pembelajaran sejarah diharapkan mampu menjadikan peserta didik memiliki kepribadian kuat, mengerti sesuatu agar dapat menentukan
sikapnya Chasanah, 2012 : 13. Sejarah sangat bernilai sebagai suatu pelajaran dengan banyak
cara. Beberapa nilai sangat umum sehingga dapat diterapkan pada semua mata pelajaran. Ada banyak hasil penting yang menjadi
tanggung jawab setiap kegiatan pembelajaran sejarah. Dalam pembelajaran sejarah juga terdapat nilai-nilai yang sangat terbatas dan
khas yang hanya dilakukan pada tipe-tipe pembelajaran yang khusus, untuk itu ditingkat tertentu. Apapun perbedaan antara nilai-nilai
umum dan khusus, secara keseluruhan kecenderungan sekarang dalam pembelajaran sejarah adalah berhadapan dengan nilai-nilai yang lebih
umum. Nilai pembelajaran sejarah dapat dikelompokkan menjadi nilai keilmuan, nilai informasi, nilai, etis, nilai budaya, nilai politik, nilai
nasionalisme, nilai internasional, nilai kerja, dan nilai kependidikan Kochhar, 2008 : 56.
2. Metode Pemberian Tugas Resitasi
a. Pengertian
Metode ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada siswa melakukan tugas kegiatan yang berhubungan
dengan pelajaran, seperti mengerjakan soal-soal, mengumpulkan kliping, dan sebagainya. Metode ini dapat dilakukan dalam
bentuk tugas kegiatan individual atau kerja kelompok, dan dapat merupakan unsur dalam pendekatan pemecahan masalah atau
problem solving Ibrahim, 2003 : 107. Menurut Roestiyah 2008: 132, setelah guru memberikan
tugas diharapkan keesokan harinya mengecek dan kemudian dievaluasi karena akan memberikan motivasi belajar siswa. Tugas
juga dapat berupa perintah, kemudian siswa mempelajari bersama teman atau sendiri dan menyusun laporan resume. Esok harinya
laporan tersebut dibacakan didepan kelas dan didiskusikan dengan siswa seluruh kelas. Sistem tugas semacam ini disebut resitasi.
Ialah menyusun suatu laporan sebagai hasil dari apa yang telah dipelajari. Teknik pemberian tugas atau resitasi agar anak
bertujuan memiliki hasil belajar yang lebih baik dan pengalaman dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Di samping
itu dengan melaksanakan tugas maka siswa dapat memperluas pengetahuan serta keterampilannya disekolah, melalui kegiatan-
kegiatan diluar sekolahan. b.
Kelebihan dan kekurangan Menurut Roestiyah 2008 : 135, teknik pemberian tugas
atau resitasi memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu: 1
Kelebihan Karena siswa mengalami sendiri pengetahuan yang
dicarinya, maka pengetahuan itu akan tinggal lama didalam
jiwanya. Apalagi dalam melaksanakan tugas ditunjang dengan minat dan perhatian siswa, serta kejelasan tujuan
mereka bekerja. Pada kesempatan ini siswa juga dapat mengembangkan daya berfikir sendiri, daya inisiatif, daya
kreatif, tanggungjawab dan melatih diri sendiri 2
Kekurangan Seperti siswa kemungkinan hanya meniru pekerjaan
temannya, kelemahan itu jika guru tidak dapat mengawasi langsung pekerjaan itu. Jadi, siswa tidak menghayati sendiri
proses belajar mengajar itu sendiri. Kemungkinan lain orang lain yang mengerjakan tugas itu. Maka perlu diminta bantuan
orang tua, dengan memberitahu bahwa anaknya mempunyai tugas yang harus dikerjakan di rumah. Sehingga dapat turut
mengawasi pelaksanaan tugas, dapat menjadi tempat mengecek apakah itu pekerjaan siswa seberannya atau bukan.
c. Langkah-langkah pelaksanaan teknik pemberian tugas dan resitasi
Menurut Roestiyah 2008 : 136, dalam pelaksanaan teknik pemberian tugas dan resitasi perlu memperhatikan
langkah-langkah sebagai berikut: 1
Merumuskan tujuan khusus dari tugas yang diberikan 2
Pertimbangkan betul-betul apakah pemilihan teknik resitasi itu telah tepat dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan
3 Merumuskan tugas-tugas dengan jelas dan mudah dimengerti
3. Minat Belajar