yaitu inflasi yang disebab- kan kenaikan permintaan barang dan jasa. Inflasi ini timbul karena adanya kenaikan permintaan agregat yang sangat besar dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan, akibatnya sesuai dengan hukum perminta- an, bila permintaan naik sementara penawaran tetap maka harga akan naik. 2. Inflasi dorongan biaya Cost push inflation, yaitu inflasi yang disebabkan penurunan penawaran barang dan jasa. Inflasi ini disebabkan turunya produksi karena naiknya biaya produksi dimana terjadi karena tidak efisien- nya perusahaan, nilai kurs mata uang negara yang bersangkutan jatuh menurun, kenaikan harga bahan baku industri, adanya tuntunan kenaikan upah dari serikat buruh yang kuat. Akibatnya naiknya biaya produksi, yang bisa dilakukan oleh produsen adalah langsung menaikkan harga produknya dengan jumlah penawaran yang sama.

E. Nilai Tukar Rupiah

Menurut Murni 2006, nilai tukar exchange rate atau disebut juga kurs valuta asing foreign exchange rate adalah jumlah uang domestik yanng dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Menurut Sukirno 2011, kurs valuta asing didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Dalam perdagangan internasional pertukaran antara satu mata uang dengan mata uang negara lain menjadi hal yang terpenting untuk mempermudah proses transaksi jual beli barang dan jasa. Nilai tukar terhadap mata uang asing ditentu- kan oleh kekuatan penawaran dan perminataan pasar atau dengan kata lain nilai tukar rupiah ditentukan oleh mekanisme pasar. Dalam mekanisme pasar, kurs suatu mata uang akan terus mengalami fluktuasi perubahan-perubahan yang berdampak langsung pada harga barang-barang ekspor dan impor. Perubahan-perubahan yang dimaksud antara lain: a Apresiasi, yaitu peristiwa menguatnya nilai tukar mata uang secara otomatis akibat bekerjanya kekuatan-kekuatan penawaran dan permintaan atas mata uang yang bersangkutan dalam sistem pasar bebas. Sebagai akibat dari perubahan kurs ini adalah harga pokok negara itu bagi pihak luar negeri makin mahal, sedangkan harga impor bagi penduduk domestik menjadi lebih murah. b Depresiasi, yaitu peristiwa penurunan nilai tukar mata uang secara otomatis akibat bekerjanya kekuatan-kekuatan penawaran dan permintaan atas mata uang yang bersangkutan dalam sistem pasar bebas. Sebagai akibat dari